pt 1

425 70 3
                                    

sana, seorang guru wanita muda yang cantik dengan tubuh bak model membuat siapa saja yang melihatnya terpana. pengecualian untuk chou tzuyu, seorang siswi SMA yang kini menginjakkan kaki di kelas 11 IPA 2 . ia masih memikirkan, dari segi kecantikan mana sampai-sampai semua orang terpana melihat kecantikannya?

"plis biarin saya keluar ya bu? ini disini panas banget tau ga sih ibu?" tzuyu mengipaskan tangannya ke wajahnya yang kini mulai berkeringat.

'ini guru ga ngerasain panas juga apa ya?'

ia dan sana ini tengah berada di salah satu ruang kelas di sekolahnya, sementara anak-anak lain telah pulang dari 30 menit yang lalu. sungguh kejam. mana ac kelasnya tidak dinyalakan sana, katanya sengaja. acnya makan gaji buta! kita udah bayar, malah ga dipake!

"kamu kan tadi telat pas jam pelajaran saya, telatnya juga sejaman. jadi ya hukumannya kamu nungguin saya selama sejam juga" jawab sana

tzuyu menatapnya tak percaya. oke kalau sana mau minta di temenin, tapi acnya ga di nyalain? berasa di gurun sahara, plis deh.

"tapi plis nyalain acnya bu, panas banget buset dah" gerutu tzuyu seraya menatap gurunya dengan jengkel.

dan sana menggeleng dengan tegas "tidak mau"

tzuyu berdecak kesal dan melirik jam pada ponselnya. ia pun mulai tersenyum

'15 menit lagi gue akan menuju antartika'

antartika yang ia maksud adalah kamarnya. ia akan menyalakan ac dengan suhu yang paling dingin.

"kenapa kamu senyum-senyum?"

tzuyu menoleh dan menatap sinis gurunya itu, lalu menggeleng.

"ga ada bu"

.
.

"akhirnya bebassssss" tzuyu mengepalkan tangannya ke udara setelah satu jam lamanya di dalam kelas yang seperti merebusnya itu

sementara sana hanya terkekeh melihat tingkah tzuyu dari meja guru yang berada dikelas tzuyu itu.

"duh! panas juga ya ternyata" sana segera merapikan barang-barangnya, dan menuju ruang guru. di ruang guru, ia bertemu dengan mark. guru yang mengajar bahasa Indonesia.

melihat sana memasuki ruang guru, mark tiba-tiba salah tingkah sendiri.

"e-eh bu sana" mark tersenyum ramah pada sana, namun hanya dibalas anggukan oleh sana

"judes banget sih bu sana"

"saya dengar mark"

"maaf bu. oh iya malam ini ibu kosong? saya mau mengajak ibu untuk dinner bersama"

sana berpikir sejenak, malam ini dirinya kosong, tapi ia akan kesepian nanti dirumah, sana mengangguk lalu menyetujui ajakan mark.

.
.

"ah lu mah, gue nih tadi siang mandi keringet gara-gara bu sana!! udah gila kali itu guru ya?!! punya dendam apa coba? gue gapapa dah bersihin halaman atau apa, ini suruh ngedekem doang di kelas yang panasnya kek gurun sahara itu" celoteh tzuyu seraya menceritakan kisah pahitnya tadi siang kepada sahabatnya chaeyoung.

"lagian lu, hari-hari pake ac mulu. sekali-kali bergaul ama panas apa" ujar chaeyoung seraya meminum milkshake strawberry miliknya. mereka berdua kini sedang singgah di sebuah cafe yang terkenal dikarenakan tzuyu ingin curhat, tapi dia malas di rumah, jadi dia mengajak chaeyoung pergi ke cafe.

"gue ga betah keringetan chaeng"

"yaudah lo belajar aja di kamar mandi!! sambil belajar sambil lo guyur badan lo itu pake air biar ga panas."

ucapan chaeyoung membuat tzuyu mengerucutkan bibirnya lucu, ia melirik ke arah pintu cafe yang membunyikan loncengnya, dan betapa terkejutnya ia saat guru yang sedang ia gibahkan datang di cafe yang sama dengan guru laki-laki yang mengajar bahasa Indonesia di sekolahnya.

"chae chae, ada bu sana!!" dengan cepat tzuyu menutup mukanya dengan buku menu, chaeyoung yang mendengar perkataan tzuyu langsung melihat sekitar, dan mendapatkan sana sedang dengan mark, guru bahasa Indonesianya.

"nying, mereka ngapain??" tanya chaeyoung yang kini menutup wajahnya dengan buku menu

"ya gue mana tau???"

"emm permisi kak, maaf buku menunya boleh saya ambil?" suara pelayan cafe membuat tzuyu dan chaeyoung kaget. dengan berat hati mereka menyerahkan buku menunya pada sang pelayan. malas sekali rasanya jika harus berinteraksi dengan guru yang judes ini, jangan kan berinteraksi, bertemu saja sudah membuat tzuyu dan chaeyoung malas.

.
.

sana memperhatikan sekitar cafe, hingga tanpa sadar dahinya berkerut penasaran dengan dua orang yang sedang menutup wajahnya dengan menu. tapi ia tidak terlalu memusingkan itu.

"mbak, saya boleh minta buku menunya?" ucap sana pada salah satu pelayan yang ada disana

"ah baik sebentar ya kak"

sang pelayan menuju meja kedua orang yang membuat sana penasaran.

dannn....

sana terkejut sedikit saat melihat ada dua siswinya berada di cafe yang sama dengan dirinya, salah satunya siswi favoritenya, tzuyu, bersama dengan temannya, chaeyoung. tiba-tiba pandangan tzuyu dan sana bertemu, tapi itu hanya terjadi tidak sampai satu detik, setelah itu tzuyu membuang pandangannya ke arah lain, membuat sana tersenyum tipis melihatnya.

sang pelayan pun datang kembali ke meja sana dan mark, dan menyerahkan buku menunya dihadapan sana.

"silahkan dilihat kak"

setelah sana menerima buku menunya, ia melirik ke tempat tzuyu dan chaeyoung duduk dan ternyata mereka berdua sudah tidak ada di tempatnya, membuat sana bingung banget

'sejak kapan mereka pergi?'

"bu sana, anda mau pesen apa?" pandangan sana kini sudah fokus pada pria di hadapannya ini.

"saya samain aja"

sana sedikit kecewa setelah melihat tzuyu dan chaeyoung pergi, dan memperhatikan pria di depannya yang tidak berhenti tersenyum padanya.

'ga sekeren tzuyu gue.. sorry mark'

test ombak. ada yang baca? kalau ada 20 vote, nanti up lagi

bu sanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang