#1

206 32 11
                                    

terimakasih..'

Jiwa itu ikut bercahaya, seakan Sesuatu menariknya pergi, Jake menutup mata semua terasa dingin menjadi hangat.
Sementara sosok itu telah menyaksikan Jiwa miliknya telah pergi, sebari tersenyum memegang benang kehidupan "maafkan aku Jake, ini semua karena kecerobohan ku."

"Sebagai bayarannya, kau pasti akan bahagia.." senyum nya, kembali duduk sendiri. sebari merajut benang merah itu membentuk tali cacingan.
                           
                               • • • •
     
Dilain tempat, waktu telah mengulang segalanya, jam itu bersinar menunjukkan pukul 06.00 pagi tepat.
Jake merasa tubuhnya terbaring nyaman, terasa hangat memeluknya, semakin merapat pada selimut itu.

Suara ketukan pintu, mengalihkan sedikit atensi kesadaran Jake

"Jaeyun, bangun! Ini sudah siang." Suara teguran sosok familiar di telinga Jake.

Jake spontan membuka mata, raut terkejut masih terpampang jelas.
Ruangan ini..
Tempat tidur nya di masa lalu, ini Kamar miliknya. Ia jadi teringat
Insiden dimana ia memilih kabur
Meninggalkan keluarga nya sendiri
Demi mengejar cinta Sunghoon.

Terbangun dari tempat tidur, Jake langsung membuka pintu kamar.
"Mama..?" Lirihnya

Sena menatap raut anaknya yang aneh, apa anaknya demam?
"Kau kenapa?" Tanpa menjawab, Jake langsung memeluk erat ibunya. Anak itu menangis sesugukan

"Hey.. jaeyun, kau kenapa nak?"

"Mama, jaeyun sangat merindukan mama!" Sena terperangah, ia memeriksa suhu di dahi Jake, tampaknya anak itu demam. Tubuhnya jauh lebih hangat

"Kau demam. Mau mama buatkan bubur?, Istirahat lah sebentar." Bahu jake di dorong perlahan, anak itu di tuntun untuk kembali ke kasur
"Tunggu mama ya."

Tapi sebelum berbalik, Jake malah memeluk pinggang ibunya, seperti tidak ingin ibunya pergi.
"Mama disini saja.." rengeknya

"Kau demam jake, tunggu mama buatkan bubur dan teh untukmu." Jake  menurut perintah ibunya, ia kembali merebahkan diri di kasur sebari menaikkan selimut.
Jake merasa bingung, apa semua ini mimpi?, Apa karena ia demam makanya mimpi nya semua buruk, serta apa yang terjadi dengan dirinya dan Sunghoon itu cuma mimpi?.

Ataukah.. ini kejadian nyata?, Ia benar-benar kembali ke masa lalu?
Jika iya, berarti ia harus menjauhi Park brengsek Sunghoon.
Takut ia kembali terpengaruh, dan kejadian mengerikan itu terulang kembali.

Ah, masa bodoh. Jangan pikirkan Sunghoon sekarang, Jake masih mengantuk. Entah perasaan dari mana membawanya kembali untuk tertidur. Wanita yang membawa nampan berisi bubur dan segelas teh hangat, menatap Jake dengan penuh kasih. "Tumben, jaeyun tiba-tiba jatuh sakit.. sebelumnya dia tidak pernah merengek seperti ini, oh tuhan apa ini berkah?" Batinnya.

Wanita itu mengelus bahu Jake lembut, "jaeyun, sayang.. jangan tidur dulu, ayo bangun.. makan bubur ini"

"Bubbies ku..ayo sayang bangun dulu.." Jake perlahan membuka kelopak matanya, "mama?" perlahan bangun mengusap matanya kasar.
Ibu Jake mengusap punggung anaknya, lalu menyuruhnya bersandar pada bantal yang telah di tinggikan posisinya.

Jake terdiam. Ia perhatikan jauh seluk lekuk wajah ibunya, dahulu wajah ini memutih kaku karenanya, pokoknya relung hati Jake saat ini di penuhi rasa bersalah. sosok yang menjaganya dengan penuh kasih, Jake dengan tega membuat ibunya merenggang nyawa demi Sunghoon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHINE [SUNGJAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang