Chasing Waves of Love - TAENNIE

BAB 1

Sudah pukul sebelas malam. Jennie sulit memejamkan matanya. Mungkin karena akhir-akhir ini waktu santainya lebih banyak dari biasanya. Yeonjun yang mulai betah berada di kamar entah bermain game, menyusun lego ataupun belajar. Dan Beomgyu yang mulai beranjak besar, tidak lagi banyak merengek pada Jennie. Kabar baiknya... hm... mungkin ini bagi Taehyung. Beomgyu sudah tidak lagi tidur bersama mereka sejak beberapa minggu yang lalu.

Sebagai hadiah ulang tahun suaminya, Jennie membuatkan kamar untuk Beomgyu. Satu kamar yang tidak pernah di pakai di rumah mereka telah dia sulap sedemikian rupa agar Beomgyu nyaman tidur disana. Untung saja Beomgyu sudah tidak pernah lagi terbangun di malam hari dan merengek memanggilnya.

Pintu kamar terbuka, Jennie melirik kesana dan melihat Taehyung masuk ke dalam dengan sebuah handuk yang memilit di pinggangnya. Rambut Taehyung terlihat basah sedangkan wajahnya tampak segar. Taehyung bermain dengan ponselnya selama berjalan menuju lemari pakaian. Terkadang dia tertawa pelan entah karena apa, dan perhatiannya tidak terbagi sedikitpun pada hal lain. Ya, game adalah segalanya bagi Taehyung.

Taehyung hanya menarik satu boxer kesayangannya, melepas handuknya dan memakainya tergesa-gesa setelah meletakkan ponselnya sebentar di susunan pakaian dalam lemari. Setelah itu dia kembali meraih ponselnya, menutup lemari dan beranjak naik keatas ranjang sambil bertelanjang dada.

Jennie hanya tersenyum-senyum saja melihat gerak-gerik suaminya sejak tadi. Apa lagi sekarang tubuh Taehyung mulai terlihat bagus sejak Taehyung mengikuti sarannya untuk mulai berolahraga agar tubuhnya bisa menutupi usianya yang mulai menua. Meski tidak terima dengan perkataan Jennie tapi Taehyung mengikuti sarannya juga. Dan sekarang... taraaaa! Jennie mulai bisa berimajinasi liar hanya karena melihat Taehyung bertelanjang dada seperti sekarang.

Jennie beringsut mendekati Taehyung, mengambil ponselnya dan membuangnya asal ke atas ranjang. Lalu dia memeluk dan membenamkan wajahnya di dada Taehyung yang beraroma sabun kesukaannya.

"Yah!" omel Taehyung.

Jennie mengangkat wajahnya sebentar untuk memerlihatkan senyuman manisnya. "Kau harum, Tuan Kim." Ucapnya dan kembali membenamkan wajahnya ketempat semula.

Taehyung hanya tersenyum kecil menanggapinya, lalu merunduk sebentar untuk mencium dahi Jennie sebelum memanjangkan tangannya dan mengambil ponselnya. Taehyung kembali berkutat dengan ponselnya meski kini Jennie berada dalam pelukannya. Mula-mula dia masih fokus pada permainannya, namun saat dia merasakan gigitan-gigitan kecil di sekitar dada dan putingnya, Taehyung mulai meringis. Dia melirik kebawah sebentar dan berdecak. "Jangan memancingku, Nyonya Kim..."

Tapi Jennie malah terkikik geli dan mulai menggigiti bahu hingga cuping telinga Taehyung sampai suaminya terkekeh geli dan mulai melepaskan diri dari ponselnya. Taehyung menggulingkan tubuhnya hingga berada di atas tubuh Jennie, kedua tangannya memegangi kepala Jennie agar wanita itu berhenti menggigitinya.

"Jadi... sebenarnya apa yang kau mau, hm?" tanya Taehyung, bibirnya menyeringai nakal.

Jennie melirik kesamping, "Kau sudah berhenti bermain dengan selingkuhanmu?"

"Dia sudah tidak menarik lagi sejak istri pertamaku mulai menggodaku." Balas Taehyung.

Jennie memukul lengan Taehyung sambil tertawa, "Siapa yang menggodamu. Tadi aku sedang bosan saja dan kebetulan kau datang, jadi aku harus mengajakmu bermain untuk menghilangkan kebosananmu."

Alis Taehyung terangkat keatas seketika. "Bermain?" ulangnya. Senyuman misteriusnya membuat Jennie menatapnya datar. "Sepertinya menarik. Kau ingin main apa sayang? Hm... kita pakai posisi apa malam ini?"

"Setan mesum sialan!" maki Jennie meski bibirnya tetap tertawa geli.

Taehyung kembali berbaring dan memeluk Jennie, hidungnya menghirup dalam-dalam aroma rambut Jennie yang menyenangkan. "Sekarang ranjang kita terasa sangat nyaman. Aku bisa bebas memelukmu tanpa harus berpindah tempat, kita juga bisa bercanda sevulgar ini setiap malam tanpa harus memikirkan Beomgyu yang mungkin saja mendengarnya."