21

159 21 3
                                    

"Ada campuran obat tidur dan racun yang terkandung dalam darah pasien. Untuk jenis racunnya belum dapat kami pastikan. Tapi beruntung karena dosis yang terkandung sangat sedikit, nyawa pasien masih dapat terselamatkan. "

Perkataan dokter tadi berhasil membuat amarah Taehyung semakin bergejolak dan memuncak.

Dia tak memperdulikan keadaannya yang membutuhkan pengobatan. Rasa sakit dari luka yang dia dapat saat kecelakaan tak begitu berpengaruh.

Untuk saat ini yang ada dalam pikirannya adalah Joy. Bagaimana caranya dia memberitahu apa yang telah terjadi kepada ke-dua orang tua dari wanita itu. Apa yang harus dia katakan nanti? Apa yang akan kedua orang tua Joy lakukan setelah mengetahui jika Taehyung gagal menjaga puteri mereka?

Selain itu, Taehyung juga tengah memikirkan Jisoo dan Sehun yang berhasil kabur. Saat Taehyung lengah dan sibuk dengan keadaan Joy, mereka menggunakan kesempatan tersebut untuk melarikan diri.

Sudah dapat dipastikan jika obat tidur dan racun yang berada dalam tubuh Joy itu disebabkan oleh mereka berdua.

"Ayah sama bunda baru bisa pulang besok. Tiket hari ini habis, cuaca juga buruk. " Kata Rei yang bersandar lemas di kursi lorong rumah sakit.

Minji yang berada di sampingnya terus memberikan dukungan kepada Rei dengan memeluknya erat. Dia berharap setidaknya Rei bisa menjadi lebih tenang.

"Gue gak bisa maafin diri gue sendiri. " Ucap Taehyung yang sudah berderai air mata.

Rei dan Minji menghampiri Taehyung yang terduduk di lantai dengan lemah. Mereka memeluk pria itu dengan erat dan perlahan tangis mereka juga ikut pecah.

"Ini bukan salah abang... "  Ucap Rei dalam tangisnya. Dia berharap Taehyung tak lagi menyalahkan dirinya.

Mereka sama-sama mengkhawatirkan Joy, terlebih saat mengetahui jika wanita itu sempat meminum teh yang sudah di campur racun. Tak pernah terpikir sedikitpun akan ada kandungan berbahaya seperti itu dalam tubuhnya.

Siapa yang tak khawatir dan tak sedih jika berada di posisi mereka yang hanya bisa berharap cemas. Rei yang sangat khawatir karena dia adalah adik Joy. Minji yang sudah menganggap Joy sebagai kakak perempuannya. Dan Taehyung yang sudah menganggap Joy sebagai separuh hidupnya.

Keesokan harinya, Joy masih belum juga sadar. Tapi karena keadaannya sudah membaik dia sudah di pindahkan ke ruang rawat.

Bunda dan Ayah Joy datang kemarin malam, tapi mereka tak bisa jika harus berdiam menunggu anak gadis mereka. Bukannya tega, tapi ada hal yang harus mereka lakukan lagi. Yaitu mencari keberadaan Sehun dan Jisoo yang masih melarikan diri.

Minji dan Rei juga tak dapat menemani karena mereka ada kelas untuk kuliah. Alhasil Taehyung lah yang di percayakan penuh untuk menjaga Joy.

Taehyung tak menghiraukan kondisi tubuhnya sendiri yang sudah kelelahan. Dia kelelahan karena terus menangis dan menyalahkan diri sendiri atas semua yang telah menimpa Joy.

Wajahnya yang pucat bersandar di kasur tempat Joy berbaring. Tangannya melintang memeluk tubuh Joy dengan erat. Mulanya Taehyung hanya diam dengan memandangi wajah Joy yang begitu tenang, tapi perlahan kantuk mulai menghampiri. Membuat Taehyung tertidur dengan mengigau-ngigau tak jelas.

Taehyung tak menyadari pergerakan Joy yang rupanya sudah sadar. Wanita itu masih belum sepenuhnya sadar. Pandangannya masih kabur, kepalanya terasa berat, nafasnya begitu lemah dan tenaganya juga benar-benar hilang.

Yang dapat Joy lakukan hanyalah mendengar Taehyung yang mengigau dalam tidurnya. "Joy~ jangan pergi, maafin gue...maafin aku Joy... Sooyoung...maaf... "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Instafake | VJoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang