Been (Sung Hanbin)

BEEN

Sung Hanbin.

Seorang pemuda tampan yang bekerja di sebuah toko bunga, hidupnya sangat baik, sangat indah, dan tenang. Tidak pernah ada satupun masalah yang menghampirinya, kalaupun ada dia bisa menyelesaikannya dengan baik-baik.

Semua orang sangat kagum dengan Hanbin, seorang pemuda tampan+manis yang ramah, dan baik hati.

Pasti semua orang akan menyukainya, lagian siapa sih yang tidak suka pada Hanbin?

Author aja suka:))

Tapi sayangnya kita tidak punya kesempatan untuk mendapatkan hati seorang Sung Hanbin, karena pemuda manis+tampan itu sudah memiliki seorang kekasih.

Tebak hayo, yang tebakannya benar author kiss onlen:)

Yup, kekasihnya tidak lain tidak bukan adalah Kim Gyuvin, seorang pemuda tampan yang sedikit jahil dan Gyuvin juga tepikat orang yang tidak bisa diatur.

Hanya pada Hanbin saja pemuda Kim itu menurut.

Hanbin menyusun bucket bunga itu di rak? Yang biasanya di pakai untuk menyimpan bunga sesuai jenisnya, agar pelanggan tidak bingung saat memilih, hanbin juga membetulkan papan nama yang terbalik.

Hanbin tersenyum saat pekerjaannya sudah selesai, dia menghela nafas lega, "huftt, akhirnya selesai juga. Waktunya membuka toko setelah itu menunggu pelanggan yang akan datang!" Hanbin dengan senyum manisnya membalik papan nama yang tadinya bertuliskan Closed menjadi open.

Hanbin melangkahkan kaki kecilnya menuju meja kasir dan mulai mengelap meja itu, bekerja tidak semudah itu kalian tau.

"Pagi bin!" Itu Seowon, dia rekan kerjanya. Hanbin tersenyum lalu membalas sapaan Seowon, "pagi juga won!" Seowon mengambil apron? Yang tadinya tergantung lalu memakainya.

Dia menghampiri Hanbin, "kau sudah melakukan semuanya? Kenapa tidak menungguku? Aku jadi merasa tidak berguna kau tahu." Seowon mengerucutkan bibirnya lucu,

Hanbin terkekeh geli, "tidak apa-apa won, lagipula aku hanya bosan, maka dari itu aku memutuskan untuk merapikan toko ini, lagipula tokonya tidak terlalu berantakan, jadi tidak membutuhkan waktu lama untuk membereskannya." Jelas Hanbin panjang lebar.

Seowon hanya tersenyum saja, Sung Hanbin memang sangat baik, pantas saja banyak yang menyukainya. Lagipula orang aneh mana yang tidak menyukai Hanbin?

Semua orang pasti menyukainya.

.
.
.

Hanbin berjalan dengan lesu menuju rumah, dia membuka pintu dan menyalakan lampu. Hanbin melebarkan matanya saat melihat seseorang yang sangat mirip dengannya.

Siapa itu?

Apa yang dia lakukan di rumahku?

Hanbin memutuskan untuk menghampiri sosok tersebut, sebelum itu dia meletakkan tas nya di meja.

"Hey!" Sosok itu terkejut saat mendengar suara nyaring Sung Hanbin yang mengalihkan atensinya.

"Huftt, mengagetkan saja..." Dia menghela nafas sambil mengelus dada, setelah itu menatap tajam kearah Hanbin yang membuat Hanbin kikuk sendiri.

Hanbin menelan ludahnya, "h-hey, k-kenapa menatapku seperti itu??" Tanya Hanbin gugup.

Ternyata seperti ini rasanya ditatap dengan begitu intens. Biasanya gyuvin akan menatapnya dengan lembut dan penuh kasih sayang, berbeda sekali dengan pria yang sangat mirip dengannya, dan sialnya pria itu berdiri di hadapannya.

"Kau, kau mengagetkan ku sialan! Lagipula, kenapa tidak permisi dulu sih?!" Hanbin berdecih,

"Yak! Siapa kau mengaturku? Lagipun ini rumahku, terserah aku ingin masuk tanpa permisi atau tidak. Memangnya ini rumahmu, lagian kau itu siapa sih? Kenapa menyebalkan sekali?! Ingin rasanya ku tonjok wajah menjengkelkan mu itu." Pria itu memutar matanya,