|| Festival Tulip ||

160 24 8
                                    

Sesuai janji yang sudah dibuat, akhir pekan ini Aeseol dan Youngshin pergi mendatangi Taean Tulip Festival. Demi memenuhi salah satu keinginan yang tercantum di daftar milik Aeseol.

Taman nasional yang berada di sebuah kota kecil di pesisir barat semenanjung Korea itu setiap tahunnya memperingati salah satu festival tulip terbesar. Taman nasional Taean merupakan rumah bagi lebih dari 200 macam bunga tulip dengan lahan sebesar 115 ribu meter persegi.

Karena perjalanannya membutuhkan waktu yang cukup lama yakni sekitar 2,5 jam, maka pagi-pagi sekali mereka sudah berangkat. Setelah melakukan riset sedikit, Youngshin memutuskan agar mereka naik bus dari Terminal Nambu dan membeli tiket bus pukul 09.05 pagi.

Dari awal bertemu, Youngshin nyaris tak bisa mengalihkan pandangan. Saat ini, Aeseol terlihat begitu cantik. Wajahnya dihiasi riasan yang tampak ringan dan sangat sederhana. Rambutnya diikat tidak seperti biasanya. Karena pendek, ia hanya berhasil mengikatnya separuh namun malah meninggalkan kesan lucu dan menggemaskan.

Outfit yang mereka kenakan senada. Simple dan tidak berlebihan. Hanya kaos dengan outer cardigan yang dipadu padankan dengan jeans. Aeseol mengenakan kaos pink dengan cardigan putih, sementara Youngshin mengenakan kaos putih dengan cardigan cokelat.

Begitu masuk ke dalam bus dan mendapatkan tempat duduk, Aeseol langsung membuka kotak bekal yang dibawanya. Karena harus berangkat pagi, Aeseol yakin kalau Youngshin pasti belum sempat sarapan.

"Makan dulu, Shin," ucap Aeseol seraya menyuapi Youngshin sepotong kimbab. Lelaki berkacamata itu langsung memakannya lalu tersenyum senang karena rasanya lezat.

"Kau juga makan ya," Youngshin beralih mengambil sumpit di tangan Aeseol lalu menyuapi gadis itu.

Youngshin tertawa kecil begitu melihat pipi Aeseol yang mengembung saat berusaha mengunyah makanannya. Dengan jahil ia menusuk pipi bulat Aeseol itu. "Lucu sekali mirip ikan buntal," katanya.

Gadis itu memukul kecil bahu Youngshin lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan. Senyum Youngshin semakin melebar. Ia menarik tangan Aeseol berusaha agar wajah gadis itu tetap kelihatan.

"Jangan ditutupi. Aku bilang lucu--"

Tanpa aba-aba, Aeseol langsung mengecup bibir Youngshin guna membungkam mulutnya. Sukses membuat Youngshin mematung seketika. Yah melakukan hal itu secara tiba-tiba bukan tindakan yang sportif.

Aeseol menggerak-gerakkan tangannya di depan wajah Youngshin yang diam tak bergeming. "Kau cosplay jadi patung?" ucapnya lalu terkekeh geli. Merasa senang karena bisa membalas kejahilan Youngshin.

Lelaki berkacamata itu mengerjap beberapa kali. Sebelum ia bisa mengucapkan apapun, Aeseol kembali membungkamnya. Kali ini bukan menggunakan bibir, melainkan dengan telur gulung yang dilesakkan paksa ke dalam mulutnya.

"Makan. Habiskan sarapannya," titah Aeseol. Youngshin yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya mengangguk patuh dan mengunyah makanannya.

Usai menyelesaikan sarapan, mereka membereskan kotak bekal dan memasukkannya kembali ke tote bag.

"Kau suka bunga tulip?" tanya Youngshin penasaran.

"Sebenarnya aku suka hampir semua jenis bunga," jawab Aeseol. "Tapi memang tulip berada di urutan nomor satu di daftar favoritku"

"Karena terlihat cantik?"

"Bukan hanya cantik. Tulip memiliki arti tersendiri pada setiap warnanya"

Youngshin tersenyum dan mengangguk. Mungkin setelah ini ia akan mencari tahu sendiri makna dibalik warna bunga berbentuk unik tersebut.

"Perjalanannya cukup panjang. Tidurlah jika kau lelah," ucap Youngshin seraya menepuk bahunya.

No Aeseol & Jo Youngshin || Crush on YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang