Saat ini, Jihyo dan Sejeong telah sampai di restoran tempat mereka akan mengisi perut dan juga berbincang-bincang. Tentunya kedua sahabat ini tak lupa untuk memakai penyamaran mereka dan langsung menuju ke lantai dua restoran itu. Pelayan restoran itu menunjukkan tempat duduk mereka dan mencatat pesanan mereka. Dia juga terlihat terkejut melihat keduanya, setelah mereka membuka penyamaran mereka. Tetapi, dia harus tetap professional dan tidak menganggu kedua idol itu.
"Silahkan ditunggu untuk pesanannya." Ucap pelayan itu setelah mencatat pesanan keduanya dan pergi untuk mempersiapkannya.
Setelah pelayan itu pergi, Jihyo langsung menatap Sejeong yang berada tepat dihadapannya.
"Wah aku tidak sangka kalau lawan mainmu itu Jaehyun." Ucap Jihyo mengungkapkan keterkejutannya melihat pria 97 line itu.
"Sialan aku tadi hampir jantungan melihatnya di sana." Kesal Jihyo membuat Sejeong mendekatkan dirinya untuk berbisik sesuatu.
"Apa kau masih menyukainya?" Bisik Sejeong dengan senyum jahilnya.
"Huhhh, kau bicara apa sih. Jangan menggarang cerita." Bantah Jihyo terlihat sedikit panik mendengar pertanyaan Sejeong.
"Apa kau lupa, dulu kau pernah cerita menyukainya. Sekarang adalah waktu yang tepat, dia pasangan drama ku jadi kau bisa sering mampir ke lokasi. Aku tidak masalah kau memakai namaku sebagai alasan untuk pdkt dengannya. Aku mendukungmu." Ucap Sejeong mengedipkan matanya.
"Itu sudah lama sekali, sekarang tidak lagi." Ucap Jihyo mengingat kembali perasaan sesaatnya itu yang muncul ketika dirinya masih berpromosi bersama member Twice lainnya.
Ngomong-ngomong soal member Twice, Jihyo sangat merindukan mereka. Terakhir kali mereka berkumpul yaitu sudah setahun lalu, mereka semua sangat sibuk dengan karir masing-masing jadi cukup sulit untuk bertemu. Apalagi member Twice sekarang ada yang memilih untuk berkarir di negeri sakura, siapa lagi kalau bukan Momo. Jihyo hanya sering bertemu dengan Mina, karena mereka sama-sama masuk di grup 97 line dan rutin mengadakan pertemuan. Perempuan yang sering dijuluki mirip penguin itu juga memilih untuk berkarir di korea ketimbang di negeri sakura.
"Hmmmm, aku tidak yakin itu hanya perasaan sesaat. Matamu masih berbinar ketika berbicara dengannya." Ucap Sejeong membuat Jihyo mempelototinya.
"Aku melihat kalian tadi ngobrol dari jauh." Ucap Sejeong.
"Sudahlah, jangan membahasnya. Oh iya, Eunwoo mengirimkan dukungan untukmu." Ucap Jihyo mengingat pesan Eunwoo tadi.
"Anak itu tidak membalas pesanku yang terakhir kali ku kirimkan. Awas saja kalau kita bertemu nanti." Kesal Sejeong.
"Dia pasti juga sibuk, jangan marah padanya." Bela Jihyo membuat Sejeong menatapnya.
"Jangan membelanya hanya karena kalian sudah dekat. Kau seharusnya membelaku." Kesal Sejeong bertambah tetapi hal itu justru terlihat lucu di mata Jihyo.
"Yakk apa kau cemburu? Jangan seperti anak kecil kesal seperti ini, kau sudah tua." Ucap Jihyo membuat Sejeong menjitak kepalanya.
"Awhhh." Jihyo mengusap kepalanya yang dijitak Sejeong.
"Rasakan itu." Ucap Sejeong menjulurkan lidahnya keluar.
Setelah pertengkaran kecil mereka, pelayan akhirnya membawa makanan yang mereka pesan dan menghidangkannya di meja. Aroma dari makanan itu membuat perut Sejeong berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
On Your Happy Day
Fanfictionperjalanan hidup park jihyo setelah bubarnya twice, grup yang pernah dipimpinnya. kisah asmara pun tak luput dari sorotan, lantas bagaimana kisah asmara sang idol ini