Sesampainya di apartemen, Rea meminta Arel untuk makan terlebih dahulu.
"Arel, makanlah dulu. Aku sudah menyiapkan makanan untukmu, tapi maaf ini sangat sederhana."
Terlihat sepiring nasi goreng serta telur dadar gulung yang tersaji di meja makan. Melihat itu Arel tersenyum tipis.
"Hei, kau diam-diam belajar memasak semenjak aku sakit ya? Baiklah mari kita coba seperti apa masakan Miss Killer ini."
Arel lalu segera duduk dan mencoba masakan Rea, dia terlihat memanggut-manggutkan kepalanya.
"Ini enak! Cobalah.." Arel menyuapi Rea secara tiba-tiba sehingga Rea terpaksa membuka mulutnya.
"Ya, syukurlah rasanya adalah rasa yang bisa dimakan." Arel menahan tawa mengetahui komentar Rea.
ya beginilah kalau pembunuh yang berkomentar
Arel lalu melanjutkan makannya dengan segera, karena ia sudah penasaran sekali dengan hadiah yang ingin Rea berikan.
"Aku sudah selesai, ayo beri tau aku mana hadiahnya!!!" Arel berdiri dan mengguncang-guncang tangan Rea.
"Iya-iya, sabarrr. Ayo ikut aku sekarang!"
Rea membawa Arel menuju walk in closet nya. Entah mengapa Arel memiliki firasat buruk saat ini.
Tunggu jangan bilang hadiah yang dimaksud adalah mengurungku di ruangan tersembunyi itu?!
"R-rea?" Arel semakin was-was ketika dinding itu berputar dan menunjukkan ruangan tersembunyi.
Rea kembali menggandeng Arel untuk masuk ke dalam. Saat dinding kembali tertutup barulah Rea membuka suara.
"Sebenarnya ini ruangan khusus yang klien siapkan untukku. Jaga-jaga jikalau ada hal buruk terjadi, dan hadiah yang kau nantikan ada dibalik tembok ini."
"Hah? Tembok?" Arel melihat tembok yang Rea tunjuk yang hanya memperlihatkan foto-foto target atau lampiran dokumen, Tidak ada yang spesial.
Namun setelah Rea menarik pegangan lilin di dekat tembok itu, segera tembok itu bergeser.
Astaga ternyata ada ruangan lain di dalam ruangan
Rea kembali menuntun Arel menuju lorong dengan pintu kamar di ujung lorong tersebut.
"Tempat apa ini Rea? Kau tidak berniat mengurungku kann?" Arel sudah hendak menangis, iya dia sangat takut dengan kekangan karena itu adalah trauma yang ia dapat dari rumah bordil.
"Tentu saja tidak! Hahaha, sudah jangan takut begitu. Masuklah kau akan tahu apa hadiahmu"
Dengan ragu Arel membuka pintu itu. Pikirannya bergejolak "apakah ada monster di dalam ruangan itu?" Atau "ini adalah tempat penyimpanan mahluk hasil eksperimen?"
Arel kau kebanyakan baca novel Sci-Fi_-
Arel segera membuka pintu dan memasuki ruangan kecil itu secara perlahan. Dan betapa terkejutnya ia setelah melihat sosok yang terbaring tak berdaya di dalam ruangan.
"itukan... Aron?!"
Arel bergegas menghampiri Aron dan melihat keadaannya.
Bagaimana bisa dia di sini?
"Rea jelaskan apa maksudnya ini?!"
"Bukankah ini apa yang Tuan inginkan? Dia adalah orang kejam yang menjual kakak kandungnya berkali-kali. Bahkan binatang buas pun tak akan sekejam ini." Sambil menatap sinis pada Aron. Yang ditatap malah tak tahu malu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Gigolo So Cute
RomanceArel, lelaki berumur 20 tahun yang memiliki kecantikan di atas rata-rata. Membuat setiap perempuan iri ketika melihatnya. Para lelaki pun bisa terpesona dan lupa akan orientasinya. Namun, di suatu malam. Saudara kembarnya Aron. Menjualnya pada kena...