Volume 4. Kyle Part 1-1

422 3 0
                                    

Terjemahan sendiri, mohon maaf bila ada yang tidak tepat :)

4.1 KylePassion Volume 4 Part 1-1

Hari ini adalah hari tersial bagi pria ini. Selama 12 hari tinggal di Italia, dia sudah dicopet sebanyak dua kali dan ditempat yang sama. Sebenarnya, dia bukanlah pria yang ceroboh. Dia suka bergaul dengan orang baru sampai sampai orang disekelilingnya berkata, "TIdak mungkin ada orang sepertimu di dunia ini, dan dia selalu memperlakukan orang dengan akrab layaknya teman. Tapi bukan berarti dia dekat dengan semua orang asing. Dia bahkan menyadari bahwa ada beberapa orang sempat mendekatinya dengan diam diam merogoh kantungnta sambil membawa setumpuk koran ataupun karangan bunga, tapi dia menangkisnya dengan sopan. Tetapi ketika seorang pria muda mendekatinya dan menanyakan arah, ia tidak menyadari bahwa dompetnya telah raib bersama pemuda itu. Esok harinya, ia kecopetan kembali di stasiun dengan cara yang hampir sama.

Setelah itu,pria itu menyadari bahwa dia harus berhati-hati dengan orang asing. Dia harus sadar bahwa tidak semua orang yang mendekatinya punya maksud yang baik. Setelah dua belas hari perjalanan bisnis di Italy, ia pergi meninggalkan Italia dengan hasil yang memuaskan. Sebenarnya, akan lebih baik jika dia melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat. Tetapi ia memutuskan untuk memberikan waktu berlibur untuk dirinya sendiri.

Setelah mendengar kabar bahwa akan diadakan sebuah festival musik di Salzburg, dia memutuskan untuk tinggal di Austria untuk beberapa hari baru kembali pulang. Kereta api yang ia tumpangi dijadwalkan akan tiba di Salzburg sekitar pukul 4 pagi dini hari. Pria yang yang aktif dan senang bergaul itu akhirnya tertidur di dalam kereta karena kelelahan setelah lembur menyelesaikan pekerjaannya. Dia tidak sadar telah menjadi incaran pencopet selama di kereta selama perjalanan dari Venice. Ia terbangun ketika ada seseorang menepuk nepuk bahunya. Kondektur kereta membangunkannya dan menanyakan paspornya. Dia mencoba merogoh kantongnya dan langsung terperanjat kaget karena tidak ada apa apa lagi dikantongnya. Lalu ia mencoba mencari tasnya dan ternyata isi tasnya sudah hilang tak berjejak. Kondektur kereta api menemukan sesuatu dilantai dan mengambilnya. Ternyata itu adalah paspor yang dicari-cari. Pria itu masih tertegun sambal menerima paspor miliknya. Setelah menerima paspornya yang sudah diperiksa, pria itu mencoba mencari cari di lantai yang mana hanya ada debu. (kwkwkwkw bayangin wajahnya kayaknya melas banget deh)

"Baru-baru ini, ada mode baru pencopetan dengan memebri minumana yang sudah dicampur pil tidur. Mereka kemudian beraksi ketika korban sudah terlelap." kata pak kondektur.

Untungnya paspornya tidak hilang, pikir pria itu sambil mengangguk-anggukkan kepalanya ketika mendengar cerita pak kondektur. Pria itu hanya bisa menghela nafas ketika teringat pria muda yang tadi duduk disampingnya yang mana sempat ngobrol bahkan menawarkan segelas jus. Aku yakin orang orang akan menertawakanku juka tau aku kecopetan tiga kali hanya dalam waktu dua belas hari.

Pria ini tidak pernah ditipu ataupun dikhianati orang lain dalam pekerjaannya yang melibatkan nominal yang besar karena ia dapat melihatnya dengan jelas. Tetapi, terkadang ia tertipu oleh pencopet untuk uang yang tidak seberapa. Setiap hal itu terjadi, teman-temannya akan tertawa dan berkata bahwa bagaimana mungkin seseorang yang sangat ahli dalam menilai seseorang bisa tertipu dengan trik remeh pencopet.

"Apakah anda punya tiket pak?" tanya Kondektur yang membuat pria itu terbangun dari lamunannya. Ia memeriksa tasnya kembali dan jelas tidak menemukan apapun. Di pemberhentian berikutnya pria itu turun dan pergi ke pos keamanan stasiun. Pria itu sangat sial hari ini. Pria itu pergi ke kantor keamanan untuk melaporkan kehilangannya dan kemudian meringkuk di pojokan kantor yang sempit itu sambal menunggu matahari bersinar.

Saat ini adalah musim panas, matahari sudah diatas walaupun masih jauh dari jam operasional kerja toko untuk buka. Ini adalah situasi yang menyedihkan walaupun paspornya tidak hilang tapi ia tidak mempunyai uang sepeserpun. Ia bisa pergi ke bank untuk mendapatkan uang. Tetapi, ternyata daerah ini sangat terpencil. Ia butuh lima menit untuk sampai ke pusat daerah. Tetapi, hanya ada pertokoan disana. Adapun ada beberapa bank kecil, namun tidak ada yang sesuai dengan yang dimiliki pria itu. Setelah berjalan memutari pusat keramaian, ia akhirnya bertanya tentang bank yang biasa ia gunakan. Untungnya bank itu ada didekat situ, tapi tempatnya lumayan jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki.

Bang Ilay KentirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang