Bab 1

3.5K 135 2
                                    

HAPPY READING

"Maaf gak sengaja" ucapnya yang tak sengaja menabrak wanita di depannya.

"Sini aku bantu" lanjut nya

"Enggak usah, aku bisa sendiri" ucap seorang gadis sambil memunguti bukunya satu persatu.

"Udah gapapa, nih" ucap lelaki itu, menyerahkan buku milik gadis tersebut.

"Makasih ya" ucapnya.

"Sama-sama"

"Aku zean, zean angkasa" Lanjutnya sambil menyodorkan tangannya.

"Aku Chika, Chika Anastasya" ucapnya membalas uluran tangan itu.

"Chika Anastasya, nama yang indah" gumam zean

"Hah, kamu bilang apa tadi?" tanya Chika

"Gapapa, kita ke kantin yuk aku traktir. Sebagai permintaan maaf dari aku"

"Makasih, tapi-"

"Udah gapapa, ayo ikut aku" potong zean, ia menarik lengan Chika.

Mereka berjalan menuju ke kantin yang ada di kampus, suasana di kantin tidak begitu ramai, hanya ada beberapa orang di sana.

"Kamu mau pesan apa?" ucap zean

"Mau bakso? Seblak? Atau lalapan mungkin?"

"Aku tadi udah makan, kamu aja yang pesan" tolak Chika

"Udah anggap aja ini sebagai tanda permintaan maaf dari aku karena udah nabrak kamu tadi" jelas zean

"Jadi kamu harus mau, ya?" lanjutnya

"Yaudah aku ikut kamu aja" ucap Chika, pasrah.

"Oke kalau kayak gitu, kita pesan bakso ya"

"Bu, bakso nya 2 ya"

"Oh iya kamu ambil jurusan apa" tanya zean, sembari menunggu pesanan ia sempatkan untuk mengobrol dengan Chika.

"Jurusan ilmu komunikasi, kamu?"

"Aku manajemen bisnis"

"Wah keren banget"

"Bisa aja kamu, sebenarnya aku juga terpaksa sih"

"Terpaksa kenapa?"

"Aku di suruh orang tua buat ambil jurusan itu, supaya bisa lanjutin bisnis perusahaannya" ucap zean, Chika hanya ber-oh ria.

Selesai makan mereka langsung pulang ke rumahnya masing-masing, karena tidak ada kegiatan lagi yang harus mereka lakukan di kampus.

"Oma"

"Baru pulang dek" tanya Oma pada Chika.

"Iya Oma, kakak belum pulang?" tanya Chika

"Belum, sebentar lagi kayaknya pulang" jelas Oma

"Yaudah aku ganti baju dulu ya oma" pamit Chika, oma mengangguk.

Semenjak kepergian kedua orang tuanya mereka memilih untuk tinggal di rumah omanya. Rumah itu hanya di tinggali oleh tiga orang, Oma, kak Jinan dan dirinya.

Flashback

BRAKK

Segerombolan orang menghampiri keduanya. Saat itu juga mereka langsung di bawa ke rumah sakit untuk penanganan yang lebih lanjut. Dokter sudah berusaha semaksimal mungkin, namun takdir berkata lain.

****

"Kak Jinan, mami sama papi di mana?"

"Suster-" baru saja ingin bertanya, suster itu sudah tau apa yang ia maksud.

"Mari ikut saya"

Mereka di bawa ke ruangan jenazah, perasaan kini campur aduk.

"Kenapa kita di bawa ke sini?"

"Ayo kita masuk" suster itu membukakan kain yang menutupi wajah kedua jenazah itu. Benar saja itu adalah kedua orang tua mereka.

"Ga, ini semua ga mungkin"

"Kak ini cuma halusinasi kan?"

Suara tangis yang saling bersahutan memenuhi seluruh ruangan.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Kamu Tempat Ku Bahagia (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang