Rindu Tak Berujung

1 0 0
                                    

Malam selalu tahu ada 2 hati yang saling merindu. Saat-saat sunyi. Tahukah kamu, telah beribu malam ku lewati dengan nafas yang tersengal. Dada berdegup kencang bila teringat lagi kita yang telah asing. Sha, bolehkah aku rindu? Atau mungkin bahasa halusnya, bolehkah semesta sampaikan rindu ini pada sang pemilik?

Ya tuhan, berat sekali melalui malam-malam panjang dengan dada terhimpit dan terisak. Apakah kamu juga rindu, Sha? Ku kira ketika kita berpisah saat hati masih saling bertaut adalah hal terberat selama 22 tahun hidupku di bumi ini. Ternyata kangen sama kamu jauh lebih merasuk di luka jiwa ini, Sha.

Kita mustahil untuk bersama. Bukan hanya restu orangtua yang tak kita dapatkan, tapi juga restu-Nya. Maaf jika aku menyerah hari itu. Bagiku Doa orangtua kunci utama kebahagiaan. Kalau orangtua saja tidak senang, bagaimana kamu akan merayu Tuhan?

Tolong jangan bilang aku tak memperjuangkan. 5 tahun kita bersama, ku pendam segala pedih di hati ketika kamu ingin hubungan ini disembunyikan dari keluargamu. Jika kamu saja tidak mau berjuang, bagaimana aku harus menghadapi mereka?

Lagipula aku selalu yakin, orangtua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Jelas, di mata mereka aku tidak cukup baik untuk mendampingi kamu. Walaupun sampai saat ini aku masih bertanya-tanya, apa yang salah dariku? Ah sudahlah, biar burung diatas ranting pohon mahoni itu yang mendengar isi hatiku.

Kita, 2 orang yang masih saling mencintai. Namun mustahil bersama. Aku rindu, selalu rindu. Namun hidup harus terus berjalan. Tak peduli ada sepasang hati manusia menjerit setiap malam, berharap bisa mengulang kehidupan dan merubah jalan hidup.

Maaf, ternyata rindu ini tak pernah hilang. Sejauh apapun jarak kita saat ini. Entah sampai kapan aku bisa lupa rasanya merindukannya. Karena yang ku rasakan sekarang, aku lupa rasanya merindukan orang lain selain kamu. Jangan lupa bahagia yaa, Sha.

Sepahit apapun kisah kita dulu, tak pernah ku doakan kau sengsara. Di sepanjang langkahku. Di setiap helaan nafas. Selalu ku rapalkan kebahagiaan atas namamu. Berharap salah satu doaku, akan jadi sebab tersenyummu hari ini. Jika hari ini masih belum tersenyum, esok ku doakan lagi. Diulang lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, sampai tak akan kau temukan kesedihan di langkahmu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Veen, Perempuan Yang Kau Tinggalkan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang