Junior || Hood

6.5K 46 22
                                    

Hari ini gue pulang lebih lama dari dari biasanya, itu karena Mr. John ngasih pelajaran tambahan. Bisa lo bayangin yang seharusnya pulang jam 12 sekarang harus pulang jam 4 sore. Dan hebatnya lagi adalah hari ini ada ekskul futsal.

Futsal, gue nggak ngerti gimana bisa gue nggak suka sama ekskul itu. Mungkin karena pemainnya adalah kebanyakan playboy yang sok tampan dan selalu mendapatkan apapun yang mereka inginkan, termasuk gadis seksi yang mempunyai pantat yang montok dan boobs yang lumayan besar.

Di antara semua pemain futsal yang ada, gue paling benci sama yang namanya Calum Hood. Dia junior gue dan bisa dibilang dia adalah pemain futsal yang selalu digilai banyak cewek di sekolah ini. Gue sendiri nggak paham gimana bisa cowok yang kurus kaya gitu bisa digilai banyak cewek. Dan kabar burungnya, dia suka ngelakuin sex dan gue nggak peduli tentang kabar itu.

Dan sialnya lagi, gue harus ngelewatin lapangan futsal. Argh! Sebel gue! Mana nggak ada jalan lain lagi selain harus ngegue.atin lapangan futsal. Ya mau nggak mau gue harus ngelewatin lapangan futsal.

Ya tuhan betapa beruntungnya gue kali ini! Mereka udah pada bubaran latian! Yes! Gue langsung buru-buru jalan biar nggak ketemu sama para pemain futsal disini. Betapa kagetnya gue pas lagi jalan tiba-tiba ada Calum berdiri di depan gue sambil mainin ponselnya dan lo tau apa? Dia lagi shirtless wow! [Mulmed]

Begonya adalah gue nabrak dia sampai jatoh dan begonya lagi gue nindih badannya. Wow banget kan?

Muka kita deket banget bahkan nggak ada jarak lagi di antara kita. Buru-buru gue berdiri dan gue nggak sengaja megang dadanya yang bidang itu.

"Lo nggak apa?" tanya Calum begitu kita berdiri.

"Gue nggak apa" gue cuma cengo doang ngeliatin dadanya yang bidang itu. Jujur ini pertama kalinya gue ngeliat cowok shirtless kaya gitu dan kayanya gue kehabisan nafas ngeliat dia. Ya tuhan apa salah gue sampai gue harus ketemu sama Calum yang lagi shirtless. Oke mungkin gue tau kenapa banyak cewek yang suka sama dia, jawabannya cuma satu, because he's sexy as hell! Fuck fuck fuck! Ditambah lagi tangannya yang berotot itu! Fuck! Gue nggak tahan ngeliat dia! Can he just fuck me already?! Eh forget it!

"Biasanya gue nggak nawarin cewek buat megang Dada gue tapi ada pengecualian buat lo" Calum mainin alisnya dan menurut gue itu amat sangat seksi!

"Uh nggak. Gue gue.." Fuck! Gue jadi salah tingkah gini.

"Santai aja. Nggak apa kok kalo lo mau pegang" Calum bite his lower lips and wink at me. Fuck! Did he just flirt at me?

"Uhm"

"Kesempatan nggak datang dua kali. Kalo lo nggak mau gue mau pakai baju. Gue udah kedinginan" Calum masih berdiri di depan gue dan mulai beranjak pergi.

"Wa-wait!" bener apa kata dia, kesempatan nggak dateng dua kali.

Calum nyamperin gue dan dia langsung ngedeket ke gue. Fuck! Gue makin nggak bisa nafas! Tanpa basa basi gue langsung megang dadanya. Nggak tau dorongan darimana gue pengen lebih dari sekedar megang dadanya.

"Boleh gue cium dada lo?" Fuck! Apa yang barusan gue bilang?!

"Tapi nggak disini" Calum langsung tarik gue naik ke lantai 3 dan masuk ke dalem salah satu kamar mandi cowok.

"Ngapain kesini?" tanya gue dengan polosnya.

"Melakukan sesuatu yang bakal bikin lo melayang" jawab Calum.

"Huh? Gue nggak ngerti"

"Katanya lo mau cium dada gue? Nih free buat lo" awalnya gue ragu ragu tapi Calum langsung tarik gue ke pelukannya dan otomatis gue langsung cium dadanya. Calum ngusap kepala gue pelan dan gue nggak berhenti hentinya ciumin dadanya.

"Udah puas ciumin dada gue?" Calum ngeliatin gue.

"Udah thanks"

"My turn" he smirked. Calum dorong gue ke tembok pelan dan natap gue dalem dalem. I admit it that I'm in lost in his eyes.

"Gue yakin lo pasti masih virgin. Ya kan?"

"Ada yang salah?"

"Nggak gue suka sama yang masih virgin"

"Okay?" Calum deketin mukanya ke muka gue dan makin lama makin deket sampai akhinya gue ngerasa ada sesuatu yang kenyal dan basah nyentuh bibir gue.

"Mmmhhh" desah gue pas Calum makin nafsu cium gue. Tangan kanannya masuk ke dalem seragam gue dan ngelus punggung gue. Calum narik bibirnya dan mulai ngebuka kancing seragam gue satu per satu. Gue cuma pasrah sama apa yang dilakuin junior gue ini. Setelah kancing gue kebuka semua, Calum langsung ngelepas seragam dan rok gue. Dan sekarang cuma tinggal bra dan celana dalem gue juga sepatu yang masih nempel di badan gue.

"Selera lo payah juga buat milih underwear" ejek Calum dan sebenernya bikin gue pengen gampar dia tapi... "Underwear nggak penting yang penting isinya" Calum langsung ngelucutin underwear gue dan alhasil sekarang gue naked!

"Badan lo boleh juga" Calum ngejilat bibirnya sendiri sambil ngeliatin gue dari atas sampai bawah. Karena gue nggak biasa dengan hal ginian gue nutupin boobs dan vagina gue pakai tangan.

"Jangan ditutupin, gue suka sama badan lo" Calum ngelepas celananya dan cuma tersisa celana dalemnya. Gue bisa ngeliat kalo ada yang bengkak didalem.

Calum langsung cium bibir gue kasar, tangannya nggak tinggal diem, dia juga mainin boobs gue. Fuck! Jari-jarinya yang milin puting gue dan sesekali nyubit bikin gue keenakan.

Setelah puas cium bibir gue sekarang bibirnya turun ke leher gue dan tangannya ngeremas pantat gue. Calum gigitin leher gue dan ngejilat bekas gigitannya. Jangan lupain kalo dia juga ngisep bekas gigitannya. Gue meluk punggungnya dan gue ngerasa kalo sesuatu yang besar dibawah sana nyentuh vagina gue. Fuck fuck fuck! I really want to having sex with him right now!

"Kita bakal ke bagian inti" Calum ngelepas celana dalemnya dan penisnya udah berdiri tegak. Gue cuma nelen ludah ngeliatnya.

"Semoga lo suka sama junior gue. Btw gue cuma mau kasih tau kalo ini bakal sakit banget tapi cuma di awal aja setelah itu lo bakal ketagihan" Calum ngambil sesuatu di kantong celananya yang gue yakinin itu adalah kondom. Calum langsung masang kondomnya di penis dan tanpa aba aba dia langsung masukin penisnya ke dalem vagina gue.

"Arrghh!!!" teriak gue begitu penisnya masuk. Rasanya sakit dan gue langsung nangis dan berharap dia ngeluarin penisnya.

"Ssstt don't cry sweetie" Calum mulai keluar masukin penisnya.

"Arrrgghhh!!!" Fuck! Sakit ini nggak bisa ditahan.

"Sssttt" Calum cium bibir gue biar gue nggak kerasa sakit.

Dalam hitungan ketiga, Calum langsung genjot penisnya makin cepet. Semakin lama dia genjot makin cepet dan bikin gue keenakan.

"Aaahhh..." desah gue begitu penisnya masuk lebih dalem.

"Oh gosh! You're so damn good baby" Calum masukin penisnya makin dalem dan genjot makin cepet.

"Fuck! Aaahhhh!" Shit gue ngerasa semua masalah gue hilang seketika.

"Don't swearing baby" Calum ngecup boobs gue dan gigitin pelan pelan.

"Aahh Calum! Fas-teeehhh aaahhh!!" Gue mendesah hebat.

"Everything for my girl" Calum makin cepet genjotnya dan shit! Setiap penisnya bergesek di dalem vagina gue ngerasa pengen lagi dan lagi.

"Ooohhh Cal- aaaaaahhhh aahhhhhh" gue nggak tau gimana jelasinnya tapi gue rasa gue mau keluar duluan.

"Let's do it baby" Calum tau kalo gue Mau keluar dan dia makin menjadi genjotnya.

"Fuck you Calum!!! Aaaahhhhh" gue langsung jatuh ke badan Calum mengingat kita ngelakuinnya sambil berdiri.

Kita berdua duduk di lantai dan penisnya masih berada di dalem vagina gue. Gue masih lemes di pelukan Calum sambil ciumin dadanya.

"Lain kali kita main lagi. Tapi nggak pakai kondom" Calum cium kepala gue.

Pertamakalibikinsmutkekginilalalalamenurutkaliangimana. Kasihkritikdansaranmaybe? Thank you :-)

5SOS SMUTWhere stories live. Discover now