God Concubine Supreme

44

Tujuh pertandingan yang tersisa pada dasarnya memiliki hasil yang sama seperti yang ditebak semua orang.

Mu Liuer mendapat nomor dua. Kali ini, lawannya jelas lebih kuat dari yang sebelumnya, tapi dia masih bukan lawannya. Setelah bertarung lebih dari selusin gerakan, pedang panjang Mu Liuer menembus langit lurus. Kepala anak laki-laki itu terbang, dan sehelai rambut jatuh.

Wajah pemuda itu pucat pasi dan kalah, dan dia langsung mengaku kalah.

Setiap orang memiliki ide yang berbeda.

Meskipun dia menduga bahwa Mu Liu'er kuat, caranya yang cepat dan mudah untuk menyelesaikan pertempuran juga menunjukkan bahwa dia memiliki banyak pengalaman tempur.

Lagi pula, Universitas Biluo adalah salah satu dari beberapa perguruan tinggi besar di kekaisaran Setelah dua tahun belajar ini, Mu Liuer secara alami tidak memperhatikan gadis-gadis muda di Kota Luoxi ini.

Dan Ye Yurou berada di peringkat keenam, yang juga menyegarkan persepsi banyak orang tentang dirinya.

Karena Ye Yurou, hanya dengan sembilan gerakan, dia memaksa lawannya keluar dari arena dan meraih kemenangan!

Untuk sementara, banyak orang diam-diam berspekulasi bahwa Ye Yurou mungkin juga berharap untuk bersaing dengan Mu Liuer tahun ini dan memenangkan kejuaraan pada akhirnya!

Namun, segera, semua orang menemukan bahwa Konferensi Juwu tahun ini lebih tidak terduga daripada sebelumnya!

Karena pertandingan terakhir awalnya adalah pertandingan antara Jiang Mo, seorang pemuda yang kurang dikenal dari keluarga Jiang, dan Mu Qi dari keluarga Mu. Semua orang berpikir bahwa Mu Qi, sebagai mahasiswa Biluo College, adalah hal yang normal untuk menang. game ini. Namun. Tetapi!

Pemenangnya adalah Jiang Mo!

Selain itu, sangat luar biasa untuk menang langsung!

Mu Qi berada di tahap awal Alam Yutian, tapi dia masih mundur dengan mantap di bawah tangan Jiang Mo, dan akhirnya memuntahkan seteguk darah, dan jatuh ke tanah tidak bisa bangun!

Adegan jatuh ke dalam keheningan mati.

Bahkan anggota keluarga Jiang tampak sangat terkejut.

Hanya Jiang Feng yang memiliki senyum muram dan sombong di matanya.

Dua tulang rusuk Mu Qi telah patah, dan pukulan lawan barusan bahkan meremas organ dalamnya, menyebabkan rasa sakit yang tak ada habisnya.

Meskipun tidak mau, Mu Qi juga tahu bahwa dia meremehkan musuh hari ini, dan sangat tidak mungkin mengubah kekalahan menjadi kemenangan sekarang, jadi dia langsung terengah-engah dan berkata:

"Aku kalah..."

ledakan!

Sebelum dia selesai berbicara, Jiang Mo, yang selalu pendiam, tiba-tiba menembak lagi! Pukulan menghantam dada Mu Qi dengan keras!

Klik!

Sepotong dada Mu Qi runtuh tiba-tiba! Kelihatannya menakutkan!

Semua orang tersentak.

Mu Qi jelas akan mengaku kalah, tetapi Jiang Mo membuat langkah yang disengaja untuk membuat Mu Qi tidak dapat berbicara dan memukulnya dengan keras lagi!

Jiang Mo mengangkat tangannya lagi——

"berhenti!"

Mu dengan tegas berteriak.

Kemudian Jiang Mo menginginkan nyawa Mu Qi!

Ekspresi Jiang Mo acuh tak acuh, seolah-olah dia tidak mendengarnya, atau dengan kata lain, mengabaikannya sama sekali.