prolog

3.2K 214 10
                                    

Prolog

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prolog

.

.

.

Sretttt

Tarikan pisau itu membuat tubuhnya habis tersiram darah. Ia membuka maskernya mengambil beberapa lembar tisu untuk membersihkan darah di wajahnya.

"Mark."

"Hm?"

"Bagaimana?" Ucapnya dengan posisi berdiri menatap temannya yang masih sibuk dibawah sana.

"Sedikit lagi." Dia mulai menjahit daging yang sebelumnya sempat dia buka menjadi satu kembali, seperti orang yang tengah melakukan operasi.

"Pantas saja Daddy memaksa mu untuk masuk dalam dunia kedokteran."

"Kenapa? Apa jahitan ku rapi?"

Lelaki itu menggindikan bahunya "not bad."

Mark melirik sekilas sebelum  kembali fokus pada aktivitasnya, sedangkan temannya yang bernama Jeno asik mengobrak-abrik isi ruangan itu. Semua kertas dia buang ke sembarang arah membuat lantai merah itu tertutup oleh kertas-kertas putih disana.

15 menit berlalu.

"Selesai." Dia kembali mengusap wajahnya dengan tisu baru yang dia ambil, tubuhnya bangkit untuk berjalan mendekati temannya yang diam menatap kearah luar jendela.


Satu tepukan dia berikan pada pundak lebar itu.

"Sudah?" Tanyanya.

Dia mengangguk lalu mengangkat sebuah chip kehadapan temannya "kau yang periksa." Tangannya menyerahkan barang kecil itu yang langsung diterima baik oleh temannya.

"Besok malam, datanglah ke tempatku."

Ilustrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi

Mereka berdua berjalan keluar dari ruangan itu, menyisakan satu manusia yang tergeletak dengan tubuh hancur mengeluarkan darah.


*****


Keesokan harinya

23.00

"Bagaimana, sudah kau periksa?"

Tangannya mematikan rokok ditangannya sebelum menjawab "datang dulu, akan ku jelaskan nanti."

Sambungan telepon dimatikan, lelaki itu kembali mengutak-atik komputer di hadapannya dengan mata yang terus menyipit.

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu membuatnya terpaksa harus menghentikan kegiatannya.

"Cepat sekali." Tubuhnya bersandar pada pintu.

"Aku sudah didepan sebenarnya."

"Masuk." Jeno mempersilahkan mark untuk masuk lalu duduk di depan layar komputer miliknya, sedangkan dirinya berdiri disebelah temannya.

"Jadi, apa kesimpulannya?" Tanya Mark tanpa menoleh.

"Target kita ada di kampus ini." Dia menunjuk gambar sebuah universitas dilayar komputer miliknya.

"Ingin bergerak sekarang?" Tanya Mark lagi.

"Kau tau, identitasnya sangat sulit kutemukan," dia menghisap kuat rokok yang baru saja di hidupkan lalu menghembuskannya "didalam chip itu hanya berisi password, bukti pembunuhan, nama beberapa keluarga, dan tentu saja orang yang kita cari."

"Apa informasi tentang tua bangka itu sedikit?"

"Sangat sedikit, disana hanya tertulis," dia mengutak-atik komputernya sebentar lalu menunjukkan gambar tubuh half naked milik seorang laki-laki dengan wajah yang sudah sangat-sangat tak terlihat "lihat."

"Siapa dia?"

"Target kita, dan lihat," dia menunjuk tulisan dibawah foto itu "hanya nama kampus ini yang tertulis, bagaimana menurutmu?"

"Mungkin dia menyamar disana. Sebagai mahasiswa?" Tebak Mark mendapat gelengan cepat dari Jeno.

"Terlalu tua menurut ku."

"Baiklah, mungkin sebagai dosen atau petugas kebersihan?" Tebaknya lagi.

Jeno mengangguk "bisa jadi."

"Kita bergerak 1 Minggu lagi, aku yakin seseorang sudah memberitahu nya."

"Kenapa tak besok saja?"

"Aku lelah."

Jeno mengangguk-anggukkan kepalanya. "Bisa lelah juga ternyata. Ngomong-ngomong, kau akan menyamar sebagai apa disana?"

"Mahasiswa, wajahku masih terlihat tampan dan muda." Mark menyisir rambutnya dengan tangan kanannya, berusaha memperlihatkan ketampanannya.

"Menurutmu, aku harus menyamar sebagai apa disana?" Tanya Jeno.

"Tukang kebun saja, itu cocok untukmu." Mark menyodorkan tangannya mengajak temannya itu untuk bersalaman.

"Sialan."

Walau mengumpat, Jeno tetap setuju dengan saran itu. Mereka saling berjabatan tangan sebagai tanda kesepakatan.

Misi akan di mulai satu Minggu lagi.























To be continued »

























Votenyaaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

serial killer  [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang