Warning!
Ship BxB, cowo×cowo
Pair Haobin/Neulbin
Zhang Hao seme/Sung Hanbin ukeJangan ada yang salah lapak ya ^^
ו×
Hanbin hanya bisa termenung ketika lelaki di hadapannya memandang nya dengan tatapan benci, muak, jijik dan marah. Zhang Hao, sahabat, teman sekelas sekaligus chairmate nya. Juga orang yang awalnya di sukai Hanbin diam-diam.
"Gue beneran suka sama lo kak, gue cinta malah." Hanbin menatap Zhang Hao dengan air mata yang hampir tumpah, "gue awalnya mau memendam ini, tapi gue nggak bisa. Gue benar-benar cinta sama lo. Gue nggak sanggup lihat lo jalan sama Arina. Gue cemburu, gue sakit hati."
Bukannya kasihan, Zhang Hao malah semakin jijik melihatnya, membuat hati mungil Hanbin ngilu.
"Sinting ya lo? Geli banget gue." Zhang Hao bergidik. "Gue nggak homo kayak lo!"
Ya, itu salah satu alasan Hanbin ingin memendam perasaannya pada sang sahabat. Zhang Hao itu straight. Berbeda dengannya yang menyimpang.
Hanbin tahu dia salah, dia menyalahi aturan, dia melanggar norma. Tapi tetap saja, cinta itu buta. Dia tidak memiliki kesanggupan untuk menolak perasaannya sendiri.
"Gue suka sama lo kak. Gue tulus, gue benar-benar cinta sama lo." Hanbin tetap mengatakan isi hatinya meskipun dengan suara bergetar. Tapi semakin melihat reaksi Zhang Hao, semakin sakit dia. "Gue cemburu lihat lo jalan sama Arina."
Arina, gadis imut dari kelas sebelah. Dia mungkin bukan yang tercantik, tapi dia pemenang hati Zhang Hao. Lelaki itu menyukai Arina sejak dulu, dan selalu curhat pada Hanbin tentang perasaan nya pada gadis itu. Hari demi hari, waktu demi waktu, Zhang Hao menumpahkan perasaan cintanya ke Arina pada Hanbin. Hanbin masih bisa diam, mendengarkan curhatan semangat dari orang yang dia sukai. Tapi semakin lama, semakin hancur hatinya.
Puncaknya adalah hari ini, hari dimana Zhang Hao berniat menyatakan perasaannya pada Arina. Hanbin tidak kuat, dia tidak bisa membohongi perasaannya lagi dan menyakiti dirinya.
Hanbin berharap, setelah menyatakan perasaan akan ada yang berubah.
Tapi dia terlalu naif.
Memang ada yang berubah, tapi itu berarti hancurnya pertemanan mereka yang telah terjalin erat.
"Gue bukan orang gila dan menyimpang kayak lo." Ucapan Zhang Hao kasar seperti pisau, "dan gue nggak berniat jadi orang yang rusak kayak lo. Sung Hanbin, gue kecewa sama lo, mulai sekarang kita bukan teman lagi." Zhang Hao memutuskan dengan mutlak dan berniat pergi, tapi Hanbin dengan cepat meraih tangan Zhang Hao.
"Kak! Gue mohon kasih gue kesempatan!"
Zhang Hao menghempaskan tangan Hanbin, "kesempatan apa? Kesempatan buat lo menularkan virus homo ke gue? Jangan harap Sung Hanbin."
Hanbin menunduk. Zhang Hao benar, memangnya kesempatan seperti apa yang dia harapkan?
Zhang Hao itu lurus. Dia menyukai perempuan. Sementara Hanbin laki-laki. Dunia juga punya norma.
"Jangan sampe gue lihat muka lo lagi, atau gue bakal benar-benar benci sama lo. Dasar manusia menjijikkan." Ucapnya dingin dan berlalu pergi dari sana meninggalkan Hanbin yang hanya bisa memegangi dadanya yang terasa sesak.
Setetes air mata tumpah, di susul tetes berikutnya hingga isakan kecil terdengar dari bibir mungilnya.
Zhang Hao kini membencinya.
Bagus, Sung Hanbin. Kau sudah membuat satu-satunya orang yang kau cintai kini jijik hanya dengan melihat mu.
Hanbin menatap kedua telapak tangan nya dengan pandangan yang kabur karena air mata. Lalu sekarang apa? Zhang Hao jijik dan membencinya, lalu dia akan jalan dengan Arina dan menyatakan perasaannya hari ini. Kemudian mereka akan berpacaran dan hidup bahagia. Lalu selanjutnya apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo [HaoBin]
FanfictionHanbin di tolak mentah-mentah oleh Zhang Hao ketika dia menyatakan perasaan. Zhang Hao tidak menyukainya, tapi Hanbin terlalu egois untuk memahami itu. Dan tepat setelah penolakan pahit Zhang Hao, Hanbin kecelakaan dan tewas di tempat. Arwah Hanbin...