7. Melindungi

1.4K 163 2
                                    

Qiu Jianluo kembali ke rumah utama pada malam harinya.

Baru melangkah masuk, seseorang menampar keras wajah Qiu Jianluo sampai kepalanya berpaling ke samping.

Pelakunya tak lain adalah ayahnya sendiri, yaitu Qiu Jinghuang yang merupakan pemimpin keluarga bangsawan Qiu generasi ke 12.

"Dari mana saja kau!? Ayah menyuruhmu untuk tidak pergi kemanapun karena keluarga kita kedatangan tamu penting! Tapi kau malah keluyuran tidak jelas di luar!" Makinya pada putra sulungnya itu.

Qiu Jianluo hanya diam, dia terlalu malas untuk membalas omongan ayahnya hari ini.

"Keluarga Yun jauh-jauh datang untuk membicarakan masalah perjodohan. Apa kau tidak malu pada calon istrimu dan keluarganya!?"

"Lagipula siapa yang mau berjodoh dengannya." Balas Qiu Jianluo tak kalah ketus.

"Anak ini!!" Qiu Jinghuang hampir menampar Qiu Jianluo jika saja suara seorang wanita tidak menghentikannya.

"Dia tidak akan berubah hanya dengan kau pukul seperti itu." Tegur Ming Lan, istri dari Qiu Jinghuang yang baru saja kembali setelah mengurus beberapa hal.

Ming Lan mendekati Qiu Jianluo dan menunjuk tepat ke wajah sang anak.

"Kau tau seberapa besar rasa malu yang harus di tanggung keluarga atas tindakanmu? Reputasi keluarga Qiu hampir tercoreng jika saja aku tidak memberi alasan bahwa kau sibuk dengan urusan bisnis keluarga. Mulai sekarang kau tidak di izinkan pergi kemanapun sebelum bertemu dengan keluarga Yun!" Tegas sang ibu.

"Memangnya kau punya hak apa untuk mengatur? Kau bukan ibuku." Sarkas Jianluo.

Ming Lan semakin di buat emosi, tapi ia menahan diri agar tidak terpancing oleh kata-kata yang di lontarkan Qiu Jianluo.

Tanpa permisi Qiu Jianluo langsung pergi begitu saja meninggalkan kedua orangtuanya di sana.

"Itu karena kau terlalu memanjakan dia ketika masih kecil. Dia jadi bersikap seenaknya dan sulit di atur." Ucap Ming Lan.

Di kamar, Qiu Jianluo langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Ia menarik nafas panjang, kemudian menghembuskan nya.

Qiu Jianluo muak dengan keluarganya sendiri.

Ibu tirinya terlalu suka ikut campur dalam kehidupan pribadi Qiu Jianluo. Masalah perjodohan itu pun juga ide ibu tirinya untuk menghubungkan dua keluarga bangsawan demi keuntungan semata.

Ayahnya sendiri tidak pernah peduli dengan perasaan Qiu Jianluo. Mereka hanya memikirkan nama baik keluarga ketimbang anak mereka sendiri.

Qiu Jianluo mendudukkan dirinya di atas tempat tidur. Ia kembali teringat dengan seorang pemuda yang ia temui di pasar.

Pemuda itu adalah Shen Jiu, budak yang pernah ia siksa sebelum akhirnya memberontak dan membunuh nya.

Bagaimana ia bisa mengenalinya? Karena mereka mengalami hal yang sama. Yaitu hidup kembali atas berkat dewa.

Shen Jiu mungkin tidak mengenali Qiu Jianluo, tapi Qiu Jianluo dapat mengenali Shen Jiu.

Ada begitu banyak pertanyaan di benak Qiu Jianluo.

Mengapa Shen Jiu menjadi bisu?

Bagaimana ingatan Shen Jiu menghilang sedangkan ia tidak?

Selain itu ia juga menyadari ada beberapa bagian tubuh Shen Jiu yang cacat. Qiu Jianluo yang mati oleh hunusan pedang malah tidak memiliki bekas luka atau cacat apapun di tubuhnya.

Apa yang sebenarnya terjadi? Yang Qiu Jianluo tau, ia di hidupkan kembali untuk menebus dosanya pada Shen Jiu.

Tangan Jianluo terangkat untuk mengamati kedua tangannya itu. Tangan inilah yang dulu menyiksa Shen Jiu habis-habisan. Dan hari ini ia hampir merengkuh tubuh Shen Jiu ke dalam dekapannya atas rasa bersalah di hatinya.

Kelahiran kembali sang penjahat (Sedang Di Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang