CHAPTER 1

419 36 6
                                    

Suasana di ruang meeting menegang dan mencekam. Keheningan ruangan terpecahkan karena bunyi notifikasi ponsel milik Jeno. Ia mengambil ponsel dari dalam saku jasnya, dan membuka notifikasi ponselnya.

Jeno berdecak, lalu bangkit berdiri, "Cukup!" berjalan meninggalkan ruangan meeting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno berdecak, lalu bangkit berdiri, "Cukup!" berjalan meninggalkan ruangan meeting.

Go Koeun berjalan mengikuti Jeno, "Tuan Lee."

"Pergilah!" Jeno melirik Go Koeun sekilas, "Aku ingin istirahat!"

"Baik tuan, Lee." Go Koeun membungkukkan badannya.

*****

Cklek

"Halo, tampan." Karina berdiri di depan meja kerja milik Jeno dengan segelas wine di tangan kanannya.

Jeno tersenyum, lalu menghampiri Karina. "Apa yang kamu lakukan di sini?" mengecup bibir Karina.

"Menjemput suamiku...." Sahut Karina

"Aku bisa dijemput dengan sopir...." Jeno memeluk Karina

Karina terkekeh, "Tapi sopir tidak akan menciummu."

"Sekarang aku tidak mau menciummu, sayang...." Sahut Jeno

Karina menatap Jeno, "Giselle akan datang besok." Lalu tersenyum, "Mungkin dia akan cerita soal kekasih barunya. Krystal hanya bilang kekasihnya lebih tua daripada Giselle. Kamu tahu sendiri Giselle seperti apa."

"Kekasih sebelumnya ke mana?" Jeno bertanya

"Huang Hendery? Sudah lama putus." Karina menggeleng-gelengkan kepalanya, "Astaga, memang kalian tidak berbagi cerita?"

"Bisa kita pergi ke bar untuk minum?" Jeno mengalihkan pembicaraan

"Tidak!" sahut Karina tegas

"Kumohon." Jeno menatap Karina memohon

"Tidak, sayang.... Kita harus ke rumah ayahku besok." Sahut Karina

"Baiklah." Sahut Jeno

"Akhir pekan ini dipersembahkan untukmu, terlepas kamu suka atau tidak.... Berlibur ke pinggir kota bagus untuk kita." Ucap Karina

"Apa kita akan disuguhi bir oleh ayahmu?" Jeno bertanya

Karina menggeleng, "Aku ragu. Sebaiknya besok kamu bersantai, belakangan ini pekerjaanmu padat sekali."

Jeno mengambil gelas wine dari tangan Karina dan meminumnya, "Kamu benar sayang...." Mencium dengan rakus dan mengangkat tubuh Karina ke atas meja kerjanya, "Aku lapar sekali sekarang...." Bisiknya.

Karina tersenyum smrik, "Aku akan mengenyangkanmu, babe...." Bisiknya.

*****

Kim Jong-in menunggu seseorang di depan rumah. Tak lama kemudian, sebuah mobil memasuki dan berhenti di pelataran rumah.

Kai tersenyum, "Pagi, Giselle."

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang