Cerita seorang kembaran yang terpaksa menggantikan kembarannya di hari pernikahan karena mengalami kecelakaan dan Koma.
Apakah yang suami bisa mencintainya atau bahkan membencinya.
Seokjin
Jisoo
Taehyung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia merapikan rambut El yang menutupi wajahnya. Sampai beberapa menit Ia menatap El, Aksa pun mencoba mengangkat El dan menggendong nya bridal untuk memindahkan ke kamar.
Sesampainya di kamar El. Aksa menurunkan El perlahan di ranjang. Saat Aksa menaruh kepala El di atas bantal ternyata El membuka matanya membuat tatapan keduanya bertemu dengan jarak yang cukup dekat.
"Kak Aksa" ucap El lirih namun bukannya Aksa mengangkat kepalanya dari depan El, Ia malah mendekatkan wajahnya pada El dan mengecup bibir El. El pun terdiam dengan tindakan Aksa yang tidak terduga.
Aksa mendekatkan wajahnya kembali dan kali ini bukan hanya kecupan tapi Aksa menempelkan bibirnya beberapa detik sebelum akhirnya Ia memberikan lumatan pada bibir El.
El awalnya tidak merespon namun Aksa semakin menuntut supaya El membalas lumatannya dan memejamkan matanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah beberapa saat El menahan pundak Aksa membuat Aksa menghentikannya dan membuatnya tersadar atas apa yang Ia lakukan.
Aksa menjatuhkan tubuhnya di atas El dan menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher El. Namun El yang mengingat soal kehamilannya membuat El menggeser tubuhnya ke samping dan membuat Aksa tergeser ke sisi samping El yang masih memeluk El.
El dapat mencium bau alkohol dari Aksa sepertinya Aksa mabuk namun Entah ini perasaan El atau bawaan dari kehamilan El namun Ia merasa nyaman dengan pelukan Aksa.
Keduanya masih berpelukan dan tidak ada yang membuka suara. El berfikir kalau mungkin saja Aksa mabuk dan Ia tidak sadar dengan apa yang Ia lakukan.
Aksa memang minum namun Ia sepenuhnya masih sadar dengan apa yang Ia lakukan.
.
.
El terbangun lebih dulu dan ternyata Aksa sudah tidak ada di sampingnya.
Setelah beberes, El keluar dari kamar. Saat tu Aksa juga keluar dari kamarnya.
"Oh Kak" ucap El.
"Maaf soal semalam" ucap Aksa.
"Tak apa, Kakak habis minum ya mungkin Kakak berfikir El itu Key" ucap El.
"El-"
"Gak papa Kak" ucap El meyakinkan Aksa.
Aksa yang ingin menjelaskan pun ia urungkan. Biarlah El berfikir seperti itu. Setidaknya Ia bisa menutupi perasaannya jikalau El memang tidak nyaman dengan apa yang Ia lakukan semalam.
Dan juga untuk mengurangi kecanggungan di antara keduanya.
"El mau bikin sarapan dulu Kak" ucap El lalu meninggalkan Aksa.
"Aku sadar kalau itu kamu El" ucap Aksa saat El sudah pergi.
.
.
El berlari menyusuri koridor rumah sakit dan ternyata Aksa serta kedua orangtua El ada di sana.
"Bagaimana?" Tanya El.
"Dokter masih di dalam El" ucap Bunda.
El mendapat kabar kalau Key kejang membuatnya langsung pergi ke rumah sakit. Melihat Aksa sudah ada di sana berati Bundanya juga menghubungi Aksa.
Sepertinya Aksa sangat menghawatirkan keadaan Key, tapi tentu saja Key adalah orang yang Aksa cintai. El reflek memegang perutnya dan mengusapnya Dia takut menjadi orang jahat untuk Key.
Dokter keluar akhirnya keluar.
"Bagaimana dok" Ayah.
"Kondisi pasien semakin membaik namun belum ada tanda-tanda jika pasien akan bangun" ucap sang dokter.
"Jadi bagaimana?" Bunda.
"Kami akan memantau lagi keadaan pasien dan kami akan memberitahukan setiap perkembangannya" dokter.
Bunda langsung terduduk sambil menghela nafas.
"Key akan bangun kan?" Bunda.
"Key pasti akan bangun, Bunda" ucap El memeluk bundanya membuat Bunda mengusap pipi El.
"Maaf Ayah Bunda, Aksa boleh masuk dan melihat Key" ucap Aksa.
"Ya masuk lah" ucap Ayah lalu Aksa akhirnya masuk ke ruangan Key.
"Bagaimana pernikahan kalian?" Tanya Bunda.
"Biasa saja Bund" El.
"Aksa sudah bisa menerimamu?"
"Bund, masih ada Key" Ayah.
"Tapikan Aksa sekarang suami El Yah" Bunda.
"Lalu bagaimana kalau Key bangun?" Tanya Ayah.
"Bukankah harusnya itu yang ayah pikirkan saat meminta El menikah dengan Kak Aksa dulu?" El menatap Ayahnya itu.
"Kalian hanya menikah untuk sementara" Ayah.
"Apakah Ayah benar-benar berbicara seperti itu pada El?" El masih tidak percaya.
El bahkan mengorbankan hubungannya dengan Vino. Keluarga Vino juga sudah sangat marah dan kecewa pada El. Lalu soal kehamilan El apa jika Ayahnya tau Ia akan menyuruh El untuk menggugurkannya.
"Yah udah, kita bisa bicarain ini kalau Key sudah bangun" ucap Bunda.