PROLOG

5 0 0
                                    

Cerita ini murni imajinasi autor.
Jika ada kesamaan tokoh,alur atau tempat dan sebagainya,mohon maaf karena tidak ada unsur kesengajaan.
sekian...!
_________________________________________

      Di suatu hutan belantara tampak seorang wanita bérparas cantik berdiri dibawah terangnya bulan.Hembusan angin tak henti-hentinya menerbangkan sebagian rambut panjangnya yg tertata rapi.Kulitnya putih bersihnya begitu kontras diantara gelapnya malam dgn gaun merah yg dipakainya.Sorot matanya menatap tajam kearah depannya yakni sebuah pintu yg tertutup rapat.Warna mata obsidian itu beralih memandang sebuah batu dalam genggaman tangannya yg kini terangkat.Batu permata segiempat berwarna hijau yg terus memancarkan sinar berkilauan.Terukir sebuah senyuman licik dari kedua bibir wanita itu diikuti suara tawa mengerikan yg terus menggema diseluruh penjuru hutan tersebut.

"ha....ha......ha....haha...Kini batu ini milikku.Apa yg aku sudah aku nantikan akan terwujud.haha.....ha...ha..."

"Dan kau......."pandangannya kembali menuju pintu dihadapannya.

"ha ha..kau akan tertidur untuk selamanya.Bahkan mungkin kau sudah di anggap mati oleh bangsamu.Tidak akan ku biarkan kau terbangun dan mengambil batu ini semudah kau bernafas."

"Tapi jangan khawatir sayang..agar kau tak kesepian,aku akan menugaskan mingshi untuk menemanimu dan menjaga tempat ini.Hahaha..."

"Tidurlah dengan tenang sayang dan-- selamat tinggal!"lanjutnya lirih.

wanita itu berbalik kemudian berjalan sejenak dan menghilang dalam sekejap meninggalkan tempat itu.

¤~♢♢♢~¤

5.000 tahun kemudian

     Senyum cerah sang raja siang bersinar ditemani beragam awan yg indah sebagai bentuk mahakarya tuhan menghiasi langit menambah sempurna kemeriahan acara kelulusan para wisudawan-wisudawati sebuah kampus bergengsi di Meksiko.

    Gemuruh sorak-sorai terdengar dari sebuah ruangan besar yg biasa kita sebut dengan aula menandakan usainya susunan acara yg telah di selenggarakan oleh mereka berjalan sukses dan lancar.

     Rasa bahagia terpancar dari masing-masing murid yg sudah merubah statusnya dgn gelar wisuda.Benar saja?kebanyakan dari mereka notabenenya adalah para jenius mancanegara yg terobsesi akan ilmu pengetahuan.Jadi tak heran nilai yg didapatkan begitu memuaskan ketika masa kelulusan mereka tiba.

     Dari ujung ruangan,sekelompok wisuda ramai mendiskusikan sesuatu.
M

ereka duduk berdampingan membentuk sebuah lingkaran.Satu persatu suara bersahutan memplokamirkan pendapat setiap orangnya.


"Aku tak setuju jika ke puncak Himalaya.Sangat ekstrim...bisa-bisa aku pingsan dijalan,lebih parah aku bisa mati disana..hiii. ..ngeri!!!"tutur max pemuda berambut hitam dgn wajah blesteran china-indhi nya sambil merangkul dirinya sendiri.

"Bagaimana kalau gunung salak, Indonesia?"ujar wlly menyeruakan pendapatnya.

"Terlalu jauh.!"ujar lessy tanpa basa-basi.

"Chimborazo??"usul willy lagi.

"Sudah pernah,kau lupa chella hampir tersesat dan hilang disana?"sanggah max.

"Jadi sepakatnya dimana,gini... gak setuju.itu jg gk setuju.Apa bubarkan aja grup lintas alam kita.Toh... kita semua sudah lulus"Seru stella tak sanggup menahan lagi perdebatan temannya yg tak kunjung usai.Seruan itu sukses membuat seluruh temannya menoleh  dengan ekspresi tak setuju kecuali arnold.Pemuda Francisco itu hanya sibuk memainkan ponselnya.

"Arn,kau sebagai ketua grup ini ngomong dong.Berikan pendapatmu atau usul sesuatu gitu!jangan main ponsel mulu!kayak orang penting aja"bentak stella.

"memang aku orang penting"menoleh ke arah stella dgn seringaian mengejeknya membuat wajah stela merah padam menahan amarahnya.

"pufff...."suara lessy dan chella menahan tawa.

    Max yg akan menenggak air dari botol minumannya seketika menyemburkannya ke depan hampir mengenai wajah willy jika ia tak reflek menghindar.Memang benar tapi bukan itu kan jawaban yg dimaksud stella?

"oke -oke. jangan ribut usulan terakhir,gimana kalau gunung Brocken,Jerman.Cukup misterius dan penuh tantangan menurutku"gauri mulai angkat bicara setelah semua rekannya rancau dalam fikiran masing-masing.Gadis itu memang agak  pemalu dari semua personil grup lintas alamnya.

"Kedengarannya bagus.aku juga sudah melihat komentar para pendaki yg pernah ke situ di media.Lagipula chella punya paman disana bukan?kita bisa menginap atau sekedar berkunjung ke rumahnya.iya-kan chel"cerocos roy yg baru kembali dari kamar mandi.Menyeret kursi kosong yg tak jauh darinya kèsisi arn.

"i-ya betul.hmm"chella mengaruk tengkuknya yg tak gatal merasa gugup dengan lontaran pertanyaan roy tadi.

"Setuju"jawab willy diikuti max dan lessy bersamaan.

"kelihatannya bagus juga.Oke,aku ikut.Jadi sepakat hiking kali ini kita akan pergi ke pegunungan Brocken, Jerman.Persiapkan diri kalian,minggu depan kita akan berangkat"tegas arn sambil melirik stella yg masih menenangkan amarahnya.Entah kenapa,keduanya seperti kucing dan tikus setiap kali bertemu.

     Setelah diskusi tersebut bubar,Stella menghampiri arn yg hendak menaiki mobilnya.Melihatnya berjalan mendekat,arn mendengus kesal dan membanting pintu mobilnya lalu menghadap stella.
"kau itu kenapa?selalu senang mencari ribut denganku.Apa salahku?"tanya stella mencoba menyelesaikan masalah.

"salahmu? tidak ada. Cuma kamu itu memjengkelkan bagiku".

"menjengkelkan atau jangan-jangan kau........"menatap intens mata arn sambil menunjuk wajahnya.Menelusuri jejak kebohongan dibalik iris coklat bola matanya.

"jangan-jangan apa?aku berkata jujur.Kamu tipikal cewek jutek dan cerewet menurutku"suara arn agak meninggi.

"bukan karna aku menyukaimu gadis narsis"arn menajamkan ucapannya seraya mendekatkan wajahnya ke wajah stela.

"itu bukan narsis tapi menganilisis".
"Baiklah, syukurlah begitu..?"ucap stella membuang muka berusaha menghindari tatapan arn yg mengintimidasinya.Stella berusaha  menutupi kenyataan bahwa sebenarnya ia sedikit kecewa.Pasalnya ia mulai menaruh hati pada arn sejak pertama kali bertemu.Memang ia agak sombong tapi ia sangat perhatian dan------sangat keren.

"heh..oke.sudah selesai dan tolong minggir agar aku tidak menabrakmu "dengus arn mengakhiri pencakapannya.

Stella kemudian mundur sedikit memberi celah mobil arn untuk lewat.Dia tetap diam menatap arn yg menjauh hingga pagar sekolah menutupi pandangannya.

_________

cerita ini hanya fiktif belaka.
jangan terlalu percaya ya guys.anggap saja bicara mereka menggunakan bahasa meksiko.
salam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DOLEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang