Desclaimer: Semua yang ada dalam buku ini hanyalah fiktif belaka, tidak berhubungan dengan pemilik nama yang sebenarnya, tidak mengambil keuntungan apapun sehingga murni menjadikannya hiburan belaka. Hasil imajinasi penulis, tidak ada unsur kesengajaan tiruan/plagiasi.
Warning: Harap baca tags sebelum membaca.
_________________________
DOSEN dengan kacamata tebal bertengger di tulang hidungnya telah keluar dari ruang kelas, Ten melirik jamnya lantas segera mengemasi bukunya dan beranjak pergi, kakinya dengan santai menuju ke jurusan lain yang berada di lingkungan fakultas serupa, Seni.
Hari ini adalah Hari Rabu yang berarti ia hanya memiliki satu kelas di pagi hari ini, hal ini memberikannya kesempatan untuk menghampiri kekasihnya yang akan kembali memiliki jam kuliah pada jam ketiga, sehingga sebelum berpisah untuk kegitan lainnya mereka sepakat untuk memiliki waktu bersama di sela kesibukan pagi mereka.
Mereka, sepasang kekasih dari fakultas seni.
Siapakah kekasihnya?
Langkah santai itu berhenti tiba-tiba saat tangannya mengambang guna membuka celah untuknya mengintip ruangan tempat kekasihnya memiliki kelas.
Decakan kesal keluar begitu saja dari mulut Ten, wajahnya tidak lagi santai melainkan siap memukul orang yang tiba-tiba menyalakan alarm kebakaran di dalam kepalanya.
Ia lupa, ia sudah tidak memiliki kekasih.
Tangannya terkepal sesaat sebelum pintu terbuka, Ten terpaksa menurunkan tangannya dengan kesal tanpa dapat menghilangkan rautnya yang menyiratkan kekesalan.
"Apa kau asisten Profesor Im?"
"Bukan"
Pria dengan pipi sedikit berisi itu nampak kebingungan yang kemudian melirik ke dalam kelasnya di mana beberapa orang ikut menatap ke arah pintu dan sebagian yang tidak memedulikannya.
"Ah... Baiklah, eh?ㅡ"
Ten berlalu bahkan tanpa penjelasan apapun, pria yang kebingungan di ambang pintu berbalik dan bertanya, "Ada yang mengenal pria tadi?"
Seorang teman yang telah bersiap dengan tasnya berjalan mendekat, "Kau bercanda? dia-Yang-Paling-Berambisi-dari Jurusan Lukis. Menyingkir dari pintu, beruang, kukiran asisten dosen yang datang"
Seseorang menoleh ke arah mereka saat panggilan freak itu disebutkan, "Ah, pantas saja, baiklah semuanya silakan melanjutkan aktivitas masing-masing"
Kun, pria yang memimpin Jurusan Fotografi, atau yang juga termasuk salah satu ketua kelas dari angkatan mereka. Kun selesai menunggui teman-temannya mengosongkan ruangan agar segera steril dan dapat digunakan oleh kelas lain, belum selesai tugasnya menjalankan kewajiban ponselnya memberikan tanda pesan baru.
"Mudahkanlah hidupku"
Kun berjalan cepat menuju ruangan dosen dan segera menyambangi kubikal milik dosen Cho yang telah didatangi lebih dulu seorang lainnya, ia membungkuk sopan sebelum mendekat dan mendengarkan apapun yang dianggap penting untuk mereka mahasiswa terpanggil.
"Baik, jadi langsung saja, tentang kertas ujian itu, grafologi dan hasil dari psikolog Mr. Stone yang akan menentukan hasil pekerjaan kalian"
"Para dosen menyetujui saran saya?" pria disebelah Kun bertanya.
"Ya, itu logis untuk dilakukan, beliau juga akan mengevaluasi untuk kejadian ini dari sisi psikologi, saya harap kalian datang di pertemuan yang akan saya buatkan bersama Mr. Stone"
Kun mengangguk pelan sebelum menegakkan kepalanya dan bertanya dengan sopan, "Kira-kira kapan pertemuan itu akan dijadwalkan, Pak?"
Dosen ber-name tag Cho Kyu Hyun itu melirik lampu di atasnya seolah menelisik waktu yang belum terlewati, "Semester depan, sebelum liburan, jadwal Mr. Stone sangat padat jadi sampai jumpa di semester berikutnya, pertemuan selesai silakan persiapkan ujian kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
Artistic | KunTen (New)
FanfictionSeni adalah dirimu. Bahkan jika dunia menolakmu, seni itu ada pada dirimu, indah dan hanya dimengerti oleh mereka mereka yang mencintaimu. ~KUN to TEN