Pada suatu hari, ada putri duyung yang jatuh cinta dengan seorang pangeran -seorang manusia. Tapi sang pangeran telah memiliki pasangan, dan akan menikah dengan wanita pilihannya. Karena patah hati, sang putri duyung berubah menjadi buih dan menghilang. Kisah cinta sang putri duyung digambarkan sebagai kisah cinta yang tragis. Walau kisahnya telah dipermanis dalam layar kaca, namun tak ada yang bisa menghapus cerita asli dari sang putri duyung.
"Sensei! Ada yang tenggelam!" jeritan siswi itu melengking, membuat para murid yang sedang beraktifitas di sekitar ikut berkumpul memandangi kolam renang sekolah yang seharusnya kosong saat itu.
Di hari itu, Naruto berpapasan dengan putri duyung.
...
A Mermaid in a Deep Pool
by: othmalfoy
...
Naruto duduk bertopang dagu. Iris biru langitnya tak lepas pada jendela yang berada tepat di dekat posisi duduknya. Dari lantai dua kelasnya, ia dapat melihat kolam renang sekolah yang kini tengah dipakai oleh para siswa dan siswi yang mengikuti klub renang. Di Konoha High School mereka memang diwajibkan untuk setidaknya mengikuti satu klub. Seperti Naruto yang memilih untuk mengikuti klub basket. Pemuda pirang itu suka dengan kegiatan fisik, namun ia tidak menyukai renang. Ia tidak pernah tertarik untuk berada di dalam air dalam waktu lama. Maka sejujurnya ia sendiri heran mengapa kini dirinya tak bisa mengalihkan pandangannya dari para murid yang tengah sibuk menenggelamkan dirinya di cairan kaporit itu.
"Ouch!" baru saja ia asik dengan pikirannya ketika merasakan ada pukulan ringan di rambut pirangnya, "Nii-san?" ucapnya bingung ketika melihat pemuda pirang lainnya yang terlihat lebih dewasa darinya.
"Panggil aku Sensei ketika di sekolah," ucapnya dengan ekspresi galak yang dibuat-buat, "Dimana makalahmu? Kalau kau tidak pernah mengikuti kelas renang, minimal kerjakan tugas teori," ucapnya sembari mengacak kasar rambut adiknya yang memang sudah berantakan dari awal.
Beberapa teman sekelasnya hanya bisa tertawa maklum melihat kelakuan kakak beradik yang sudah tidak asing di kelas mereka. Deidara adalah seorang pelatih renang di Konoha High School. Walau jabatannya seharusnya hampir menyamai seorang guru, namun karena umurnya yang terbilang masih muda maka terkadang ia masih bersikap jahil dengan murid-muridnya. Terutama pada naruto, sang adik. Mau bagaimanapun kebiasaan di rumah sulit untuk dihilangkan.
Kedua kakak beradik itu begitu asik beradu mulut tanpa menyadari kehadiran pemuda lain hanya diam menatap mereka, "Ah...maaf Sasuke," ucap Deidara begitu menyadari kehadirannya. Ia menggeser tubuhnya sedikit, memberi ruang pada sang murid agar bisa menempatkan diri di bangkunya, "Ngomong-ngomong Sasuke, terimakasih sudah menyelamatkan adik bodohku ini kemarin," ucapnya dengan senyum lebar.
Pemuda yang diajak bicara hanya diam. Ia bahkan tidak menolehkan kepalanya untuk menatap si lawan bicara. Sasuke hanya mengangguk sekilas dan diam menatap ke depan kelas.
Deidara hanya tersenyum canggung. Ia merapikan surai pirangnya sebelum melangkah ke depan kelas, "Baiklah semuanya duduk. Kelas akan segera dimulai," teriaknya berusaha mendapat perhatian seluruh murid di kelas itu.
Naruto kembali bertopang dagu. Namun kali ini sorotnya tidak pada jendela, tidak pada kolam renang pula. Namun pada leher pucat dari sosok yang duduk tepat didepannya. Dari jarak sedekat ini ia dapat mencium aroma kaporit yang menguar dari kulit pemuda itu.
"Ah...putri duyung ya..." gumamnya pelan. Ia merapalkan kalimat demi kalimat yang pernah ia baca dari buku dongeng semasa kecil di kepalanya. Kisah bodoh yang kini ia ingat dengan jelas. Dulu ia bahkan tak sudi untuk mendengar kisah itu walau dari mulut sang ibu. Namun kini ia bahkan merangkai kisah itu di pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Mermaid in a Deep Pool
FanfictionLalu kenapa kalau sang putri duyung keluar dari kolam untuk menemui sang pangeran? Tidakkah kau lihat kalau ada pangeran lain yang rela menukarkan kakinya hanya untuk bersama sang putri duyung?