Kusempatkan menulis cerita ini dengan ditemani kucing kesayanganku. Kucingku berpangku pada pahaku dan menatap jendela kamarku yang mengarah ke halaman luar rumahku. Pagi ini aku merasakan kedinginan, namun sinar matahari yang cerah memberikan kehangatan. Meski silau di mataku, aku menikmatinya. Pemandangan pohon kelapa dan bambu yang tertiup angin, membuat rasa ku sedikit nyaman.
Aku berada dalam kamarku, ruangan paling nyaman dalam rumah ku yang besar. Meski kerap aku merasa sendirian dan kesepian, namun aku sudah terbiasa. Aku merasa, sudah cukup diriku melewati semua cobaan ini. Aku ingin sekali membagikannya, meski belum tentu ada yang akan membacanya.
Aku memilih sebuah kata benda yakni Pintu, karena itu juga merupakan sebuah penantian untuk ku. Akankah seseorang akan membuka Pintu yang sudah ku tutup rapat-rapat ini?. Ataukah aku sendiri yang membuka Pintu ku sendiri dan menuju keruangan yang lain?. Hanya sebuah perjalanan peristiwa hidup dan waktu yang akan menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINTU
Adventure"Jika tidak terbuka, itu bukan pintumu." Namun kerap kali, aku ingin meraih ganggang pintu itu dan membukanya. Entah ruang seperti apa di dalamnya, namun aku ingin mencobanya.