"Aku ingin kita bercerai."
Ini jelas adalah moment yang paling Rena tunggu-tunggu. Dia tidak menyangka, satu kalimat yang dulunya tak pernah wanita itu pikirkan akan keluar dari dalam mulut biadab bajingan tersebut-akhirnya muncul.
Mencoba menahan senyuman. Bertampang sedih, Rena menandatangi surat perceraian antara dirinya dengan Lucas. Tentu didamping oleh jalang kesayangan milik bajingan itu.
Rena amat bersyukur, obsesi Lucas berpindah pada Lilyana. Di tambah mereka sama-sama cocok, tahan dengan hubungan toxic tanpa akal sehat sedikitpun di dalamnya.
Usai menandatangani surat persetujuan untuk bercerai, Lucas langsung menarik surat tersebut. Melenggangkan kaki jenjang miliknya pergi dari sana.
Sudut bibir Rena terangkat. Oh, jangan ditanya-dia saat ini benar-benar ingin sekali tertawa bahagia. Lily yang melihat hanya mampu mengernyitkan alis, sebelum menyusul langkah milik Lucas jalang itu bertanya.
"Kenapa kau bahagia? Padahal kau kehilangan sosok yang dulunya sangat mencintai mu setengah mati."
Rena terbahak. Dia menilik dari balik ekor matanya, tertawa sinis pada pertanyaan yang Lily ucapkan.
Rena lalu berkata-
"Jika kau jadi aku, apa kau akan sanggup? Melawan semua hal gila yang pernah ia lakukan Lily ku sayang." Terang Rena, yang kemudian memilih melenggangkan pinggul pergi dari sana meninggalkan selingkuhan milik mantan suaminya tersebut.
.
.
.
.
.
Tinggal menunggu hitungan detik, Rena akan merasakan udara bebas. Dia akhirnya bisa keluar dari Mansion yang merangkap sebagai sangkar emas tersebut. Tapi sesuatu yang buruk malah terjadi, menghalangi langkah kaki Rena.
"Nyonya!" Teriak salah seorang maid yang bekerja di sana. Berlari sekuat tenaga menyusul sosok Rena dengan koper besarnya.
Merotasi mata jenuh, wanita itu berbalik.
"Apa?!" Tanya dia galak. Selain maid ternyata pemilik langkah kaki lain yang terdengar terlihat, itu adalah kepala pelayan dengan wajah paniknya.
"Tuan mengalami kecelakaan Nyonya!" Ucap lelaki paruh baya yang bernotabe kepala pelayan tersebut. Bukan kabar bagus.
Padahal beberapa menit lalu kedua orang itu masih bisa tertawa ria. Mereka pergi ingin mengurus pernikahan mereka setelah berhasil menceraikan sosok Rena. Lalu apa ini?
"Apa kaitannya dengan ku?" Tanya Rena muak, bernada dingin.
Jangan bilang.
Karena surat persetujuan untuk bercerai belum sampai di meja hijau, mereka belum bisa dikatakan bercerai secara resmi? Begitu?
Jadi Rena tetap harus mengurus semua pekerjaan milik mantan suaminya.
Luar biasa!
"Apa dia mati?" Tanya Rena lagi. Sarkas.
Sayangnya kepala pelayan menggeleng.
"Hosh~" Rena membuang napas pelan. Dia mendongak menatap langit-langit ruangan. Sepertinya dugaan Rena benar.
Dia harus kembali bertahan sampai bajingan itu sembuh.
Tidak apa-apa, Rena rasa dia bisa melakukannya. Sama seperti 10 tahun waktu yang ia lewati bersama bajingan tersebut, ya meski pemikiran tersebut ternyata dangkal.
Bukan mendapati sosok Lucas yang dengan tegas meminta Rena untuk bercerai, wanita ini malah bertemu sosok Lucas dengan kepribadian 5 tahun lalu.
"Apa maksud mu hilang ingatan?" Wajah Rena memucat. Horor-dia menilik, rona wajah tak asing yang dulu sering sekali menghiasi manik mata Rena kembali muncul.
"Hei sayang~" sapanya, pada Rena.
Detik itu juga, Rena rasa.
"DEMI TUHAN! LEBIH BAIK AKU MATI DARI PADA MENGULANGI MIMPI BURUK BERSAMA DIRIMU!"
***
Blurb Obsesif Tanpa Batas
SelesaiMaafkan Enim soal typonya. Hehe.
Cerita ini masih tahap uji coba, kalau banyak yang suka tap reaksinya yah. Mo comment atau vote terserah, rencananya pas bulan baru nanti bakalan update. Entah di aplikasi mana Enim liat kondisi dulu, seberapa banyak respondennya. Hehe...
Dan semisal masuk proyek bulanan, kemungkinan bakalan update tiap hari.
(Kembali lagi, tergantung responnya)
T^T
Semoga suka
Terima kasih
Ketem lagi nanti
Bye
:3
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesif Tanpa Batas
Mystery / ThrillerDi mata Rena Lucas hanyalah lelaki biadab yang terobsesi dengan dirinya. Segala cara Rena lakukan agar bisa lepas dari jeratan benang merah takdir pembawa sial tersebut. Saat Rena yakin bahwa Lucas akhirnya benar-benar bosan terhadap dirinya dan jal...