Prologue

2 3 0
                                    


Waktu itu masih pagi namun aku terbangun karena suara berisik dari arah rumah kosong yang terletak di sebelah rumahku. Kamarku memang terletak di lantai 2, yang mana balkon kamarku menghadap persis ke rumah tersebut.

Samar-samar aku mendengar beberapa orang yang tengah berbicara dan terdengar suara gesekan barang yang kutaksir terbuat dari kayu. Tak jarang juga samar terdengar suara ibuku dari bawah sana.

Ini hari Sabtu. Aku memang sengaja bangun agak siang karena sedang kedatangan tamu bulanan. Meskipun aku tahu ibuku sudah berkoar sedari tadi karena anak perawannya belum juga bangun.

Aku mengerjapkan mataku. Berusaha untuk memperjelas penglihatanku yang terhalang sinar matahari yang masuk lewat jendela kamarku. Kulihat gorden coklat itu sudah dalam keadaan tersingkap. Pelakunya sudah pasti ibuku.

Aku mencoba bangun sebelum ibuku datang ke kamar lagi dan mengoceh.

Setelah penglihatanku sudah terlihat jelas, kulihat dari seberang kamarku beberapa orang tengah mengangkut barang di dalam kardus. Kamar yang sudah 3 tahun kosong itu akhirnya terbuka. Terlihat sosok wanita cantik yang tengah membuka gorden usang di kamar itu. Kutaksir usianya beberapa tahun lebih tua dari usiaku. Sepertinya wanita itu sudah bekerja karena kulihat pakaiannya yang menggunakan atasan blazer choksu dan bawahan celana kulot putih juga dengan jam tangan kecil di tangannya. Khas wanita kantor sekali, pikirku.

Di belakangnya terlihat laki-laki muda yang tengah memperhatikan itu dengan pandangan datar. Samar terdengar wanita yang kubicarakan tadi seperti tengah mengomel pada lelaki tersebut. Aku tak bisa dengar apapun karena pagi itu cukup berisik dari biasanya.

Silau matahari juga menghalangi penglihatanku untuk melihat jelas rupa lelaki itu. Yang terlihat hanyalah tubuhnya yang sangat tinggi di bandingkan orang Indonesia pada umumnya. Kulitnya juga agak terlihat pucat. Pikiran gila ku tiba-tiba terbayang pada Edward Cullen si vampir tampan di film Twilight.

Yah, sesuai dugaanku mereka adalah tetangga baru yang merupakan pindahan dari luar kota. Mereka orang Indonesia namun blasteran Sunda-Jerman. Setidaknya itulah sedikit info yang kudapat dari ibuku pagi itu. Pantas saja wanita itu terlihat cantik namun kulitnya agak eksotis dan menurutku itu sangat sexy.

Kupikir mereka akan menjadi tetanggaku yang ramah seperti biasanya. Namun tetangga baru itu terlihat sangat misterius dan cukup tertutup. Aku memakluminya karena kupikir mereka masih baru dan mungkin butuh adaptasi namun setelah 3 bulan tinggal di sana pun tidak ada perubahan yang signifikan. Mereka selalu tertutup seperti pada awal mereka pindah.

Aku selalu penasaran kenapa mereka bertingkah seperti itu. Namun ibu bilang padaku untuk tidak terlalu ikut campur urusan orang lain. Namun karena  aku adalah gadis yang cukup kepo, aku memutuskan untuk mencari tahu seperti apa tetangga baru itu. Terutama laki-laki tinggi berkulit pucat yang kabarnya sedang kuliah itu.

Tak kusangka rasa penasaran itu ternyata merubah sedikit hidupku yang monoton.

Rasa penasaran itu jelas merubah hidup seorang Aruna Calya Gantari, seorang siswi kelas 12 SMA yang akan menghadapi akhir masa SMA kala itu.


•••

Jangan lupa vote & comment✌️💜


Tertanda
devinnee


Sabtu, 29 Juli 2023


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang