Azeelia J. Fenuzella, seorang gadis asal bandung yang baru saja pindah ke Ibu Kota Jakarta.
Ini kedua kalinya dia menginjakkan kakinya di Jakarta sejak 12 tahun silam, alasannya kembali ke sini ingin mencari tahu kemana ayahnya yang sudah tak pernah kembali pulang kerumah selama 3 tahun terakhir ini, terakhir kabar yang di dapat ayahnya sedang mengurus pekerjaannya disini, tapi setelah itu ayahnya sudah tidak pernah mengabarinya lagi.
Sedangkan di Bandung bundanya selalu menghabiskan waktunya dengan pria- pria hidung belang, sehingga ia memutuskan mencari ayahnya dan akan tinggal disini sampai dia membawa kembali ayahnya untuk menyatukan kembali keluarga kecilnya.
kini dia melanjutkan sekolahnya di SMA Garuda, salah satu diantara SMA terbaik di kota itu, dan ini sudah masuk hari 5 dia menjadi siswi disekolaj ini. Perlu di ketahui Azeelia seorang yang berprestasi dalam bidang akademik, seringkali dia menjuari olimpiade Bahasa Indonesia, Biologi, dan Fisika, tentu saja itu membuat pihak sekolah SMA Garuda merasa beruntung Azeelia bersekolah disana.
sekarang sudah tiba waktunya mata pelajaran olahraga, para siswa diperintahkan mengganti pakaian dengan baju olahraga.
disinilah Azelia dan kedua teman kelasnya, sedang menganti pakaian di kamar mandi.
"Eh astaga! baju gua ketinggalan di kelas," teriak Azeelia dari bilik kamar mandi.
"Yaelah, Zee. Masih muda udah pikun," ujar Salma yang berada disebelah bilik Azeelia.
"Minta tolong dong ambilin," ucap Azeelia.
Naura yang berada di depan bilik kamar mandi sedang melipat kemeja sekolah menggelang heran dengan teman barunya itu. "Yaudah, bentar, lu narunya dimana?
"Liat aja di atas meja," jawab Azeelia.
Setelah melesaikan lipat pakaian Naura pun kembali kekelas menaruh seragam sekaligus menggambil baju olahraga milik Azeelia yang tertinggal, dia menatap heran baju olahraga yang terletak di atas meja.
hanya ada 1 pasang baju olahraga yang terletak di atas meja, tapi itu bukan meja Azeelia melainkan dibelakang bangkunya
"Ini bukan, sih? tapi ini bukan mejanya Zee," gumam Naura sembari menatap baju yang berada ditangannya.
"Tapi 'kan, cuman baju ini aja yang di atas meja, iya kali yang ini." dengan yakin dia membawa baju itu kepada Azeelia.
Semua sudah berbaris di lapangan basket dengan menggunakan baju olahraga, terkecuali pria yang bernama Zafran. hanya dia sendiri yang menggunakan seragam sekolah.
"Zahran! kalau tidak ingin belajar di mapel saya, silahkan keluar dari barisan dan belajar di kelas, kamu tau kan seragam kemeja hanya di gunakan dalam ruangan, mana ada orang olahraga menggunakan seragam!" ujar pak Anton, guru olahraga.
Zafran dengan raut santainya pun berujar, "Baju olahraga saya hilang, Pak."
"halah, alasan saja kamu! sekarang lari 25 putaran di lapangan utama!"
Zafran melotot terkejut. "Yang bener aja dong pak, lapangan seluas ini 25 putaran? 5 putaran aja udah pingsan ini mah."
mwmang benar, lapangan utama SMA Garuda memang sangatlah besar, 2 kali putaran saja sudah kelelahan sekali, apalagi dibawah terik matahari, hanya saja kini mereka berolahraga di lapangan basket yang tidak seluas lapangan utama.
"pilih lari 25 putaran, atau jalan jongkok 2 putaran sekalian bersihin lapangan saat pulang sekolah!"
Zafran memutar bola matanya dengan malas. "jalan jongkok deh pak, tapi lapangan basket aja, ya?"
"ga ada, harus lapangan utama."
Zafran memutar bola matanya malas. "Kalau saya pingsan
gara-gara hukuman bapak gimana dong?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyembuh Luka
Randomterimakasih, sudah mau melihat ku terimakasih, sudah pulihkan ku terimakasih, ya sudah mencintai ku. tidak ada yang perlu berterima kasih, kamu memang sudah ditakdirkan untuk menjadi bagian dari setengah jiwaku yang sudah hampir rapuh.