Bawain Bekal

203 8 0
                                    

Happy reading

Gue sedari tadi diam aja enggak bergerak, sehabis terjadinya gebrakan meja, dari belakang gue dan memilih fokus untuk mengerjakan soal

"lo pindah kenapa sih ih, jangan semeja sama gue ihc enggak suka" siapa lagi kalau bukan tasya yang sedari tadi enggak bisa tenang karna enggak semeja sama Fahri "buu... Bisa pindah tempat duduk enggak sih bu uhmm... Aku enggak syukaa"

"pengen gue garukin deh pake piso" ucap gue geram

"siapa tau ngeritik kek babi guling kan draa" sahut ani, gue pun tertawa sama ani, karna emang cocok juga di jadiin babi guling haha...

Berdosa enggak sih?
Tapi sekali² enggak papa kan?
Iyah enggak?

"enggak bisaa tapasyaa" ucap guru itu yang bikin gue sama ani tertawa lagi

"nenek tapasyaa kali bu" ucap ani yang bikin sesisi kelas dengan penuh dengan tertawaan

"ihh jahaat aku itu tasyaa ibuu ih, ibu mah"

"satu kata sok asik" ucap seorang cewe yang sekelas sama dia, orang² pun nyorakin tasya, kecuali 2 orang cewe yang kayaknya dayang²nya

"udah, kerjaain ujiannya, jangan banyak cingcong" ucap guru itu lalu lanjut menulis di sebuah secarik kertas

"lo napa enggak pindah aja sih sana sama teman lo itu"

"anj lo mau ngusir gue, yang ada lo yang gue usur, enggak cuman dari kelas ini doang, tapi dari sekolahan ini juga, mau lo?"

"emang di sekolahin milik nenek moyang lo hah" ucap tasya yang emang enggak tau apa²

"emang bukan nenek moyang gue yang punya, tapi bokap gue yang punya ni sekolahan"

"ih, nyebelin bangat sih"

mampus lo langgsung di ultii

"Ok udah lima menit lagi, jadi ibu panggil nama kalian satu² kalian bawa kertas ujian kalian sama soalnya juga, jangan kalian bawa pulang" lalu ibu itu manggil nama kita² satu² dari daftar ke hadiran yang sudah di tanda tanganani tadi

~°>^_^<°~

"anjir masa istirahatnya cuman 15 menit anj" ucap dika

"iyahh tuh anj" sahut gue sama anu

"ndraa, kekantin yo" gue noleh kebelakang ternyata Fahri, gue kira nih orang udah marah sama gue

"ahk..." Gue ngeliat dika sama ani dan mereka berdua ngangguk dan menandai gapapa kalau gue pergi sama fahri, tanpa pikir panjang gue ngeiyain, takut juga ntar di tambah marah kan brabe

Di perjalanan menuju kantin di lantai bawah, dia ngegandeng tangan gue terus, sehingga membuat warga sekolah ngeliat kita berdua mulu

"kamu suka sama dia" tanya dia tanpa ngeliat ke arah gue

"sama?"

"Argaa" ucapnya dia lagi dingin

"enggak lah"

"kalau iya, aku bakalan bunuh dia"

"ih berdosa"

Kita pun sampai di kantin dan mesan makanan, seperti biasa gue beli mie ayam dan sebotol minuman teh

"makan jangan di liatin aja uhm..." ucapnya ke gue karna cuman mantap dia aneh dari tadi, bagaimana enggak tu orang mendadak dingin sedingin ess, bukan tanpa sebab sihh

"iyahh, cobain mie aku deh enak bangat tau, aaa..." ujar gue supaya dia ngebuka mulutnya

"apa bedanya"

Mencintai dalam diam (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang