2

288 54 32
                                    

=================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=================================

"Tapi, tapi... KAMU DULUAN YANG MENGGANGU KU! KAMU SELALU MELEKAT PADAKU! MEMBUATKU KESAL DENGAN HAL KECIL. MENEMUIKU TANPA KABAR TERLEBIH DULU! A-AKU JUGA MERASAKAN TERGANGGU" teriak Ian marah dengan wajah sok imutnya yang menahan tangisan.

"Apaan sih anj, lu tuh cowo kok malah sok imut. Jijik gw liatnya" maki (Name).

"Kata-kata yang keluar dari mulut mu luar biasa ya kak..." kata Melissa sweatdrop.

Ian yang sedari tadi mendengar kata-kata (Name) yang sangat menusuk hati ingin sekali menangis, tapi nanti harga dirinya malah hancur dan (Name) akan melanjutkan ledekan nya.

"Benar, saya pasti sudah membuat yang mulia kesal ya? Tapi itu saya lakukan karena saya mencintai yang mulia, tunangan saya dengan tulus. Minum teh bareng, kadang-kadang pelukan. Menurut saya itu wajar dilakukan oleh orang yang saling mencintai. Saya minta maaf kalau anda tidak suka"

"Ian, ini bocah kenapa malah mengangguk saja tanpa tau situasi? Aku belum pernah bertemu orang se menjengkelkan ini. Astaga kepala ku berdering..." batin melissa mumet yang melihat Ian hanya menganggukkan kepala.

"Tapi bukan berarti anda bisa jadi tukang onar begini! Anda main-main dengan wanita untuk menganggu saya?! Kotor sekali. Anda main sinetron ya? Judulnya 'gangguan rahasia Putra Mahkota'?

Anda tidak mau putus setelah melakukan hal senonoh itu? Tampaknya anda sama sekali tidak berpikir saya akan minta putus ya? Kenapa kenapa anda percaya diri sekali?" kata Melissa.

"Itu karena kamu mencintaiku. Bukankah itu sudah jelas?"

Seketika suasana langsung hening satu sama lain. Melissa tampak membeku sebentar dan setelah itu terlihat di bola mata nya ledakan amarah nya memuncak. Tiba-tiba saja Melissa mengambil asbak kaca yang ada di meja dan langsung memukulnya ke wajah Ian. Tapi sayangnya itu hanyalah hayalan Melissa yang benar-benar tidak terjadi. Karena kalau beneran dia lakuin nanti malah di anggap percobaan pembunuhan Putra Mahkota.

"Ah, ternyata cuma hayalan. Syukurlah, aku hampir saja mau memecahkan kepalanya dengan asbak kaca. Tolong aku, Kant! Juga filsuf lain yang tidak aku kenal yang bilang kalau manusia punya kerasionalan! Tolong bantu aku agar tetap waras!" batin Melissa yang tengah menjaga kewarasannya.

"Satu kata buat lu, ngen*tod" (Name) tersenyum lebar dengan kedua jari tangannya yang memberikan pakyu ke Ian.

"Apa? Ngen*tod itu apa?" batin Ian bingung.

"Yang barusan mau lu lakuin bangsat" batin (Name) sinis.

"Sekarang sudah tidak"

Ian terkejut mendengar perkataan Melissa barusan, terlihat dia tidak menerima apa yang sedang terjadi. "Haha... Kamu pasti bohong karena marah"

𝐏𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐃𝐮𝐥𝐮 𝐊𝐢𝐝𝐬?! | 𝐁𝐎𝐓𝐕 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang