#Epilog

295 30 9
                                    

*Nama yang digunakan dalam cerita ini tidak bersifat menyinggung siapapun. Pure cerita fanfiction
            
                         •••• •••••• ••••

terpampang langsung di depan matanya, Tayangan Di televisi menayangkan siaran langsung.

'LIVE

VIRAL! Pernikahan Pasangan Fenomenal Hari ini, Park sunghoon dan Yu Hana.

Suara suara reporter, beralih cuplikan vidio, sosok kekasihnya dan seorang wanita cantik Yang saling mengucapkan janji suci.
Kedua nya terlihat mesra, terutama Sunghoon mencium pungung tangan, dengan jemari bercincin pernikahan mereka.

Wanita itu terlihat senang, ia merengkuh pinggang Sunghoon, kekasih jake pun membalas menciumi mesra wanita itu.
Jauh di pelupuk hati, rasa sakit menyeruak semakin berdenyut. Nafas Jake mulai tak beraturan..

"Hah.. hahk..hah.." rintih Jake merengkuh kesakitan, remasan kain pakaian di tangannya tak kunjung melemas.

Nyeri, menyakitkan, dan sesak.

Air mata tak kunjung berhenti, bagai kaset rusak. kenangan-kenangan kisah cinta mereka, atau mungkin hanya Jake seorang, yang terlalu berusaha membangun perasaan tersebut?

"Sunghoon.. maafkan aku. aku salah, maaf, jika aku terlalu terobsesi mencintaimu, yang jelas-jelas mencintai orang lain" sesal Jake.

"Karena aku, kamu jadi tidak bisa bertemu dengan Hana ya?" Isak tangis Jake, ia merasa menjadi orang ketiga penghambat hubungan Sunghoon dan pujaan hatinya.
"Kenapa.. kenapa kamu tidak bilang..
Kalau kamu memang tidak
Mencintaiku? " Tangisnya, suara itu terdengar serak

"Aku bodoh, terlalu berharap padamu."

"Aku sungguh bodoh!" Riak Jake, sosok nya seperti orang gila. menangis sendirian di dalam ruang kamar rumah sakit.

"Seandainya,
aku tidak mencintaimu sedalam ini.
Seandainya, aku bisa mengulang waktu, aku tidak ingin percaya pada cinta..

Nafas hangat untuk terakhir kalinya berhembus, Shim jake dinyatakan meninggal dunia.

'kau ingin kembali?'

Gelombang frekuensi kecil membisikkan relung jiwa Jake,
tubuh itu mengembang entah kemana arahnya.
Seolah arus menariknya keluar, Shim Jake membuka kedua kelopak matanya, cahaya terang membuat ia kembali mengerjap 'ini.. dimana?'

"Buka matamu, Jake" Jake menurut, mata itu kembali mengerjap. memandang sosok pria berkain putih, tengah memandangnya sebari tersenyum.

'kau. Siapa?' tanya Jake

"Aku bertugas mengikat takdir siapapun. Jake, kebetulan.. kita bertemu sekarang" sosok itu mendekat, membawa satu tali benang merah memanjang entah kemana

"Pahlawan cinta sejati, huh?.." ledek sosok itu, dia menarik tangan Jake.
Menyerahkan benang merah itu "sungguh, haha.. hanya sedikit manusia-manusia berjiwa tulus seperti mu Jake."

'maksudnya..?' Jake bingung

"Kau ingin kembali kan?" Tanyanya, Jake mengerut 'ah!?' menatap kaget sosok tersebut

'apa.. bisa?' nada keraguan Jake, lagipula siapa sosok tidak dikenal ini?, Sementara sosok itu hanya tersenyum. karena ia tahu apa yang tengah di pikirkan Jake

"Aku bisa mengirimmu kembali.
Kau ingin mengubah takdir bukan?"

"Aku akan memberimu 1 kesempatan"
Sebuah bola turun dari atas mereka, bola itu mendarat tepat di telapak tangan sosok itu "jangan sia-sia kan kesempatan ini Jake, Gunakan sebisamu untuk merubah takdir buruk menjadi akhir yang baik." 

Sosok itu kembali menatap wajahnya, tersenyum "apa, aku bisa mempercayakan mu?"

Jake yang masih terdiam, memandang bola cahaya itu dengan lamat, kemudian mengangguk 'apa.. aku bisa?'
Dia menganguk "Kau pasti bisa Jake"
"Jika kau gagal, tak masalah.. masih ada dunia lain yang menunggu jiwamu untuk datang."

Sosok itu menyerahkan bola cahaya ke telapak tangan Jake, "usap lah.. jika kau ingin kembali. Tapi jika tidak.. maka, bola itu akan hilang dengan sendirinya"

Jake tentu mengusap bola cahaya itu dengan tenang, entah kenapa ada rasa senang mengetahui ia akan segera kembali ke masa lalu untuk mengulang segalanya.

Usapan demi usapan, cahaya semakin bersinar, Jake sempat menatap sosok itu sekilas dan tersenyum.

'terimakasih..'

Jiwa itu ikut bercahaya, seakan Sesuatu menariknya pergi, Jake menutup mata semua terasa dingin menjadi hangat.
Sementara sosok itu telah menyaksikan Jiwa miliknya telah pergi, sebari tersenyum memegang benang kehidupan "maafkan aku Jake, ini semua karena kecerobohan ku."

"Sebagai bayarannya, kau pasti akan bahagia.." senyum nya, kembali duduk sendiri. sebari merajut benang merah itu membentuk tali cacingan.

Dilain tempat, waktu telah mengulang segalanya, jam itu bersinar menunjukkan pukul 06.00 pagi tepat.
Jake merasa tubuhnya terbaring nyaman, terasa hangat memeluknya, semakin merapat pada selimut itu.

..

Sudah selesai?

Maaf atas typo dan penulisan nya
Yang masih salah ya. Jangan lupa dukung dengan vote dan komentarnya.

Terimakasih!

SHINE [SUNGJAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang