how to love and how to let your lover go

146 17 10
                                    

A SONGFIC FOR KOOKMIN BASED ON YOU TOO BY CHASE ATLANTIC

Tags: lovers to exes, mention of toxic relationships, family issues, violence, mention of childhood trauma, mention of sleeping pills consumption, miscommunication, depression, hurt/comfort, angst, fell out of love, break up, open/sad ending.
Word count: 2,5k words.

☘️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☘️

Abadi hanyalah kata. Sedangkan selamanya hanyalah frasa layaknya sebuah rayuan rembulan belaka. Sebab tidak ada yang namanya abadi selamanya. Tidak ada yang mampu bertahan walaupun sudah digerus masa. Adanya hanya sementara; abadi yang fana. Entah perihal isi dunia, hidup, atau bahkan perasaan manusia.

Jungkook tidak pernah ingat bagaimana mulanya, namun di sinilah semuanya bermuara. Berhenti pada satu titik paling krusial di hidupnya. Di mana Jungkook harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa ternyata waktu juga mampu mengikis cintanya sampai habis tanpa sisa. Perasaan yang dulunya meluap-luap memenuhi seluruh rongga di dadanya kini ikut pergi entah ke mana. Jungkook tidak pernah menyadari bagaimana awalnya. Namun apa yang ia rasakan saat ini terasa begitu nyata.

Bagaimana jantungnya tidak lagi berdetak penuh antusiasme yang sama. Bagaimana taman yang dulunya penuh dengan bunga di hatinya kini sudah layu dimakan usia. Juga tentang sinar di matanya yang kini telah sirna.

Kata orang hidup ini sebuah pilihan, bukan? Lalu mengapa Jungkook tidak bisa memilih untuk mempertahankan cintanya? Mengapa ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menyaksikan semuanya hilang begitu saja di depan mata? Mengapa semua usahanya memperbaiki terkesan sia-sia? Jungkook hanya tidak mengerti, pergi ke mana semua cinta yang ia miliki untuk seseorang yang selama ini begitu ia puja?

Padahal dulunya Jungkook kira cintanya tidak akan pernah berkurang seiring mesin waktu yang terus memutar detiknya. Jungkook mengira cintanya tidak akan bisa didefinisikan dengan sebuah frasa sederhana, atau diukur dengan satuan angka. Bahkan dulunya Jungkook begitu congkak dengan mengira bahwa pujangga saja tidak mampu membuat sebuah sajak indah untuk mendeskripsikan cinta yang ia punya. Namun ternyata semuanya salah. Cintanya tidak sekuat itu untuk bertahan melawan waktu.

Selembar kertas berwarna cokelat dengan tulisan tangan yang begitu dikenalnya itu masih ada dalam genggaman tangan Jungkook. Sebuah surat kecil yang menjabarkan setiap kata yang semakin dibaca semakin mengoyak hati kecilnya. Meremas kuat jantungnya hingga rasanya Jungkook tidak mampu lagi mengatur irama dari setiap detaknya. Nafasnya tersengal bersama dengan perasaan-perasaan aneh yang mulai menggerogoti tubuhnya. Tanpa belas kasih, secara bertubi-tubi juga tanpa aba-aba.

Malam ini langitnya masih sama. Masih berhias beribu bintang tanpa mendung yang menggantung menghalangi sinarnya, sebab gelapnya awan hitam itu sedang menguasai seluruh hatinya.  Layaknya badai besar sedang bergemuruh di dalam Jungkook sekarang. Sesak. Sakit luar biasa.  Akan tetapi, Jungkook tidak bisa berbuat apa-apa. Surat itu seketika berubah menjadi mimpi buruk di tengah musim gugurnya. Menenggelamkan dirinya pada kubangan rasa sesal juga rasa bersalah yang kini menyelinap di setiap lubang kosong relung hatinya.

luruh dan hilang semuanya; kmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang