Bangkit Setelah Pengharapan

1 0 0
                                    

Ada beberapa orang di dunia ini yang tidak akan pernah bisa kamu lupakan, sekeras apapun kamu mencoba. Hfft. Sha, apa kabar mu disana? Bahagia kah kamu? Apa dia bisa mencintaimu sebesar aku dulu? Apa rindunya padamu sekuaku untuk kamu, Sha?

Telah banyak senja ku lalui, namun belum pernah ku lewati senja yang membawamu kembali. Begitu indah kah hidupmu saat ini, Sha? Sakit sekali dada ini saat menyadari hidupmu baik-baik saja tanpaku. Mungkin memang benar, hanya semesta yang tahu berapa banyak tanya di hati yang tak pernah terjawab.

Aku selalu takut. Aku takut ketika bertanya, ternyata memang bukan aku orangnya. Bukan aku yang kamu inginkan. Bukan denganku kamu ingin menggapai masa depan. Bukan aku rumah yang kau idamkan. Tetapi, sebelum kamu tergoda dengan rumah indah di seberang sana, akulah rumah yang selalu ada saat dunia membuangmu. Pintu hatiku selalu menerima kepulanganmu. Pelukku selalu meredakan gelisahmu atas dunia yang tak memihakmu.

2 tahun berlalu sudah, segala tentangmu telah ku kubur dalam-dalam. Meski tak dapat ku pungkiri. Pada malam malam hening, luka hari itu menyayat di jiwa. Aku telah baik-baik saja. Kamu tidak usah khawatir, hidupku bahagia. Aku menyadari, ingatan memang akan selalu ada. Aku hanya perlu berdamai dengan segalanya, segala tentangmu.

Waktu terus berjalan, aku dan kamu semakin dewasa. Sudah biasa menghadapi kecewa dan sudah siap menghadapi kecewa berikutnya, yang tentunya mendewasakan. Aku tak bisa berharap orang yang di sisi ku akan selalu sama, sekuat apapun aku meyakinkan.

Karena aku pernah coba bertahan, tapi aku ditinggalkan. Aku pernah coba mengerti, tapi aku dicampakkan. Aku pernah coba menerima, tapi aku terlupakan. Kamu bilang jangan pernah tinggalkan aku, tapi ternyata kamu yang meninggalkan aku. Lihat kan? Aku menepati janjiku, tak pernah ku tinggalkan kamu.

Veen, Perempuan Yang Kau Tinggalkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang