Part 1

3 1 0
                                    

Anne Boleyn adalah anak dari seorang konglomerat, wajahnya sangat cantik karena keturunan Korea-Belanda. Ayahnya adalah orang Belanda sedangkan Ibunya adalah orang Korea Selatan. Tapi, Ibunya sudah lama tiada dan sekarang Anne hanya tinggal berdua bersama dengan ayahnya, Edward, dirumah yang sangat besar ini.

"Nanti ada pengawal pribadi yang baru untuk kamu," ucap Edward pada Anne.

Sekarang Anne dan Edward sedang sarapan pagi di meja makan dengan di kelilingi banyak pelayan yang siap membantu mereka mengambil makanan.

"Loh...pengawal yang lama kemana Pa? Kok diganti?" tanya Anne.

Anne sedikit sedih, padahal dia sudah nyaman dengan pengawal pribadinya yang lama yaitu Pak Yanto. Kerjanya juga lumayan cepat dan gesit walaupun sudah berumur. Selain itu, selera humor Pak Yanto juga sangat bagus, lelucon nya tidak garing seperti bapak bapak kebanyakan.

"Papa masukin dia ke perusahaan, kebetulan ada posisi yang cocok buat dia, dari pada dia jadi pelawak disini, mending jadi pegawai kantoran aja, kan keren," jelas Edward.

Edward ini tipe bapak yang juga suka nge lawak, tapi bedanya, lawakannya itu garing kayak bapak-bapak kebanyakan. Maklum, sekarang Edward sudah tua, tahun ini dia berumur 54 tahun, tapi mukanya masih oke buat di jadiin sugar daddy.

"Oh," jawab Anne singkat.

Sebenarnya Anne sedikit keberatan jika pengawal nya diganti, tapi mau bagaimana lagi, Pak Yanto juga sudah otw mau tua jadi lebih baik di kasih pekerjaan yang lumayan ringan. Pasti di kantor sekarang Pak Yanto sedang bekerja sebagai tukang fotokopi untuk membantu karyawan lain. Anne tahu betul, cuma itu kerjaan yang Pak Yanto bisa, dasar.

Ketika mereka sedang melanjutkan makan mereka masing masing, tiba-tiba ada seorang pelayan yang datang dengan membawa sebuah paperbag untuk Anne.

"Maaf nona, ini ada kiriman dari pak Gibran untuk nona," ucap pelayan itu sambil meletakan paperbag tersebut di atas meja, setelah itu diapun pergi dari sana.

Anne menghela nafasnya dan menatap malas paperbag tersebut. Lagi lagi Gibran mengirimkan sesuatu.

Gibran adalah laki laki yang orang tuanya jodohkan dengan Anne. Namun, Anne sama sekali tidak menyukai Gibran yang merupakan manusia paling kaku yang pernah dia temui dan Anne tidak mau menghabiskan hidupnya dengan orang yang membosankan seperti itu.

Cara dia bicara, berjalan, menatap membuat Anne bisa merasakan betapa dingin dan membosankan nya makhluk yang satu itu. Benar-benar tidak ada warna. Pakaiannya selalu kemeja dan jas kantoran. Norak!

"Kamu masih gak suka sama Gibran?" tanya Edward.

"Menurut papa?" tanya Anne balik dengan ketus.

"Gak boleh gitu, Gibran kan calon suami kamu, mangkanya kamu itu harus belajar buat cinta sama dia. Masa Gibran ganteng gitu kamu gak kelepek kelepek sih?"

IYA GANTENG, TAPI KAKU KAYAK BATU!!!

Anne tidak menanggapi apapun ucapan Edward tersebut dan lebih memilih melanjutkan sarapannya. Mau menolak juga tidak bisa. Pada akhirnya Anne dan Gibran pasti akan menikah juga karena wasiat dari mamanya dahulu.

Dulu, sebelum mamanya meninggal, dia sempat membuat sebuah wasiat yang ditujukan pada Anne, putri semata wayangnya. Katanya, Anne harus menikah dengan Gibran yang merupakan laki-laki pilihan mamanya itu. Dan tidak ada penolakan kecuali Gibran sendiri yang menolak perjodohan ini.

Anne tidak tahu, ada kerja sama apa antara Mamanya dan keluarga Gibran sehingga Mamanya bersih keras untuk menikahkannya dengan Gibran tanpa memikirkan Anne akan bahagia atau tidak.

Kembali lagi ke Anne dan Edward yang sedang makan, sambil mengunyah Anne melirik paperbag pemberian Gibran tadi yang ada di sebelahnya dan membaca catatan kecil yang tertempel di sana.

"MALAM INI TOLONG DATANG KE APARTEMEN SAYA"

"Dihhh"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Will Only Marry YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang