LD - 2

107 1 1
                                    


HAPPY READING GUYS

Jangan lupa vote, coment, and share yaaa

****


Sekarang Aya sedang rebahan dikasur sembari bermain hp yang diberikan oleh Wanda tadi, karena merasa bosan akhirnya Ia pergi kebawah untuk menonton tayangan tv.

Lagi enak enaknya menonton Ia malah terusik dengan monster pemilik rumah ini, siapa lagi kalau bukan Mahes yang keadaannya sekarang sangat kacau, juga bau alkohol yang menyengat.

Aya memperhatikan Mahes yang berjalan sempoyongan menuju arahnya, dan mendudukkan dirinya disamping Aya.

Aya yang merasa mual akhirnya memilih untuk pergi, tetapi pinggangnya malah ditahan oleh Mahes dengan erat.

Aya secara reflek memukul tangan yang dengan lancang memegang pinggangnya.

“Lepasss” Ucap Aya tetapi Mahes malah semakin lancang dengan memeluk pinggang kecil Aya yang sekarang hanya menggunakan tank top, secara tidak sengaja Mahes menyentuh kulit perutnya.

Salahnya juga yang ceroboh dengan menggunakan baju pendek, akhirnya Aya hanya bisa merutuki kebodohannya sendiri.

Setelah berhasil melepaskan diri dari pelukan Mahes akhirnya Aya bisa kabur dengan cara menyikut wajah Mahes dan akhirnya pingsan di sofa.

Aya sangat bersyukur Bunda dan Ayah sekarang tidak ada dirumah, jadi Ia tidak perlu khawatir perihal kejadian tadi.

Sesampainya dikamar Aya langsung merebahkan diri dan tertidur setelahnya.

***

Pagi pagi sekitar jam enam Pintu kamar Aya di ketuk dan terdengan suara Wanda yang memanggilnya.

Aya langung bergegas membukakan pintu kamarnya, dan melihat Wanda sudah dengan pakaian rapi.

“Bunda mau kemana sepagi ini?” Tanyanya.

Wanda tersenyum dan mengelus pelan rambut Aya, “Bunda mau nemenin Ayah untuk perjalanan bisnis selama tiga bulan, jadi bunda minta kamu jaga diri ya jangan makan telat, sama satu lagi. Tolong awasin Mahes ya, pokoknya larang dia keluar rumah malem malem. Apa lagi main sama temennya. Bunda udah wanti wanti dia untuk gak main malem tapi dianya ngeyel" Ucap Wanda panjang lebar.

Aya tersenyum terpaksa ke arah Wanda, dan Wanda tertawa pelan.

“Nanti kalo Mahes nakal, laporin aja ke Bunda ya sayang" Ucap Wanda dan memeluk Aya setelah itu dia berpamitan untuk pergi karena jam penerbangan satu jam lagi.

“Hati hati nda, yah” Ucap Aya dan melambaikan tangan pelan setelah itu berbalik masuk ke dalam rumah.

Hari ini juga saatnya Aya bersiap siap untuk berangkat ke kampus barunya.

Aya berjalan menuju ruang makan setelah selesai bersiap siap, dan memakan sarapan paginya ditemani susu hangat rasa coklat.

Setelah selesai memakan sarapannya Aya langsung berangkat pergi ke kampus menggunakan motor milik Wanda.

Setelah menghabiskan waktu dua puluh menit akhirnya Ia sampai di kampus yang sangat terkenal di kota ini.

Saat Ia sedang memarkirkan motornya, tiba tiba dari arah gerbang kampus, mobil mewah berwarna hitam legam itu melewati Aya dan terparkir di parkiran mobil, para mahasiswi yang berada disana berteriak histeris saat si pemilik mobil keluar.

Aya memutarkan matanya sekilas setelah tau siapa si pemilik mobil, dan mengabaikannya lalu berjalan menuju kelas barunya.

Sesampainya di kelas barunya, Ia mencari tempat duduk paling belakang karena jujur Aya bukan tipikal orang pintar yang akan duduk di depan demi mencari perhatian guru.

***

Setelah kelas yang sangat melelahkan selesai Aya bergegas berjalan keluar kelas dengan menenteng tas milikinya menuju parkiran.

Aya berniat untuk membeli pakaian dirinya, Wanda menyuruhnya untuk membeli pakaian sesukanya dengan kartu debit yang diberikan Wanda.

Aya hanya membeli beberapa baju yang menurutnya menarik setelah itu pulang dan membersihkan diri setelahnya.

“Ay” Panggil seseorang dari balik pintu kamar Aya, dan Ia langsung berjalan menuju pintu dan menyembulkan kepalanya ke luar.

“Kenapa mas?” Tanya Aya sembari melihat Mahes dengan pakaian santainya.

“Buatin kopi terus bawa ke taman" Ucap Mahes dengan menyenderkan badan ke pintu kamar Aya.

“Kan ada bibi mas” Ucap Aya.

“Gue mau lo, buruan" Ucapnya setelah itu pergi tanpa pamit.

Aya rasanya ingin memukul punggung tegap itu yang seenaknya menyuruh nyuruh dirinya layaknya babu.

Setelah lelah memukul angin, akhirnya Ia dengan baik hati membuatkan kopi untuk Mahes dan mengantarnya ketaman.

“Ini mas kopinya” Ucapnya setelah itu berbalik ingin pergi, tetapi Mahes menahan lengannya dan menarik Aya hingga tidak sengaja terduduk di pangkuan Mahes yang sedang bersila.

Merkea bertatapan cukup lama, menikmati pahatan indah wajah mereka masing masing.

Aya yang paling pertama tersadar lalu berusaha bangkit tetapi Mahes masih terus menahannya di pangkuan miliknya dengan lengan yang memeluk erat pinggal Aya.

“Lepas mas, nanti diliat bibi" Ucap Aya dan masih berusaha melepaskan diri.

“Bibi pergi keluar, jadi cuma kita berdua aja yang dirumah" Ucap Mahes dengan masih menatap lekat Wajah Aya yang sangat dekat.

Dengan perlahan tapi pasti Mahes mengangkat tubuh Aya dan mengubahnya menjadi berhadap hadapan, dengan Aya yang masih berada di pangkuan Mahes.

“Mas, gaboleh kaya gini" Cicit Aya pelan karena merasa tidak nyaman.

“Temenin sebentar" Ucap Mahes dengan tangan yang mengelus pinggang Aya seduktif.

“Tangannya lepasin” Ucap Aya pelan sembari menatap ngeri kearah Mahes.

Mahes mengabaikan larangan dari Aya dan malahan tangannya semakin menjadi dengan seenak jidat menyikap baju Aya lalu mengelus langsung pinggang ramping Aya.

“Mas, lepass" Ucap Aya geram, lalu memegang tangan Mahes yang masih berada di dalam bajunya.

“Kalo ga mau lebih jangan banyak tingkah, turutin aja mau gue. Ngerti lo” Cerca Mahes dengan tidak mengehentikan tindakannya sendiri.

“Tangannya mas, aku ga nyaman" Ucap Aya dengan memegang lengan Mahes.

“Ya terus nyaman lo gimana, gue udah nyaman gini” Ucap Mahes datar.

“Ihh enggak ya mas, aku aduin ke Bunda kamu” Ucap Aya setelah berhasil bangkit dari pangkuan Mahes.

“Bacot, aduin aja sana” Ucap Mahes dengan posisi rebahan sembari mentap Aya yang berdiri.

“Nanti nangess" Ledek Aya lalu ngacir pergi kedalam rumah sebelum Mahes menimpuknya dengan sandal yang sudah ancang ancang Mahes lempar.

TBC

Vote, Komen, and Share

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang