Luo Binghe membawa Shen Jiu ke penginapan lain yang yang ada di kota Jiang. Awalnya Binghe berniat membawa Shen Jiu ke istana Huan Hua, namun mengingat bagaimana sikap para istri-istrinya itu, Binghe jadi malas untuk pulang.
Di dalam kamar, tubuh Shen Jiu di baringkan di atas tempat tidur.
Binghe menghela nafas, untungnya ia datang di waktu yang tepat, sebelum pria tua itu melecehkan Shen Jiu.
Mengenai pria tua itu, Binghe merasa agak familiar dengan gerakan bertarung dan corak bunga dari topeng yang di kenakan. Binghe juga tidak dapat merasakan auranya sama sekali. Jelas pria tua itu adalah Kultivator tingkat tinggi.
Ada ratusan orang dengan Kultivasi tinggi di dataran barat, sepertinya agak sulit bagi Binghe mencari tahu siapa pelakunya.
"Ugh..." Terdengar suara lenguhan di sebelah Binghe. Shen Jiu nampak gelisah dalam tidurnya.
Dengan lembut Binghe mengelus kepala Shen Jiu untuk menenangkannya. Binghe tidak mengerti mengapa ia bisa begitu perhatian pada sosok yang baru di kenalnya ini.
Kegelisahan Shen Jiu tergantikan oleh dengkuran halus. Ia kembali tertidur lelap usai mendapatkan sentuhan lembut yang menenangkan dan membuatnya merasa aman.
Binghe tanpa sadar tersenyum, dia tidak pernah merasa sesenang ini. Jika biasanya para Harem yang meminta untuk di manjakan, ia malah memanjakan orang lain atas inisiatifnya sendiri.
Mata Binghe melirik ke pakaian Shen Jiu yang belum di ganti. Ia pun bangkit dari posisinya untuk mengambil kan baju ganti yang ada di lemari kamar.
Saat ia mulai melepaskan pakaiannya, Binghe terkejut saat menemukan banyak bekas luka di bagian dada Shen Jiu.
Tangan Binghe segera membuka seluruh kain yang menutupi. Bekas luka itu tidak hanya satu, tapi hampir ada di setiap bagian. Yang lebih membuat Binghe terkejut adalah bekas luka yang ada paha dan lengan.
Luka itu mirip dengan luka yang di buat Binghe pada Shen Qingqiu.
Kaki Binghe mundur beberapa langkah. Tidak mungkin pemuda itu adalah Shen Qingqiu. Jelas-jelas Shen Qingqiu sudah ia buang ke jurang tanpa dasar, tubuhnya pasti telah menjadi makanan iblis-iblis di sana.
Saat pertama kali bertemu pun Binghe memang merasa ada yang mengganjal. Selain wajah Shen Jiu yang sangat mirip dengan Shen Qingqiu, mata kanannya juga buta.
Luo Binghe cepat-cepat menggantikan pakaian Shen Jiu, kemudian keluar dari kamar untuk menenangkan dirinya.
Bisa jadi ini hanya kebetulan. Terlalu banyak hal yang Binghe pikiran akhir-akhir ini.
Binghe memutuskan untuk mencari udara segar di luar sekaligus mencari obat untuk menyembuhkan luka Shen Jiu. Di daerah penginapan dekat dengan pasar, pasti mudah untuk mendapatkan obat.
Sebelum keluar, Binghe mengubah penampilannya menjadi anak berumur 17 tahun dengan pakaian sederhana. Kamuflasenya ini agar kehadirannya tidak menarik perhatian orang-orang.
Langkah Binghe berhenti di depan toko pil, seorang penjaga toko yang ada di sana langsung menawarkan dagangannya.
"Selamat datang anak muda, apa kau ingin mencoba pil penembus tingkat 6. Atau kau ingin mencari pil lain?."
"Apakah paman menjual pil untuk menyembuhkan memar dan salep luka."
"Tentu saja ada, harganya 30 koin. Akan ku bungkusan untukmu."
Selagi menunggu pesanan di siapkan, Binghe melihat-lihat sekitaran toko obat. Pasar kota Jiang adalah pusatnya perdagangan, dan tempatnya selalu ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelahiran kembali sang penjahat (Sedang Di Revisi)
FanfictionShen Qingqiu terlahir kembali atas berkat dewa. Sebagai bayaran atas kelahirannya, Shen Qingqiu harus kehilangan ingatan dan hidup sebagai orang miskin yang bisu. Lalu pada suatu hari, Luo Binghe yang baru kembali dari urusan dunia iblis tidak sen...