Malam yang panjang

0 0 0
                                    

Malam yang sejuk dengan terpaan angin lembut, Kaki kecil Flynn melangkah menyusuri jalan sepatak kecil ditengah ladang hijau, diselimuti bintang malam.

Mata Hijau Flynn bersinar dibarengi pantulan purnama. Ini adalah purnama terakhir sebelum bulan purnama merah datang, Flynn memiliki setidaknya 15 hari lagi untuk menumpas bersih sang Naga kuno.

Reruntuhan Utara adalah sisa-sisa kebesaran peradaban makhluk hidup, dahulu kala Semua ras Hidup berdampingan dalam naungan dewi Embun, Manusia yang dikasihi, Ras Elf yang pemberani, Ras Orc si pekerjaan keras, Para Lizard yang lincah dan para Goblin yang pandai, tak lupa para Ras Siluman dan Ras Dwarf Yang perkasa, semua damai berada dalam perlindungan dewi Embun.

Namun beribu-ribu tahun yang lalu, penguasa Selatan menyerang, menyebabkan perang besar disatu benua, Flynn adalah salah satu saksi mata kejadian itu.

Flynn berjalan hingga jauh, nampak segerlap cahaya terpantul di Tepi Sungai panjang, menandakan ia akan segera singgah si kota selanjutnya.

Flynn berjalan perlahan-lahan, dan sepertinya ia akan sampai di kota itu esok pagi, sehingga Flynn memutuskan untuk berkemah untuk beristirahat, karena malam itu sudah larut.

Flynn memanjat Sebuah pohon bintang, dan tidur di salah satu dahannya. Perlahan semua beban di tubuh Flynn menghilang, matanya terpejam perlahan menandakan ia mulai terlelap.







___________________________________________

Keesokan Harinya, saat matahari menyembul dari ufuk timur, nampak seorang Pria tanggung berdiri di bawah pohon itu ia nampak memperhatikan Flynn. Flynn menatapnya diam memastikan apa yang akan dilakukan pria itu.

Pria itu nampak Bingung menatap pada dahan pohon yang tinggi.
"Permisi?! Permisi!? Seseorang bisakah kamu membantu saya?" Ucap Pria itu ragu.

Flynn beranjak, dan meluncur kebawah.
Pria itu kaget bukan main karena yang muncul di hadapannya adalah seorang Ras Elf.

"H-halo... Ummm bisakah kau membantuku? Seekor burung gagak mencuri lencanaku dan sepertinya ada gagak yang bersarang di pohon ini, diriku nampak gesit bisakah kau memeriksanya untukku, lencana dengan batu merah". Ucap Pria itu panjang, Flynn mendengus kesal Flynn beranjak tanpa memperdulikan Pria itu.

Pria itu nampak bersih keras dan mengejar Flynn,
"Nona Elf, bantulah aku... Aku mohon! Aku bahkan tidak bisa memanjat pohon itu, tanpa lencana itu kita harus membayar mahal untuk masuk ke kota tepi sungai! Aku mohon! Aku akan  membayarmu berapapun kau mau!!! ". Teriak pria itu putus asa,  dia menatap tak berdaya pada Flynn.

" Ayolah nona, aku akan membayarmu dengan sepadan! " Tambah pria itu tak karuan.

Flynn tertegun dan menatap kosong pria itu, dengan wajah keberatan ia membuka mulutnya,
"Jadi berapa harga dari bayaran ku? ". Celetuk Flynn Congkak.

" Apapun yang nona mau! Aku akan membayarnya ". Tadah pria itu tak mau kehilangan kesempatan, kakinya gemetar keras. Wajahnya pucat karena panik.

" Baiklah 6000 koin emas! ". Ucap Flynn sembarangan.

" Bagaimana dengan 3000!? ". Ucap pria itu berkeringat. Pria tanggung itu terlihat benar-benar tak punya pilihan saat ini.

"Tidak 6000! Aku mau jasaku dihargai dan memanjat ataupun menangkap burung adalah hal yang sulit! ". Ucap Flynn

" Bagaimana dengan 3500! Aku akan bayar! ". Tawar pria itu gugup.

" Tidak 6000! Atau tidak sama sekali! " Ucap Flynn lugas hendak meninggalkan pria itu.

"Baiklah 6000! ". Ucap Pria itu pucat.

" Deal! ". Flynn melesat lincah dari dahan ke dahan pohon, ia berayun seakan tubuhnya sangat ringan, di sebuah ranting rapuh di atas pohon nampak sebuah benda berkilap diterpa sinar matahari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Flynn at AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang