prolog

2 0 1
                                    

Hai gesss....

ini adalah karya pertama aku jadi maklum kalau typo bertebaran hehehhehe

Semoga kalian senang dengan karya pertama aku
Selamat membaca:v

Follow juga ig aku:
Deaulia_im

Hoo'ohh tenann~

Thank you for watching.

***


Meski malam sudah mulai mendekati dini hari namun tidak membuat sebagian ataupun beberapa orang tetap berlalu lalang melakukan aktivitas mereka.

Seperti gadis satu ini, yang termenung di salah satu taman yang sudah sepi bahkan sangat sepi di karenakan sudah tengah malam.

Dia berucap kata demi kata, bahkan bibirnya pun mulai kering saking lamanya ia berucap tanpa membasahi bibirnya.

Ia adalah -Aqia dea aqaila- yang kerap di sapa -Qia-

Nama yang telah diberikan oleh mendiang ibunya, bahkan saat kecil ia pernah di tarkan oleh ayahnya untuk mengganti nama namun ia menolak mentah mentah-mentah usulan sangat aya dengan alasan.

"Ini adalah nama yang ibu berikan, aku sangat suka dengan nama ini".

Bahkan saat ayahnya akan membuat kartu keluarga baru sebab kepergian sang ibunda dan kedatangan ibu pengganti, ia mewanti-wanti agar namanya tak di ganti.

Drettt. . . .

Drettt. . . .

Drettt. . . .

Lamunannya terhenti oleh getaran ponsel di saku hoodienya, memang tadi sempat diang getarkan saja ponselnya.

Ayah is calling...

" ck, ganggu aja."

"Halo."

"Pulang sekarang. "

"Sebentar lagi aku akan pulang."

"Pulang sekarang juga!. "

"Hm."

Tuttt...

"Hufhhhh.... Nasip Nasip. "Setelah menatapi nasipnya qia segera berjalan ke arah motornya yang terparkit tak jauh dari tempatnya tadi.

******

Brum.....

Brum.....

Suara motor dan sorak-sorakakan para penonton yang sedang menyaksikan balapan dua motor sport yang sedang melakukan balapan.

"balapan kali ini di menangkan oleh ketua umum kingston." wanita berbaju minimal tersebut mengumumkan pemenang balapan kali ini.

Kingston, nama sebuah gengs motor yang terkenal di semua penjuru kota, mereka juga terkenal dengan kebaikan geng tersebut.

Tak khayal, setiap satu bulan sekali Kingston mengadakan sedekah semacam nasi kotak atau sembako bagi orang yang tidak mampu.

Tak jarang juga mereka memberikan sumbangan ke pati jompo dan panti asuhan. bagi mereka melakukan hal tersebut bukanlah untuk menjadi terkenal atau di segani tapi mereka melakukan hal tersebut untuk membuat orang-orang di luar sana mampu mencukupi kebutuhan mereka.

"Widihhhh emang the best nih bos kita. " ucap Raka salah satu anggota inti kingston.

"Sihhhh ada traktiran nihh." ucap Riski yang juga anggota inti kingston.

"Besok aja di kantin sekolah."jawab Aska sangat leader kingston.

-Azka damian axelle- sang leader kingston.

***

" ayah mengajarimu bukan untuk menjadi anak yang bodoh seperti ini-."

"Tapi ayah yang membuat ku seperti ini." potongnya di sambut kekehan kecil miliknya.

"Qia jangan memotong ucapan orang tua. " yahh, dia Qilia aqaila. Qadis itu sedang terkena amukan karna pulang terlalu larut bahkan sudah dini hari.

"Qia!!! Berhenti!!!."

Tampa mempedulikan teriakan ayah nya, ia tetap melangkah pergi menuju kamarnya yang terletak di lantai dua berhadapan dengan saudara tirinya.

Berbicara mengenai saudara tirinya. Dia bernama -camella anindiya (camel) - dia adalah anak dari istri kedua ayahnya.

Camel dan Qia bersekolah di sekolah yang berbeda. Qia bersekolah di SMA Brawantara dan camel di SMA cakrawala.

Saat Qia menaiki tangga tak sengaja ia berpapasan dengan camel.

"Makanya jangan jadi anak nakal, moga aja lu diusir."camel berbisikan ya ke telinga Qia di sertai dengan kekehan kecil.

Qia hanya melirik lalu melanjutkan langkah ke kamarnya tanpa menggubris kata-kata camel.

Jika kamar camel berwarna merah muda dan putih, lain lagi jika dengan Qia, ia lebih menyukai hal yang berbusana gelap seperti hitam dan abu-abu.

Saat sampai di atas kasur ia mulai menduduki tempat tidurnya. Karna agak bosan jadi ia mempunyai ide untuk membuka album foto keluarga yang ibunya berikan, di album itu banyak terdapat foto-foto keluarga mereka saat ibunya masih ada.

Saat Qia sedang asik melihat dan sedikit membaca sepatah berapa kata di samping foto tersebut tak sengaja ada sepucuk surat kecil yang jatuh entah dari lembaran mana.

Untuk putriku;

-Aqia dea aqaila-

Nak, jika sewaktu-waktu kau membaca surat ini, pasti ibu udah pergi...

Jangan sedih ya nak, banyak kok yang sayang sama Qia cuma mereka aja yang gengsi bilangnya ke Qia hihihi...

Qia yang nurut yah sama ayah, jangan bandel. Ibu gak maksa Qia buat nurut, tapi kalau Qia udah gak tahan Qia bisa kok istirahat bentar, lama juga gak papa tapi, jangan selamanya yah nak.

Kalau Qia udah gedek trus punya cowok atau calon matu ibu jangan lupa kenalin ke ibu ya.... Ajak ke makamnya ibu buat kenalan, minta restu juga gak papa hehehe....

Udah itu aja yang mau ibu sampaikan Qia baik-baik ya? Jangan suka sedih nanti ibu ikutan sedih liat anak yang ibu sayang sedih.

Yang kuat ya nak, sehat selalu, pokoknya kalau Qia senang itu udah cukup buat ibu tenang di atas sana.

Sampai jumpa tuan putrinya ibu...

Dari;

_ibunya Qia_

***

Segitu dulu prolognya mohon di tunggu part selanjutnya...

Maaf yah kalau ada typo:)

Mohon bersabar ini ujiannn... Sama kek aku bersabar menunggu kepastian yang tak kunjungan datang, eh? Kok malah curhat sihh..

Spam next di sini...

Ada pertanyaan??

Hoo'ohh tenannn~

Follow ig aku yahhhh:

@deaulia_im

my princesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang