Nanon gatau mau di bawa kemana sama ohm. Ohm bilang mau bersenang-senang, tapi ohm ga bilang bersenang-senang dalam hal apa.
"Masih lama ohm?" Tanya nanon
"Dikit lagi nyampe kok" dengan masih fokus menyetir mobilnya.
Ohm menggenggam telapak tangan nanon, menoleh sebentar sembari tersenyum.
"Aku jamin kamu bakal senang"
"Tapi janji jangan takut ya?" Lanjutnya.
"Tergantung apa dulu, kamu bilang kaya gitu malah bikin aku takut"
Ohm terkekeh.
"Nanti aku bakal bilang ke mereka biar bikin kamu senang dan nikmatin"
"Janji?"
Ohm mengangguk.
10 menit kemudian mereka sampai di tempat yang ohm tuju. Itu bangunan seperti... Apartemen?
"Disini?"
Lagi, ohm mengangguk.
"Kita bakal senang-senang disini. Ini markas kita kalo lagi nongkrong. Yuk naik, mereka udah nunggu"
Bukan perasaan senang yang nanon dapat justru perasaan was-was, kaya ada alarm bahaya yang nyuruh nya buat berhenti.
"Ada apa?"
Tanya ohm ketika nanon tiba-tiba berhenti.
Nanon menggeleng dan kembali berjalan. Dia mencoba hiraukan perasaan gaenak diri nya, mencoba berpikir positif.
Ohm memencet password pintu, setelah pintu terbuka mereka masuk dan mendapati Perth dan Dew.
"Selamat datang nanon"
Nanon tersenyum pada mereka.
"Cuma berempat ohm?"
"Mereka sahabat-sahabat ku jadi cuma mereka yang aku izinin buat senang-senang bareng kamu"
Nanon menghela nafas lega, sepertinya ini ga seperti apa yang di takutkan, meskipun nanon sendiri gatau apa yang di takutkan.
"Minum dulu non"
Dew memberikan air untuk nanon, nanon yang kebetulan haus langsung menerima dan meminumnya tanpa menaruh curiga.
Selang beberapa menit nanon merasa hawa nya panas.
"AC nya ga nyala ya? Ko jadi panas banget gini?" Tanya nya sambil mengibas kaos yang di pakainya.
"Nyala kok, tuh 18 c' malah" jawab Perth.
"Rusak kali. Ga kerasa sama sekali"
Ga ada yang jawab. Ohm mendekat ke nanon dan membisikkan kata-kata yang bikin nanon menegang.
"Udah mulai bereaksi ya obatnya? Kita mulai senang-senang nya sekarang aja gimana?"
Dan nanon tau apa yang di maksud ohm.
Ini memang bukan pertama kali nya buat mereka ngelakuin yang iya-iya tapi...
"Iya mereka ikut, gapapa ya? Mereka kan sahabat ku"
"Gila kamu ohm? Kamu rela aku di icipin orang lain?"
"Selama itu mereka ya gapapa asal jangan yang lain"
"Edan!!! Anjir kenapa tambah gerah sih, minggir gue mau ke kamar mandi"
Ohm menahan tubuh nanon dengan pelukan belakang. Sengaja menghembuskan nafasnya di area sensitif nanon. Tengkuk.