bachira keluar dari kelasnya yang sudah selesai, pergi ke kelas rin. mengintip dengan sedikit berjinjit dari jendela, ternyata kelasnya belum selesai. kemudian ia duduk di kursi yang ada di sana, menunggu sambil memainkan game ponselnya.
tak berselang lama, pintu kelas terbuka menampilkan orang-orang yang terlihat bersemangat untuk pulang.
ia kemudian berdiri, melihat rin menghampirinya. "kak? belum pulang?"
"aku nungguin rinrin!" tersenyum
"aku ada kerja kelompok jadi gabisa nganter kamu, aku pesenin gojek ya?"
bachira kecewa, bibirnya melengkung ke bawah. "sebentar aja gabisa?"
"temen-temen yang lain udah nunggu, maaf ya?" rin mencoba memberikan pengertian.
"yaudah deh"
rin membuka ponselnya, "aku pesenin gojek"
"gausah deh, aku bareng sama isa aja"
"dia belum pulang?"
bachira menggeleng, "dia disuruh bu anri tadi, jadi kayanya masih ada"
"yaudah, aku jalan ya" mengelus rambut bachira pelan, lalu pergi.
tidak biasanya rin begini, sesibuk apapun dia selalu menyempatkan waktu untuk mengantar bachira.
menghela nafas, bachira mengambil ponselnya dan menelpon isagi.
"isa?"
"iya megu? kenapa?"
"kamu udah pulang?"
"udah, aku baru aja sampe di rumah. kenapa?"
"oh.. enggak jadi deh hehe makasih isa"
menutup panggilannya. bachira berjalan keluar menuju halte bis yang ada tepat di depan gerbang kampusnya. kemudian duduk, menunggu bis datang.
—
sesampainya dirumah, bachira menekuk alisnya. aneh, rumahnya sepi sekali. lampunya juga belum
dinyalakan padahal ini sudah jam set7 malam. biasanya ibunya sudah siap didepan rumah dengan sapu lidi ditangannya bila bachira telat pulang.mengabaikan hal buruk di kepalanya. bachira membuka pintu rumahnya dan menyalakan lampu. benar-benar sepi. melangkah ke dapur ia melihat secarik kertas dimeja makan.
'mama nganterin lukisan ke kota sebelah, kemungkinan ga pulang hari ini. di lemari ada makanan, angetin pake microwave. jangan nyentuh yang lain terutama kompor.'
"nyebelin banget" ia menghentakkan kakinya pergi ke kamar untuk mandi terlebih dahulu sebelum makan.
selesai membersihkan diri dan menghangatkan makanan, ia membawanya ke kamar. malas makan sendirian di dapur.
bachira membuka pintu kamarnya kemudian duduk dimeja belajarnya, membuka ponsel dan menonton kartun sambil makan. biasanya ibunya akan marah-marah jika ia ketahuan makan sambil main hp.
—
mengusap perutnya, "uhh kenyang, telpon rinrin ah" bachira mengambil ponselnya lalu naik ke kasur.
panggilan pertama, tak ada balasan. panggilan kedua dan ketiga pun sama. bachira mulai kesal.
"kemana si! padahal online"
ia memutuskan melihat-lihat story teman-teman sambil menunggu rin. sampai pada story milik hiori. ia diam sebentar mencerna gambar yang ada disana. isagi memeluk tangan rin. dia tidak salah lihat kan? me-screenshot postingan itu kemudian ia mencoba menelpon rin lagi, namun hasilnya tetap sama, tidak diangkat. ingin melihat status milik hiori lagi namun sudah tidak ada.
kerja kelompok apanya? lagipula isagi dan rin itu beda angkatan. kerja kelompok apa memangnya?
bukannya isagi sudah dirumahnya? apa dia berbohong bada bachira? bagaimana bisa isagi melakukan ini pada bachira? bukankah mereka sahabat? begitu banyak pikiran jelek yang ada di kepala bachira. ia ingin menangis saja rasanya.
moodnya yang memang sudah buruk, semakin bertambah buruk saja. tak mau ambil pusing akhirnya dia memutuskan untuk tidur setelah memberikan banyak pesan untuk rin dan isagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Rinbachi] Sweet.
Fanficjust rin and meguru things. disclaimer; all character milik Muneyuki Kaneshiro / Yusuke Nomura. (!) ooc, lowercase