03

1.5K 164 20
                                    

















Komen dan vote guys!!!















TYPO





























...





















Sekarang mereka sudah berada di mobil untuk mengunjungi beberapa villa yang mereka list pada rapat waktu itu.

"Hmm Chan, ini villanya mewah semua apa nanti bayarannya gak mahal ya?".

"Kemarin kan udah di omongin satu anak bayar 500k itu udah dapet semua, bus nya aja ber ac" Jawab Haechan tanpa melirik Mark, ia masih fokus menyetir.

"Yaa, 500k mahal Chan. waktu cicilan juga cuma 3 kali" Ya sebenrnya Panitia HIMA cuma patungan 200k sih tapi Mark ke fikiran aja kalo ada mahasiswa lain yang ekonomi nya sama kaya dia gimana, kan kasian.

"Terus masalah nya apa sih?".

"Kalo anak 22 ada yang miskin juga kaya gue gimana? Apa lo gak ada simpati sedikit? Kasian masa dia gak ikut LDK sih" Mark menunduk, membayangkan hal yang ia ucapkan.

"Hhh... Oke kita cari yang murah".









"Kok berhenti? Ada yang ketinggalan apa gimana" Mark bingung kok Haechan berenti di pinggir jalan mana cuek banget.

"Kata lo suruh nyari villa murah kan? Ya searching dulu lah, yang gue list tadi yang harganya up 500k" Haechan langsung membuka handphonenya dan mencari informasi tentang villa murah di daerah Puncak dan sekitar nya.

"Haechan, ayo ke sini" Mark menunjukkan foto beserta alamat suatu Villa kepada Haechan.

"Ini mewah bahkan ini bisa jutaan harganya, bodoh" Haechan menjitak kepala Mark.

"Aduh, gak usah jitak juga. Ayo kesana dulu ini murah gue yakin" Haechan hanya mengangguk lalu menyalakan mesin mobil nya dan bersiap untuk menuju villa yang di sebutkan Mark tadi.

Apa Haechan tau lokasi villa tersebut? Jawabannya tidak, Mark yang melihat Maps dan memberitahu Haechan arah arah yang harus ia lewati. Haechan selalu mengumpat karena Mark ternyata gak ngerti make Maps.

"Lo tuh kalo gak bisa make Maps bilang anjing, bikin muter muter jadinya" Haechan langsung mengambil handphone milik Mark dan ia akhirnya melihat sendiri Arah Maps tersebut.

Mark hanya memandang suasana di luar sana, terasa biasa saja mungkin karena perginya sama Haechan jadi bikin suasana jadi suram. Lagian Mark heran kenapa dia sih yang di pilih kaya gak ada anak acara yang lain aja.











...











"Dikit lagi sampai" Mark hanya mengangguk, ngantuk banget sebenernya dia tapi dia gak mau tidur takut di marahin soalnya sama Haechan.

Setelah hampir 2 Jam di perjalanan akhirnya mereka sampai di Villa yang di rekomendasikan oleh Mark. Terasa sangat mewah dan nyaman apalagi villanya juga sangat besar.

"Wih gede banget Villanya" Haechan hanya berdecak, norak sekali fikirnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang