14. Terungkap

3.4K 187 31
                                    

"Vegas?" sela seseorang yang tengah menyaksikan keduanya berciuman tadi. Vegas dan Albiu langsung menoleh kesumber suara.

Suara orang yang tadi memanggil Vegas adalah Jeffrey, ia datang dengan satu putranya dan juga adek dari menantunya. Yaitu Mileo dan juga Nattaniel. Mereka pagi-pagi datang kerumah Vegas dengan tujuan memperkenalkan Nattaniel dengan sang menantu baru. Namun, siapa sangka jika pas nyampe rumah itu. Mereka langsung disuguhi dengam adegan tak senonoh Vegas dan Albiu.

Nattaniel memang memiliki hubungan yang kuat dikeluarga itu. Setelah kejadian dimana Nattaniel menjadi seorang remaja yatim piatu dan menjadi remaja sebatang kara. Karena kecelakaan yang menimpa keluarganya. Membuat ia tak punya siapa-siapa lagi selain Mileo dan keluarga besar kakak iparnya.

"Papa?" lirih Albiu mulai takut, ia langsung berjalan untuk bersembunyi dibelakang punggung suaminya.

"Siapa itu?" tanya Jeffrey tampak marah. Namun, Vegas hanya diam dengan wajah datarnya.

"Dia, Albiu," jelas Vegas membuat Jeffrey melotot kaget.

"Kamu selingkuhi Biuna?" kata lelaki yang kini berada didepan dua orang itu, menatap Vegas dan Albiu secara bergantian.

Albiu sedikit gemetar, menatap Vegas yang kini berada didepanya, ia menarik ujung baju dari sang suami dengan rasa takut. Namun, beda lagi dengan Vegas yang hanya memasang wajah tanpa ekspresi.

"Ini orang nggak takut ketauan apa gimana sih anjing?" batin Albiu, ketika Vegas dalam posisi tenang yang terlihat diwajahnya.

"Kamu tidak akan menjelaskan?" tanya Jeffrey serius.

Albiu nongol dari belakang punggung Vegas, menampakan kepalanya dengan senyuman dari bibir, "maaf, saya bukanlah selingkuhanya tapi saya-"

"Dia Biuna, orang yang Egas nikahi memanglah seorang lelaki dan dia yang menjadi fotografer dipernikahan aku waktu itu," jelas Vegas, membuat Jeffrey memijat pelipisnya pelan, ia sungguh tak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Jadi dari awal kalian sudah berbohong sama papa?" tanya Jeffrey, memegang pundak Mileo dengan pelan, "tolong pegangin Papa Nak, Papa mau mati dulu!"

Mileo langsung memegang Jeffrey dengan kuat,"sudah Pak silahkan mati."

"Buset, mulut kamu ramah sekali Leo," kata Jeffrey tak jadi ngedrama ketika ia mendengar apa yang anaknya katakan.

"Ga jadi Pak, apa mau bagi warisan dulu?" tanya Vegas, membuat Jeffrey menatapnya tajam.

Albiu menarik ujung baju Vegas dengan keras, hingga lelaki itu menoleh dan menatap Albiu dengan pelan.

"Jangan bercanda lagi, cepat bereskan masalah ini Pak!" lirih Albiu masih dalam posisi yang sama, wajahnya juga masih terlihat sangat takut.

Jeffrey yang melihat Albiu dengan wajah takut hanya menghela nafas.

"Apa yang kamu takutkan Nak?" tanya Jeffrey menatap Albiu yang berada dibelakang Vegas, "kemarilah dan perkenalkan dirimu yang sebenarnya, aku tidak akan marah."

Albiu melongo, kemudian ia menggeser tubuhnya sedikit-demi sedikit untuk keluar dari balik tubuh Vegas.

"Aku Albiu, dari keluarga Aswara," jelas Albiu, membuat Jeffrey menyipitkan mata ketika ia mendengar nama Aswara.

"Ayah kamu bernama Bara Aswara?" tanya Jaffrey menatap serius bocah yang kini mengangguk, membuatnya sedikit lega dengan nama dari itu.

"Itu belum lengkap Pak, nama Ayahku Bara Baniatama Maheswara."

Jeffrey membulatkan matanya, menatap sayu kembali kearah bocah itu dengan helaan nafas kasar.

"Pantas saja wajahnya tidak asing sejak awal," batin Jeffrey menatap wajah Albiu lekat.

"Kamu berarti tidak memberi tahukan tentang pernikahan ini kepada keluarga kamu?"

"Eh," lirih Albiu menunduk, ia sedikit heran, kenapa Jeffrey bisa tau tentang itu, "iya Pak."

"Yasudah, jika kamu sudah siap untuk memberitahukan kepada keluarga kamu, tinggal bilang ke Vegas," jeda Jeffrey menatap Vegas dan Albiu secara bergantian, "kami akan berkunjung ke rumahmu dan meminta restu secara langsung nantinya."
___

Disepanjang jalan, Nattaniel hanya terdiam saja sambil melihat jalanan yang ia lewati dari bilik mobil. Diawal dia berangkan kerumah Vegas, ia memang sangat senang dengan kabar jika Vages sudah mempunyai istri walaupun pada akhirnya ia tak bisa mengejek kakak dari kakak iparnya itu sebagai perjaka tua lagi. Namun, ia sedikit kecewa ketika ia mengetahui jika sang istri Vegas adalah orang yang paling dia suka sejak 3 tahun terakhir.

Pada awalnya dia sangat membenci bocah itu, bocah yang sering tidak naik kelas, lebih berandalan darinya dan ceplas-ceplos. Terutama, bocah itu adalah bocah yang selalu menghina kaum gay. Namun, perlahan Nattaniel mulai suka dengan Albiu, mencari perhatian dengan cara menghina dan mengajaknya bertengkar, membuat Nattaniel bahagia ketika Albiu selalu mengucapkan kata-kata kasar kepeda dirinya.

"Kenapa?" tanya Mileo yang kini menghentikan mobilnya dibawah pohon, tepat dimana ia menurunkan Nattaniel ketika sekolah.

Nattaniel menggelengkan kepalanya dengan pelan, menyeka sudut matanya dengan senyuman, "tidak papa kak."

"Soal sih pangeran birunya kamu itu?" tanya Mileo menatap lekat wajah yang lusuh itu,"apakah dia berbuat jahat lagi hm?"

"Dia," jeda Nattaniel menatap lekat kakak iparnya,"Albiu."

Mileo membulatkan matanya secara spontan, langsung memeluk tubuh mungil yang kini disampingnya. Mengusap punggung itu dengan pelan. Ia tau, itu pasti sangat menyakitkan bagi Nattaniel.

"Tidak apa-apa, masih banyak yang suka sama Natta kan?" kata Mileo mencengangkan,"tidak harus dia oke."

"Kenapa Kak, semua orang yang aku sayang selalu pergi perlahan?" tanya Nattaniel memelik tubuh gagah Mileo dengan pelan, "kak Mileo juga akan menikah dan ninggalin Natta."

"Hey, walaupun nanti kakak akan menikah, kakak akan terus mengurus kamu."

"Aku tidak suka tinggal serumah dengan orang yang menggantikan Kak Nattarin," jelas Nattaniel menyeka air matanya,"dan kakak pikir calon kakak nanti akan menerimaku dengan status aku sebagai adek dari mantan istri kakak?"

Mileo tersenyum, menangkup kedua pipi bocah yang kini didepannya,"Nat, aku janji sama kamu, aku akan mencari pasangan yang akan sayang kepadamu, dia juga harus menganggapmu sebagai adiknya sendiri, agar kamu bahagia."

____

Disisi lain, Kini Albiu bisa bernafas lega. Karena sekarang ia sudah ada didalam mobil bersama Vegas. Jujur saja, hal tadi benar-benar membuatnya takut dan gemetar, seperti ia akan menghadapi sidang dengan kasus pembunuhan.

"Apakah kamu sekhawatir itu hm?"

"Ya iyalah, emangnya gue lo yang cuma diam sambil mesam-mesem kaya orang gila," jawab Albiu kesal.

"Ayah sudah menyukaimu sejak awal, jadi tidak perlu dikhawatirkan!"

"Kan beda bangsat, gue kan jadi Biuna makanya sih bapake suka."

"Bukan, dia suka dengan dua-duanya," jelas Vegas membuat Albiu mengangkat alisnya heran,"kamu pikir, kamu diundang keacara pernikahan untuk apa?"

"Buat kerja."

"Nah, dia sangat menyukai hasil foto kamu dan dia perna bilang jika kamu perempuan aku bisa menikahi kamu!"

"Yah orang aku lanang loh mas!"

"Saya tidak mempermasalahkan gender sayang," kata Vegas, membuat Albiu geli mendengarnya,"jika kelamin kamu punya dua pun aku akan menerimanya."

"Halah buaya," kata Albiu menampol wajah Vegas yang kini tersenyum, sampai wajah itu terhempas kesamping.

"Saya serius Albiu," kata Vegas, menghentikan mobilnya, ketika mobil itu telah sampai dengan tempat tujuan, "gimana sama kamu, apakah kamu akan memutuskan wanita itu dan menjadi miliku?"

Bersambung....

Baru nyadar 1 Minggu ga up.

Woh masih ada yang masih stay sama kapal BibleBuild kah? kalian hebat.

My Husband Is Police END [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang