Azura Daniel Fadgham
Tak ada yang banyak tau siapa dia. Yang mereka tahu Azura adalah seorang siswa nakal namun pintar,
sering membolos saat pelajaran namuan selalu tau dan menjawab disaat ditanya tentang mata
pelajaran. Azura adalah lelaki dingin yang tak satupun orang berani mendekatinya kecuali temanteman terdekatnya. Tak ada yang tahu dengan pasti bagaiman keluarga Azura sebenarnya yang
mereka tahu Azura adalah cucu dari pemilik saham terbesar kedua seasia tenggara.Frumm.....
Motor merah sport itu masih berjalan dengan keceptan sedang membelah sepinya jalan aspal di tengah malam. Hawa dingin menjadi teman sejatihnya tanpa perduli apa yang nanti akan terjadi pada tubuhnya.
Perlahan-lahan sepeda motor sport merah itu mulai berhenti di sekitar jembatan layang yang menampilkan gemerlapnya lampu di tengah malam namun sepi seakan sama halnya dengan perasaannya saat ini.
Angin malam mulai menyapu helaian rambutnya yang sudah mulai sedikit panjang hingga dahinya. Iya menatap lamat bintang yang bertaburan di langit seakan tengah menatap seseorang yang telah lama ia rindukanTing...
Hhffuhhhhh!!!
Azura menghela nafasnya dengan kasar. Ia pun kembali mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai. Tak lama motor yang dikendarainya sampai di depan sebuah gerbang tinggi menjulang sekita 5 meter.
Tak lama terlihat seseorang yang tergopoh-gopoh berlari menuju gerbang untuk membukakan kunci itu"Yaa ampun Den!! Aden dari mana saja?? Kanapa baru pulang selarut ini?" Tanya mang Jojo yang tak
lain adalah satpam penjaga rumah yang sudah ia anggap sebagai keluarganya sendiri."Hmm Mang biasa.." Ucap azura singkat kemudian melenggang masuk kedalam.
Sedangkan motornya ia serahkan kepada mang Jojo untuk di masukkan kedalam garasi Azura tinggal di sebuah rumah besar tiga tingkat dengan gaya arsitektur
campuran antara modern dan
lama.
Terdapat taman yang indah terletak di depan halaman rumhnya serta belakang dan ada juga kolam renang yang sangat luas nan elok membuat siapa saja ingin berenang di sana.
Tak sampai segitu rumah Azura juga dilengkapi lapangan golf yang terletak tepat di belakang rumahnya.
Namun rumah itu nampak sangat sepi karena hanya di huni beberapa orang saja diantara mang Jojo sebagai penjaga
atau satpam rumahnya, Bik Mina sebagai pengasuh Azura yang memang sudah bekerja sejak Azura
masih kecil, berapa bodyguard yang di tugaskan untuk menjaga Azura serta pekerja lainnya yang membantua Bik Mina untuk membereskan rumah.
Azura berjalan memasuki rumahnya dan langsung di sambut oleh Bik Mina dengan raut wajah cemas karena menunggu kepulangannya."Aden dari mana aja?? Bibik telfon kok enggak aktif? Aden pergi kemana? Aden udah makan belum?" Bik Minah mulai mencecar Azura dengan banyak sekali pertanyaan
"Bik Zura jawabnya besok aja yaaa, Zura capek mau istirahat". Ucap Azura
"Den Zu..."
Belum selesai Bik Mina melanjutkan omongannya Azura sudah terlebih dahulu melenggangkan tubuhnya menuju kamarnya terletak di lantai 3 melalui tangga. Sebenarnya rumah tersebut terdapat lif, namun Azura terlalu malas untuk memakainya. Sesampainya di kamar ia langsung mengunci pintu lalu menjatuhkan dirinya ke kasur empuk miliknya tanpa memperdulikan apapun. Dan tak lama sang mimpi dengan cepat menjemput.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azura
Teen Fiction"Jika kamu adalah lambang dari sebuah luka? maka aku adalah si pecandu luka itu" _Author