The hunt begins [1]

3.3K 198 17
                                    


Typo bertebaran..

Dongmark ver.

Bunyi bising di ruang gelap dan hitam memenuhi kesunyian nya, dentingan semacam senjata tajam terdengar.

Hanya saja namja yang tengah berdiri memakai baju serba hitam, menggunakan topi dan masker wajahnya bahkan tidak dapat dilihat jelas.

Dia tengah berdiri tepat di hadapan seorang laki-laki sedikit tua yang sudah di ikat bahkan laki-laki itu terluka di bagian wajah serta tangannya yang terikat.

"Bagaimana kau bisa tau jika aku disini?" Tanya laki-laki itu

Namja itu tidak menjawab, namun dia membuka masker yang ia pakai. Setelah melihat wajah itu laki-laki itu tertawa.

"Kali ini kau akan membunuh ku?" Sambil tersenyum

Tidak ada jawaban apapun.

Namja itu mengeluarkan belati di saku jaketnya lalu mencabik-cabik tubuh laki-laki itu dengan ganas.

"Arrggh!, k-kau egghh m-monster

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Arrggh!, k-kau egghh m-monster... Seharusnya.... Kamu t-tidak ada arrggh! Di dunia.."

Darah segar mengalir deras seperti sungai yang besar, tanpa rasa bersalah namja itu tersenyum puas, mengambil pisau nya lalu menyayat wajah korban dan menggambar angka dan huruf.



∘┈˃̶˂̶┈∘



"Haisshh.. Aku kira kamu kemana naren" lega kaivan

Naren hanya bisa diam sembari mengulas sedikit senyuman.

"Kau tau hari ini banyak kasus pembunuhan dimana-mana apalagi kamu sedang mengandung" ujarnya khawatir

Yang sedang dimarahi hanya bisa diam sambil menundukkan kepalanya.

"N-naren minta maaf" ujarnya pelan

Karena kaivan tak tega, dia menghela nafas panjang dan meredakan emosi nya.

"Lain kali jangan diulangi, bilang sama aku kalo mau apa-apa, kamu punya aku manfaatin aku ya" kaivan mengelus sayang surai naren

Setelah amarah kaivan mereda dia pun mengantar naren untuk pulang ke rumah, dia membukakan pintu mobil untuk naren setelah naren masuk kaivan langsung menjalankan mobilnya.

Dalam perjalanan naren hanya diam saja, berbeda dengan kaivan raut wajahnya begitu khawatir.



∘┈˃̶˂̶┈∘



Cuaca pun perlahan berganti, marva yang akan sekolah pagi ini telah memohon agar mengizinkan nya menaiki motornya sendiri.

Balasan Haidar mengiyakan namun syaratnya harus tepat waktu jika tiba pulang sekolah.

"Ingat pesanku kemarin" peringatan Haidar

"Aku ingat darrrr!!" Marva telah mendengar berkali-kali perkataan tersebut

Burn For You  [Dongmark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang