(⁠。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠➜ 16 ♡ 十五 🍷

3.2K 473 78
                                    

Dua fanfic ku udah tamat, sisa yang ini sama empat lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua fanfic ku udah tamat, sisa yang ini sama empat lainnya. Seperti yang kalian liat kelihatan bgt bahwa aku sendiri ga kuat bikin chapter banyak dan suka kali speedrun cerita- mungkin yang ini bakal sama sih hehe 🥰











Sesampainya di lantai dasar asrama, (name) langsung menghamburkan pelukannya kepada Onodera yang menunggu kedua sahabatnya sedari tadi. "Oon-san, aku kangen banget sama kamu! Ruru kelamaan update sih, aku jadinya serasa berabad-abad terjebak dalam lift."







(Baru aja mulai wir udh nyindir 😁🌹).

(Mending aku bikin kamu terjebak lama di lift, biar muncul hasrat di gangbe-)

'Stop! katanya mau tobat Thor, lah ini?'

(Maaf khilaf sedikit wir).

'War wir wu wir, pler.'

(HEH- SIAPA NGAJARIN-)

'Mending fokus ke alur cerita Thor.'











"Apa yang kamu bicarakan (name)??" Onodera hanya menampilkan reaksi kaget atas pernyataan (name) tadi. Lalu gadis tersebut tidak lupa untuk membalas pelukan (name). "Bagaimana keadaan mu? sudah mendingan? apakah kepala mu masih terasa pusing? kamu yakin ingin mengikuti kelas hari ini? kalau tidak kuat, atau lebih baik kamu istirahat saja dikamar."

Beribu pertanyaan Onodera lontarkan kepada (name) yang tengah memeluknya. Gadis tinggi tersebut berkata seperti itu sambil sesekali mengecek keadaan (Name) dengan menempelkan kedua telapak tangannya pada pipi (Name).

"Apa ini cuman perasaan ku ... kamu terlihat sedikit menjadi kurus (name), apakah kamu makan dengan teratur?"

"Belum makan 😁."

Mendengar jawaban (name) membuat Onodera melepaskan pelukannya. Onodera mencubit hidung (name) melampiaskan rasa kesalnya terhadap orang di depannya ini. "Gimana mau sembuh, kalau kamu telat makan begini."

"Udah sembuh kok."

"Itu kuman nya masih bersembunyi entar balik lagi ..." sambil berucap Onodera merogoh sesuatu di tasnya dia kemudian mengulur sebuah botol pil kepada (name). "Apa ini?" tanya (name) yang penasaran, "Ini obat ya? gak usah, aku udah sem-"

"Bukan, ini vitamin. Tiap malam habis makan kamu minum satu pil biar kamu terlindungi dari serangan penyakit."

Sebelum menyelesaikan kalimatnya, Onodera telah terlebih dahulu menyelesaikan perkataan. Ketika mendengar kata-kata dari Onodera, (name) menatap Onodera dengan perasaan haru, dia tidak menyangka Onodera sepeduli ini padanya.

Rꫀׁׅܻժׁׅ݊ I꯱ׁׅ֒ Lᨵׁׅ᥎꫶ׁׅꫀׁׅܻ (✗)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang