FL 17

3.3K 194 61
                                    

⭐ Happy Reading ⭐

=========================================

Sesampainya Tian didepan kamar tanpa mengetuk langsung masuk kedalam, mencari Zee yg tubuhnya sudah tertutup selimut dan masih menangis

"Kay sayang.. dengerin dulu penjelasan aku" Ucap Tian berjalan mendekat kearah Zee

"Aku benci sama kamu, kamu jahat hiks hiks" Balas Zee

"Kamu beneran ga mau dengerin penjelasan aku dulu?"

Zee menggeleng kuat "Ngga aku ga butuh, aku udh ngeliat semuanya pake mata kepala aku sendiri"

Tian yg sudah tidak tahan langsung menindih tubuh Zee membuat Zee terlonjak kaget seketika

"Tian.. kamu apaan apaan sih, minggir" Berontak Zee

"Aku mau kamu" Bisik Tian tepat di telinga Zee

Bulu kuduk Zee seketika meremang mendengarnya

Zee menggeleng kuat menolak permintaan suaminya itu, karena mereka berdua masih sekolah dan masih jauh dari kata lulus

"Kamu ga mau dengerin aku dulu.. jadi ini hukumannya okey" Ucap Tian dengan suara berat

Zee semakin dibuat takut "Pliss yann hiks hiks" Mohon Zee

"Jangan nangis sayang.. pasti enak kok, kamu bakal suka"

Tian perlahan lahan membuka kancing seragam Zee, terbukalah seragam Zee terlihat payudara Zee yg lumayan besar tertutup oleh bra

Setelahnya Tian menjilat area leher Zee membuat Zee terangsang geli

"Aakhhhh yann geliii..." Racau Zee

Tian terus menjilat area leher Zee sampai membuat tanda keunguan di leher Zee yg mulus itu

"Akhhh tiann"

Perlahan lahan Tian turun kearah dada Zee yg masih terbungkus oleh bra itu "Aku buka ya sayang" Ijin Tian, Zee mengangguk pelan

Ctek.

Ikatan pada bagian belakang bra Zee terlepas dan Tian langsung menarik itu lalu terlihatlah payudara Zee yg lumayan besar dan kencang

"Jangan diliatin bub, aku malu" Cicit Zee sembari menutup payudara miliknya

Tian terkekeh "Gausa malu, kita berdua udh nikah" Balas Tian

"Aku buka semua ya kay?" Ijin Tian lagi untuk membuka yg lainnya

Zee mengangguk pasrah, hari ini dirinya akan kehilangan sebuah barang berharga yg akan direnggut oleh suaminya dan itu sudah menjadi hak Tian

Tian menarik rok Zee hingga terlepas menampilkan cd berwarna cream, tak mau menunggu lama Tian kembali menarik cd milik Zee itu hingga memperlihatkan kemaluan yg masih mulus rapat tanpa bulu

"Jangan ditutupin terus ih" Kesal Tian

Zee menggeleng "Aku malu" Cicit Zee

"Gausa maluu.. aku main cepet aja yaa kay" Balas Tian, Zee mengangguk pasrah

Tian menyingkirkan tangan Zee yg menutup kemaluannya itu lalu membuka kedua kaki Zee sehingga posisinya mengangkang membuat Tian leluasa menikmati liang senggama milik istrinya itu

Mulut Tian mendekat kearah liang senggama Zee lalu menjilat perlahan lahan

"Aaaaahhhh terus bub geli.. aakhh" Desah Zee merasakan nikmat ketika Tian menjilat bagian daging yg menonjol diatas kemaluannya itu

FEARLESS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang