Princess athena sedang minum segelas teh hangat,ia sedang menikmati suasana pagi di istana nya namun tiba tiba ia terusik oleh ketukan pintu dari luar kamarnya,
"iya?" athena membuka pintu dan melihat salah satu dayang nya,sepertinya ada sesuatu yang ingin dayang itu beritahu.
"selamat pagi tuan putri,yang mulia raja ingin bicara dengan putri,yang mulia menyuruh putri untuk pergi menemuinya di singgasana" dayang itu menundukkan badan nya sebagai tanda penghormatan,mendengar itu putri athena bingung,tidak biasanya ayah nya ingin bicara denganya.
"baiklah terima kasih maria" putri athena mengucapkan terima kasih kepada dayang yang bernama maria itu,ia segera berjalan menuju singgasana diantarkan oleh dayang pribadi nya.
"adakah yang ingin ayah bicarakan?" putri athena menatap ayahnya yang sedang duduk di singgasana bersama ibu ratu.
Raja dan Ratu menatap putri sulung kesayangan mereka yang sebentar lagi akan menjadi seorang ratu,namun sebelum itu tentu Putri athena harus mempunyai suami yang akan menjadi raja kelak.
'Anakku,tolong dengarkan ayah dengan baik" sang raja mulai bicara.
"kamu akan dijodohkan dengan putra mahkota dari kerajaan barat" Raja bicara dengan nada yang dihaluskan,berharap sang putri mengerti dan menerima nya.
Mendengar itu putri athena kaget bukan main,ia menatap ayahnya tidak percaya,sejak kecil ia sudah mengenal perjodohan dan ia membenci itu.
"ayah tidak serius kan?,bukankah harusnya ayah tau aku benci perjodohan" Rasanya Putri athena ingin menangis sekarang,namun mati-matian ia tahan,calon ratu tidak boleh mudah menangis,itu kata ibu ratu.
"maafkan ayah,ini sudah tradisi kita selama 100 tahun,dan kamu harus menaati tradisi yang ada" sang raja menatap putri nya sendu,ia tahu kalau sekarang putrinya ingin menangis,sejujurnya ia juga tidak tega,namun bagaimana lagi.
"Bagaimana dengan adik adikku? mereka tidak dijodohkan?" Sang putri kembali bertanya mengharapkan keadilan dari sang ayah,mata nya sudah berkaca kaca sembari menunduk menyembunyikan kesedihan nya.
"adik adikmu tidak akan dijodohkan,kecuali mereka anak sulung yang diharuskan menjadi ratu" ayahnya menjawab.
Memang begitu peraturan nya,hanya anak sulung yang akan dijodohkan,sedangkan anak tengah maupun anak terakhir bebas memilih jodoh nya sendiri,memang tidak adil,tapi itulah peraturan dan tradisi yang ada.
Mendengar itu putri yang tadinya menangis berubah menjadi marah karena hal yang terjadi sama sekali tidak adil untuk nya,ia menatap sang ayah dengan alis yang menekuk tajam.
"apa maksud ayah?,itu sungguh tidak adil!"putri athena meninggikan suaranya,sementara ibu ratu menatap anak nya dengan tatapan sedih.
"maafkan ayah putriku.." sang ayah tidak dapat menahan air mata nya,ia bukan ayah yang suka menekan anak anaknya untuk mengikuti perintah nya,namun kali ini,ia sungguh terpaksa,ini juga demi kebaikan istana kedepan nya.
"aku tidak menerima perjodohan ini!" Setelah mengatakan kalimat penuh penekanan itu,putri athena berlari meninggalkan istana,berniat menghibur diri dan melupakan masalah perjodohan itu.
Sang putri menangis,ia berlari tak tau arah tidak peduli dengan para rakyat yang menatap nya aneh,ia tidak peduli arah mana yang ia tuju,hanya berlari yang ia pikirkan sekarang.
sampai seketika ia berhenti saat menyadari ia tersesat,namun bukan nya panik ia hanya duduk di sebuah batu,ia masih menangis sambil membersihkan debu yang menempel di gaun indah nya.
Putri tiba tiba merasa ada tangan yang menyentuh pundak nya,ia pun menoleh,mata nya juga masih berkaca kaca,ia melihat seorang pangeran dengan pedang ditangan nya menatap sang putri,bukan menatap yang ingin membunuh atau menyeramkan,melainkan tatapan teduh yang membuat putri sedikit merasa tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny
FantasyCintailah aku,bukan dia - Putra Mahkota Albert Tidak,berhenti bermimpi - Putri Mahkota Athena Jika kehadiranku adalah sebuah penghalang,maka itu tetap akan terjadi - Putra Mahkota Harry