"Arrrghhh sialan!"
Kai membanting smartphone nya ke lantai setelah menerima telfon dari asistennya yang mengabari bahwa partner bisnis perusahaan miliknya tiba-tiba membatalkan perjanjian yang sudah disepakati sejak lama. Mendengar perjanjian itu dibatalkan dengan gampangnya membuat darah Kai mendidih. Pria jakung itu mengambil jas nya dengan kasar dan keluar dari ruangannya.
"Kai!" Seorang pria menghampiri Kai yang hendak menuju lift.
Chanyeol mengernyit heran dengan wajah Kai yang seperti mau membunuh orang. Menyeramkan, pikirnya.
"Kenapa sih?" tanya Chanyeol mengikuti Kai menuju lift.
Kai yang sedang tak ingin bicara menanggapi dengan malas "Pulang aja, batal main golf"
"Fuck?"
"Ada masalah apa?" tanya Chanyeol lagi.
"Perjanjian proyek xo batal." jelas Kai singkat.
"WHAT?!!" mata Chanyeol sepertinya hendak keluar mendengar penjelasan Kai. Ia tahu itu masalah besar dan pantas saja sohibnya yang satu ini terlihat mengerikan. Chanyeol tiba tiba teringat sesuatu. Ia mengeluarkan sebuah kartu nama dan menyerahkannya pada Kai.
"Apaan?" tanya kai.
"Lo butuh hiburan Kai. Cobain tuh. Lo bisa request juga buat minta si cewek jadi roleplay. Gila manteb banget kemaren gue coba." Jelas Chanyeol menunjuk kartu nama yang ia beri pada Kai.
"Pinjem HP lo" minta Kai.
Chanyeol menyerahkan hpnya pada Kai. "HP lo kemana?"
"Rusak."
Kai menelfon nomor yang ada di kartu nama yang dipegangnya.
"Royal hotel. 15 menit dari sekarang. wanita seksi tapi juga cute. Roleplay maid." ucap Kai cepat dan mengembalikan hp pada Chanyeol.
***
Kai berjalan menyusuri lorong ke kamar nomor 749 setelah diinfokan Chanyeol kemana ia harus pergi. Ia kemudian membuka pintu kamar tersebut dan langsung disuguhi pemandangan indah.
Seorang gadis telah menunggunya di atas kasur. Gadis itu berambut panjang dengan wajah bak seorang dewi, sangat cantik. Wajahnya dipoles make up tipis yang membuatnya terlihat fresh. Sesuai permintaan sang customer, ia memakai lingerie dengan tema maid menampilkan belahan payudaranya yang sintal. Menyadari kehadiran Kai, gadis itu segera bangkit dari duduknya dan menghampiri pria matang di depannya. Ia harus melakukan tugasnya dengan benar kan?
"Tuan sudah datang!"
Layaknya seorang maid, gadis bersurai panjang itu membantu kai melepas jasnya. Sentuhan gadis ini mampu membuat Kai meremang.
"Siapa namamu?"
"Sana, Tuan."
Kai menyeringai mendengar jawaban Sana. Orang jepang rupanya.