Sore itu, terdapat gadis remaja berusia 16 tahun dengan rambut dicepol sedang berjalan mengelilingi sekolahnya. Namanya adalah Lilina, seorang siswi baru di SMA Ansakarta. Dengan sengaja, Lili pulang terlambat dibandingkan yang lain untuk berkeliling, mengenali lingkungan sekolah barunya itu.
Takut? tentu saja tidak.... ahaha sebenarnya iya. Bagaimana tidak, banyak rumor yang tersebar di sekolah itu. Dari yang katanya bekas rumah sakit sampai bekas kuburan, selain itu dari mbak kunti sampai suster ngesot juga pernah menampakan dirinya, ya itu sih yang dikatakan oleh teman-teman baru Lili tadi pagi.
"hiks hikss hwaa" Suara isakan tangis memasuki telinga Lili, memecahkan keheningan yang dirasakan Lili sebelumnya. Aduh merinding.
'Tunggu-isakan tangis?? hah-ini gawat, jangan-jangan ada hantu' seperti itulah isi pikiran Lili saat ini. Lalu dengan bergegas lari dari tempat itu, ketakutan.
Namun setelah 4 meter berlari, Lili dengan mendadak berhenti berlari. Ia berubah pikiran, jangan-jangan yang menangis itu orang sungguhan dan sedang membutuhkan kehadirannya. Lalu, dengan penuh keberanian Lili berjalan kembali dan menelusuri darimana tangisan itu berasal. Itu dia, kelas X-C.
'brakk' Lili mendobrak pintu kelas itu setelah berpikir panjang. Matanya menelusuri kelas itu dan terhenti pada satu objek, sedang duduk dipojokan kelas itu. Seorang lelaki dengan wajah terkejut menatap dirinya dan dapat Lili lihat mata lelaki itu berlinangkan dengan air mata.
"Hai" sapa Lili canggung
_____________________________________
Haloo! siapa yang suka Amane?? AKU AKU!
Karena itulah aku buat cerita ini, untuk mendukung haluanku. Tapi kalo mau baca boleh sih
KAMU SEDANG MEMBACA
A Handful of Happiness For Amane
FanfictionSore itu, terdapat gadis remaja berusia 16 tahun dengan rambut dicepol sedang berjalan mengelilingi sekolahnya. Namanya adalah Lilina, seorang siswi baru di SMA Ansakarta. Niatnya untuk mengenal sekolah barunya menjadi awal pertemuannya dengan Amane...