Seminggu kemudian ayah nya Lisa sudah boleh pulang. Jeka selalu menemani di rumah sakit, ya walau tak setiap malam ia menginap karna jadwal balapan nya dan yang lainnya.
"Zora berangkat" pamit Lisa yang dianggukki oleh ayahnya yang sedang tiduran diatas kasur. Ayahnya Jeka memberikan libur karna besannya itu masih perlu istirahat.
Lisa berangkat dengan mengendarai motor nya. Tak biasa nya ia berangkat sepagi ini, namun karna ayahnya ada dirumah ia harus menjadi gadis yang baik.
"Sa, ini tugas waktu Lo gak masuk. Salin aja" Kiran memberikan beberapa buku saat Lisa duduk di bangkunya
"Banyak amat, perasaan gue cuman sebentar gak masuk sekolah"
"Lo gak masuk hampir seminggu lebih sa. lagian namanya juga kelas 12, tugas lagi banyak-banyak nya"
Gadis itu menghela napasnya, ia melirik kearah jendela dan melihat Jeka dan gang nya yang tengah diomeli di pinggir lapangan.
"Masih pagi, udah bikin masalah aja" kekehnya
"Katanya tadi mereka ke gab lagi ngerokok dibelakang sekolah"
"Yaelah namanya juga anak laki, wajar kali. Aturan sekolah tuh masih norak"
Lisa menunjukkan smirk nya saat pandangan nya dan Jeka bertemu. Tak maksud untuk meledek, hanya saja pemuda itu terlihat lucu saat di omeli seperti itu.
"Tentang nyerang-nyerang itu gimana kelanjutannya? Lo yakin mau ikut sa? Gue khawatir"
Lisa menaikkan sebelah alisnya seolah mengingat sesuatu "eh Lo kan punya banyak bodyguard, boleh gak gue minta tolong Lo buat suruh mereka ikut turun. Lumayan bantuan"
"Gue udah kasih usulan itu kok, tapi kata Niki jangan karna ini urusannya sesama gang motor. Lagipun kalau bokap gue tahu ntar urusan nya malah ribet" keluh Kiran
"Sebenarnya gue gak mau ikut, gue gini supaya bikin Jeka goyah dan milih buat gak ikut. Tapi kayaknya tuh anak gak peduli makanya dia tetep milih buat ikut turun" ucap Lisa yang kembali menatap kearah jendela
"Jeka udah tahu resiko atau kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi disana. Bukan gak peduli, gue yakin dia juga gak punya pilihan lain"
"Terus gue harus gimana? Perasaan gue terus gak enak kalau ngebahas itu"
"Gue ngerti, mungkin ini feeling seorang cewek? Tapi gaada gunanya juga kita kalut dalam pikiran yang belum tentu itu, mending kita dukung dan berdoa semoga mereka baik-baik aja"
Lisa terdiam, jika dia ikut mungkin konsentrasi Jeka akan terpecah nanti. Dan mungkin saja apa yang ia takutkan akan terjadi karna ulah nya yang menganggu. Tapi sumpah demi apapun Lisa tak ingin pemuda itu untuk ikut, ia bingung harus berbuat apa.
Setelah selesai tiga pelajaran, Lisa dan Kiran pergi biasa ke kantin untuk mengisi perut mereka. Baik gang Moge Devils ataupun gang Flash tak terlihat, mungkin mereka tengah berkumpul disuatu tempat?
"Nanti juga kalau laper salah satu dari mereka bakal kesini kok sa" ucap Kiran saat melihat Lisa yang diam
"Eh woy itu ada apaan dilapangan?!"
"Jeka sama Leon berantem lagi!!"
Mendengar itu keduanya menoleh serentak, Lisa langsung berlari menuju lapangan diikuti oleh Kiran dari belakang.
Benar saja. Disana ada Jeka yang diam terduduk dengan Jay disampingnya, sedangkan disisi lain ada Leon yang tengah di tahan oleh Malvin dan juga Jeno.
"Kenapa lagi?"
"Leon marah gara-gara Jeka bilang kalau Lo bakal ikut" jawab Niki
"Bukannya udah sering bahas tentang nyerang? Kok Leon baru tahu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad + Bad
Novela JuvenilKatanya negatif ketemu negatif hasil nya positif, jadi? bagaimana ketika dua berandalan itu yg sama sama redflag malah terikat dalam sebuah ikatan pertunangan? "Gue gak mau orang lain tahu kalau Lo tunangan gue" "Santai aja kali, gue juga gak Sudi n...