Worried pt. 3 (End)

84 7 1
                                    

Mingyu POV

Yeonjun POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun POV

Yeonjun POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mingyu POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mingyu POV

Mingyu POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Mungkin ide Seokmin bukan lah hal buruk. Namun, bukan Mingyu namanya jika ia tek memikirkan perasaan orang lain termasuk Soobin sang adik. Meski dirinya ingin sekali menemui sang adik sekarang, tetapi bukan dengan cara seperti yang sahabatnya berikan. Ia hanya perlu berjuang sedikit lagi supaya sang adik luluh.

"Mingyu hyung, Soobin ngga mau ketemu sama hyung. Lebih baik sekarang hyung pulang deh soalnya hyung keliatan pucet banget, " ujar Yeonjun prihatin.

"Kalo boleh, hyung mau tidur disini, Jun. Soalnya hyung ngga bakal bisa tenang kalo ngga langsung minta maaf ke Soobin, " sahut Mingyu putus asa.

"Gyu, lo tuh ngeyel banget sih?! Pulang sekarang sebelum Seungcheol hyung marah sama kita, " geram Seokmin.

"Uhuk! Uhuk! Tapi gue kangen sama adek gue, Seok. Mending lo aja yang pulang karena gue ngga mau lo kena masalah, " ucap Mingyu lesu.

"Mana bisa gitu?! Yang ada gue bisa kena masalah karena ngga bawa lo pulang! " sungut Seokmin.

"Sshhh, " desis Mingyu sambil memegangi kepalanya.

"Mingyu, kenapa?! " panik Seokmin sambil memegangi pundak sahabatnya.

"Pusing , Seok. Kepala gue sakit banget, " jawab Mingyu sambil menatap Seokmin berkaca-kaca.

"Tiduran dulu, Gyu, " perintah Seokmin sambil membantu Mingyu menidurkan badannya.

"Yeonjun panggilin dokter, ya, hyung?" tawar Yeonjun karena ia panik dan khawatir.

"Ngga usah, Jun. Hyung Mau tidur aja, " lalu setelahnya Mingyu memejamkan matanya yang terasa panas. Efek sakit memang benar-benar membuatnya tak nyaman.

"Hyung, badan Mingyu hyung makin panas, " ucap Yeonjun penuh kekhawatiran.

"Kita panggil dokter aja, Jun. Hyung takut Mingyu kenapa-kenapa."



Sementara itu, Soobin yang berada di dalam kamar merasa resah hingga tak bisa memejamkan matanya.  Ia sengaja merubah posisi tidurnya tetapi masih tetap sama, wajah hyungnya selalu muncul dibayangannya.

"Soobin-ahh! Buka pintunya!! " seru Yeonjun membuat Soobin tersentak kaget.

"Yaa, Choi Soobin!! Mingyu hyung mau dibawa ke rumah sakit!! Apa kamu masih ngga mau menemuinya?!"

Buru-buru Soobin bangun dan membuka pintu dengan ekspresi khawatir, ia langsung menarik tangan Yeonjun.

"Yak! Jangan narik tanganku! " Protes Yeonjun kesal.

"Ayo antar aku! " ujar Soobin paksa.

"Kemana? "

"Rumah sakit, 'kan? Ayo cepat! "

"Soobin-ahh, " panggilan lirih Mingyu membuat Soobin menghentikan aksinya menarik Yeonjun dan segera menoleh ke sumber suara.

"Kamu mau kemana? " tanya Mingyu heran.

Soobin terdiam sebentar sambil memandangi wajah pucat sang hyung. Kemudian segera menghampiri dengan wajah khawatirnya.

"Soo-"

"Udah aku bilang, kan jangan temuin aku lagi! Kenapa malah kesini sih?! " sungutnya sambil memeluk Mingyu erat.

"Hyung kangen, " sahut Mingyu lirih sambil membalas pelukan adiknya.

"Jangan tinggalin hyung, ya? Hyung sayang banget sama kamu, meskipun kamunya ngga mau lagi anggap hyung sebagai saudara kamu."

"Tadi hyung takut banget waktu kamu bilang gitu di chat, " lanjutnya sambil melepas pelukan dan menatap sang adik dengan mata sayu.

"Maaf, hyung. Abisnya aku marah karena hyung ngga bilang kalo lagi sakit. Aku khawatir tau! "

"Maaf, ya, hyung ngga bermaksud bohong ke kamu. Hyung cuma ngga mau kamu kepikiran terus ngaruh ke kegiatan kamu, " sahut Mingyu menyesal.

Soobin mengangguk dan segera memeluk sang hyung. Ia terisak kecil karena merasa bersalah kepada Mingyu.

"Lain kali jangan gitu lagi. Walaupun Soobin adiknya hyung, tapi, Soobin udah dewasa. Kalo hyung lagi ada masalah atau butuh bantuan  jangan sungkan buat kasih tau aku. "

"Iya, adiknya hyung, " sahut Mingyu gemas.

"Cup cup cup, bayi besar ngga boleh nangis. "

"Hyung!!! " Mingyu tertawa puas.

"Jadi, sekarang kita baikan? " Soobin mengangguk kecil dalam pelukannya.


END







Maaf guys, aku baru bisa tamatin nih cerita hehe.

Ini cuma AU krn kegabutanku, kalian jangan bosen nungguin aku ya😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HYBE RANDOM AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang