'sempat kukira itu cinta' - Anya
Diavanya Tamara Ayunda dialah anak gadis satu-satunya dikeluarga Pratama. Gadis yang sangat cerdas dan tentu saja dia adalah gadis yang cantik. Dia biasa dipanggil anya bukan anya geraldi tapi...
Diavanya gadis kelas 2 SMA di SMA putra bangsa yang terkenal dengan visual murid-muridnya yang luar biasa. Anya adalah anak dari keluarga pengusaha kaya dan terpandang.
.“Anyaa!” dari luar kamarnya terdengar suara yang berat dan seksi.
Diandra Airlangga dialah kakak tertua dari Anya untuk wajah tidak usah ditanyakan lagi.
“Bang kalau gamau bangun siram aja pake air” suara yang berisik dan sangat menganggu. Dirangga Daniel Juanda kakak kedua Anya yang sangat menyebalkan dan sangat berisik.
“Anya udah bangun bang” dengan suara lembut dan pelannya. Anya terbangun karena suara kedua kakaknya yang sangat berisik dari luar.
Kedua kakaknya menatap Anya yang baru saja membuka pintu dengan mata yang masih tertutup.
“itu mata dibuka dulu bisa enggak? Jelek banget tuh muka” ucap Rangga sambil menutup pintu kamar Anya.
“bang Rangga!!!” teriak Anya dari kamar sambil membuka kembali pintu yang ditutup Rangga, Andra hanya tersenyum kecil melihat kedua adiknya yang bercanda.
.
“Kalian semua mandi duulu kalo udah nanti makan bareng” ucap Reina sang ibunda tercinta.
“Iya ibunda tercinta” ucap Ketiganya dan langsung pergi ke kamar masing-masing untuk mandi dan bersiap-siap ke sekolah.
“Ma, mama tau jaket aku yang item?” tanya Rangga dari kamarnya.
“Ada dibawah digantung sama mama dibelakang rumah” jawab wanita paruh baya itu dengan santai.
“Hoodie aku yang warna kunyit dimana ma?” Teriak Andra
“Kemarin mama cuci abisnya bau banget”
“Oke ma”
“Mamaaa, tau ponsel Anya enggak?” tanya Anya yang berlari turun kebawah dengan wajahnya yang sangat panik.
“Pelan-pelan jangan lari, tadi malem kamu tinggal didepan tv” ucap Reina mengginggatkan sang anak.
“heheh Morning mah” kekeh Anya sambil mencium pipi sang ibunda.
Anya langsung memposisikan drinya dimeja makan.
“Pagi mah” ucap Andra sambil mengecup kepala sang mama kemudian duduk disamping Anya.
“Pagi bocil” ucap Andra sambil mengacak rambut si adek bontotnya itu.
“baaaaaang ANDRAAAA kan jadi berantakan!!!” teriak Anya.
“Ikutan ah” teriak Rangga yang berlari kecil ke Anya, tetapi sebelum itu Anya sudah menyiapkan garpu yang siap terbang kapanpun Anya mau ke arah Rangga.
“Gajadiii!!!” ucap Rangga memposisikan kembali dirinya ke meja makan.
“Morning semua” suara berat dari arah tangga terdengar dengan langkah kaki yang terdengar cukup keras, itulah Pratama ayah dari ketiga anak itu.
“Pagi pah” ucap ketiga anaknya.
Keluarga Pratama pun mulai sarapan dengan candaan kecil dari anak-anaknya, keluarga ini memang sangat harmonis dan tidak terlihat masalah apapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAGAIMANA DENGAN CERITAKU?
Teen FictionBagaimana jika aku mencintaimu sedangkan kita tau kita tak bisa bersama? Lalu akhir seperti apa yang sama-sama kita harapkan? Bisakah kita berjalan sambil bergandengan tangan?