Partner Sex 🔞 [GEMINIFOURTH] √

four

Sudah satu Minggu lamanya Fino dan Gavin memiliki hubungan yang renggang, namun meskipun begitu Gavin dengan brengseknya Masih datang pada Fino ketika dia ingin berhubungan seks. Hal yang berbeda adalah komunikasi mereka. Gavin lebih banyak diam. Dia akan datang pada Fino dan tanpa banyak bicara dia langsung mencium Fino hingga melanjutkan kegiatan panas itu, namun setelah semuanya selesai dia akan pergi tanpa mengatakan apapun pada Fino. Benar-benar sangat brengsek!

Fino mencoba bersabar ketika menghadapi sifat Gavin yang seperti ini. Dia sebenarnya belum menemukan jawaban alasan Gavin mendiamkannya seperti ini. Ketika dia ingin bertanya dan berbicara serius pada Gavin, pemuda itu tidak menggubrisnya. Dia hanya akan pergi tanpa mempedulikan Fino.

Bohong jika Fino tidak sedih dengan sifat Gavin yang seperti ini. Jujur, dia merasa seperti seorang jalang yang kapan saja bisa di datangi oleh Gavin untuk melakukan hubungan seks. Semua ini benar-benar mengganggunya.

Fino saat ini baru selesai dengan kelasnya. Sekitar jam enam sore Fino baru selesai. Dia kemudian mengambil ponselnya untuk mengirim pesan pada Gavin. Dia ingin berbicara serius dengan cowo itu. Sungguh, Fino tidak tahan dengan kerenggangan yang terjadi di antara mereka. Dia merasa Gavin sedang menjauhinya, tetapi di lain waktu cowo itu akan datang jika ingin melakukan sex.

Setelah selesai mengirim pesan pada Gavin, Fino langsung saja menuju parkiran menuju mobilnya. Dia harus pergi ke apartemen Gavin sekarang.

••••

Fino memperhatikan Gavin yang baru saja keluar dari kamarnya. Mereka tadi masuk bersama ke dalam apartemen karena Fino memang menunggu pemuda itu beberapa menit. Dia datang lebih dulu dari pada Gavin. Biasanya Fino bisa saja langsung masuk kedalam, namun setelah apa yang terjadi dan Gavin yang mengubah password apartemennya, dia sudah tidak bisa sebebas dulu lagi, dan tujuan Fino menemui Gavin saat ini adalah untuk memperbaiki semuanya dengan Gavin.

Gavin duduk di sofa kosong salah satunya. Ada jarak yang tercipta. Dia duduk di ujung sofa, begitupun Fino.

Pemuda yang lebih kecil menghela nafas pelan. Gavin bahkan tidak mau berdekatan dengannya.

"Gavin, please tell me."

"Apa?"

"Gav, tolong jujur sama gue apa yang sebenarnya terjadi pas gue mabuk? Kenapa Lo berubah kayak gini? Gue pasti membuat kesalahan pas mabuk kan?.. gue mencoba buat mengingat apa yang udah gue lakuin ke Lo pas mabuk, tapi gue gak bisa.. Lo tau gue punya ingatan yang buruk. Apa Lo marah karena Felix tau gue udah kotor? Kalo masalah itu gue udah jelasin ke Felix kalau sebenarnya gue cuman ngomong ngasal."

Fino menjelaskan dengan pelan. Dia mencoba berhati-hati ketika mengatakan semua yang ingin dia katakan.

Gavin melihat Fino beberapa detik, kemudian dia menatap lurus ke depan seperti memikirkan sesuatu. Dia terdiam cukup lama sehingga Fino sudah kehilangan kesabaran.